Logo
>

BEI Kuliti NAYZ, Imbas Kasus Dana Investor Hilang

PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ) memberikan klarifikasi kepada BEI terkait transaksi saham atas nama investor Irman.

Ditulis oleh Syahrianto
BEI Kuliti NAYZ, Imbas Kasus Dana Investor Hilang
Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta klarifikasi kepada PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ) terkait munculnya pemberitaan mengenai dugaan transaksi saham. (Foto: Dok. HBS)

KABARBURSA.COM – Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta klarifikasi kepada PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ) terkait munculnya pemberitaan mengenai dugaan transaksi saham perseroan yang dikaitkan dengan kasus dana investor hilang. 

Dalam keterbukaan informasi, BEI ingin memastikan kebenaran data kepemilikan saham serta mengevaluasi apakah terdapat potensi dampak terhadap perdagangan NAYZ.

Corporate Secretary NAYZ, Bambang Setiadji, menjelaskan bahwa perseroan telah melakukan konfirmasi awal kepada investor bernama Irman sebagaimana diberitakan sebelumnya. Ia menegaskan bahwa pihak investor menyangkal adanya transaksi pembelian saham NAYZ sebagaimana tercatat dalam data pemegang saham. 

“Perseroan telah menghubungi investor atas nama Irman, dan yang bersangkutan menegaskan tidak pernah melakukan pembelian saham NAYZ,” ujar Bambang, dalam keterbukaan informasi, Kamis, 4 Desember 2025.

Meski demikian, Bambang menyampaikan bahwa Data Pemegang Saham (DPS) yang diterima perseroan menunjukkan adanya transaksi pembelian saham atas nama Irman dalam periode 30 September hingga 31 Oktober 2025. 

Berdasarkan data tersebut, tercatat pembelian sebanyak 330.563.000 saham yang dilakukan melalui broker berkode YP. Kode ini dipegang oleh perusahaan Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Perseroan menyampaikan data ini kepada BEI untuk memastikan transparansi dan akurasi informasi yang diperlukan dalam proses klarifikasi.

NAYZ juga menegaskan bahwa perseroan tidak memiliki hubungan bisnis, kerja sama, maupun perjanjian dengan pihak sekuritas mana pun terkait transaksi yang dipertanyakan. Pengendali NAYZ, PT Asia Intrainvesta, juga telah memberikan konfirmasi bahwa tidak terdapat hubungan dengan pihak mana pun yang disebutkan dalam pemberitaan. 

“Tidak terdapat perjanjian atau kerja sama antara Perseroan dengan pihak yang diberitakan terkait transaksi saham tersebut,” kata Bambang.

Bambang menambahkan bahwa perseroan belum menerima pemberitahuan resmi dari aparat penegak hukum maupun otoritas pasar modal terkait dugaan penyalahgunaan akun investor. 

Menurutnya, seluruh informasi yang diterima perseroan sejauh ini berasal dari klarifikasi internal dan pemberitaan media. Namun demikian, ia menegaskan bahwa NAYZ tetap kooperatif dan menyiapkan dokumen internal apabila diperlukan oleh otoritas dalam proses pemeriksaan lebih lanjut.

Dari sisi operasional, NAYZ memastikan bahwa isu transaksi ini tidak memengaruhi kegiatan usaha perseroan. Perusahaan menyampaikan bahwa seluruh proses produksi, pemasaran, dan distribusi tetap berjalan normal. NAYZ juga menegaskan bahwa kasus ini tidak menimbulkan dampak material terhadap kelangsungan usaha maupun hubungan perseroan dengan pemasok, pelanggan, dan kreditur. 

Dampak Isu Transaksi Saham terhadap NAYZ

Pergerakan saham NAYZ pada perdagangan Kamis, 4 Desember 2025, menunjukkan respons pasar yang relatif stabil. Harga bergerak di kisaran 65–67 sepanjang sesi. Volume transaksi tercatat 8,69 juta saham, lebih rendah dibanding rata-rata 34,98 juta saham. 

Stabilitas harga pada kisaran yang sempit menunjukkan bahwa pasar belum merespons secara agresif isu klarifikasi yang sedang berlangsung. Tidak terlihat tekanan jual besar di pasar reguler.

Dalam rentang satu minggu terakhir, saham NAYZ justru mencatat kenaikan 3,08 persen dari 65 menjadi 67. Rebound ini terjadi setelah koreksi yang terjadi pada awal pekan. 

Pola tersebut mengindikasikan bahwa sebagian pelaku pasar menilai isu klarifikasi tidak terkait langsung dengan kinerja operasional perusahaan, sehingga tekanan jual akibat pemberitaan tidak berlanjut. Rebound mingguan mencerminkan stabilisasi minat beli di tengah volatilitas yang sebelumnya meningkat.

Namun dalam jangka satu hingga tiga bulan terakhir, saham NAYZ masih berada dalam tren melemah. Dalam tiga bulan terakhir, harga saham terkoreksi 33,66 persen dari kisaran 100 ke posisi 67. 

Penurunan ini sudah terjadi sejak pertengahan Oktober, jauh sebelum permintaan klarifikasi dari BEI muncul. Dengan demikian, tekanan harga tersebut lebih disebabkan oleh dinamika internal perdagangan, likuiditas pasar, dan pola transaksi pada saham papan akselerasi.

Data order book pada sesi perdagangan menunjukkan tekanan jual yang lebih besar dibanding sisi beli. Total antrian offer mencapai 171.349 lot, sementara bid berada pada 73.550 lot. Spread yang sempit antara 66–67 menjaga harga tetap stabil, namun komposisi antrian mencerminkan kecenderungan pelaku pasar yang masih berhati-hati. (*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Syahrianto

Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.