Logo
>

BEI: Pertumbuhan Pasar Modal Indonesia Masih Optimis di Tahun Ini

Ditulis oleh Desty Luthfiani
BEI: Pertumbuhan Pasar Modal Indonesia Masih Optimis di Tahun Ini

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa, Irvan Susandy, mengatakan perkembangan pasar modal di Indonesia dinilai pertumbuhannya cukup optimis di tengah tantangan ekonomi global dan dinamika preferensi investor saat ini.

    “Tahun ini sangat menantang, tetapi kami tetap optimistis bahwa pasar modal Indonesia akan terus berkembang. Memang ada perubahan tren, seperti popularitas crypto yang saat ini lebih menarik dibanding saham, tetapi ini semua ada masanya. Dua tahun lalu, saham lebih baik daripada crypto,” kata Irvan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta pada Senin, 20 Januari 2025.

    Dia menjelaskan pentingnya literasi dan edukasi masyarakat untuk mendorong pertumbuhan investasi di pasar modal. Selain itu, juga penting dilakukan diversifikasi portofolio bagi investor. “Investor pasti mempertimbangkan diversifikasi. Popularitas instrumen investasi seperti crypto dan saham akan berfluktuasi sesuai perkembangan ekonomi dan sentimen pasar,” tutur dia.

    Terkait kondisi investor asing, Irvan menyebutkan bakal ada kaitan dampak kebijakan ekonomi global, termasuk keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang baru dilantik, akan menjadi perhatian. “Kami menunggu kebijakan ekonomi Trump dalam beberapa bulan ke depan. Mungkin di kuartal pertama atau kedua, kita akan melihat kejelasan bagaimana hal ini memengaruhi pasar global,” tutur dia.

    Penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) memberikan harapan positif bagi peningkatan aktivitas pasar modal domestik.

    “Transaksi sudah menunjukkan peningkatan setelah BI menurunkan suku bunga. Namun, kita masih perlu melihat data lebih jauh mengenai pergerakan investor asing pasca kebijakan tersebut,” ucap dia.

    Pasar modal Indonesia diharapkan mampu terus menunjukkan pertumbuhan dan daya saing di tengah persaingan global dengan dukungan semua pemangku kepentingan, termasuk regulator, emiten, dan investor.

    Pihaknya mengaku bakal in bahwa kondisi pasar akan membaik. “Kita perlu terus menjaga momentum ini dengan kebijakan yang mendukung dan meningkatkan kepercayaan investor.

    Sebelumnya, Bank Indonesia baru saja menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 5,75 persen. Keputusan ini diumumkan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo, dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada 14-15 Januari 2025 lalu.

    Penurunan sebesar 25 basis poin ini, menurut Perry, sejalan dengan upaya memastikan inflasi tetap terkendali sesuai target dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

    Dalam pengumumannya, BI juga menyesuaikan suku bunga untuk fasilitas perbankan lainnya.

    Suku bunga Deposit Facility diturunkan menjadi 5,00 persen, sementara Lending Facility kini berada di level 6,50 persen. Langkah ini diambil sebagai bentuk konsistensi kebijakan moneter yang bertujuan menjaga inflasi di sasaran 2,5±1 persen pada tahun 2025 dan 2026.

    Memitigasi Dampak Tekanan Ekonomi

    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku optimis pasar modal 2025 akan lebih baik lantaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 kemarin ditutup dengan capaian yang jauh lebih Baik dibanding laporan pada semester pertama di tahun itu.

    “Penerimaan negara yang sempat tertekan di semester pertama berhasil pulih signifikan di paruh kedua tahun ini,” kata Sri Mulyani dalam pidatonya saat membuka Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2025 pada Kamis, 2 Januari 2024 mewakili Presiden RI Prabowo Subianto.

    Menkeu sepakat pada periode 2024 kemarin terjadi dinamika yang cukup kompleks terutama pada kuartal pertama. Pada pembukaan awal di 2025 tersebut indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau. IHSG tercatat naik 0,41 persen ke posisi 7.109,25.

    Sri Mulyani menjelaskan meski tidak mencapai target yang tinggi, penerimaan tetap tumbuh secara positif untuk memberikan fondasi yang kuat pada 2025. Menurutnya dalam kuartal pertama 2024 terjadi warning mengenai perubahan iklim, kemudian pemerintah membuat bantuan sosial terkait bencana El-Nino, periode yang sama juga ada Pemilu presiden. Namun Indonesia dianggap bisa melaluinya dengan baik. Selain itu, ada rencana pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan ketahanan pangan turut berperan dalam memitigasi dampak tekanan ekonomi.

    “Belanja pemerintah tumbuh di atas 6 persen secara keseluruhan dengan belanja Kementerian atau lembaga mencatat pertumbuhan dobel digit. Ini menunjukkan APBN sebagai instrumen fiskal yang adiptif,” ucap dia.

    Sri Mulyani mengatakan defisit APBN 2024 lebih kecil dari proyeksi awal yang mendekati angka yang diamanatkan undang-undang. Menurut dia hasil tersebut bakal mencerminkan pengelolaan fiskal yang sehat dan disiplin untuk menjadi modal melewati tantangan 2025 ini.

    Sinergi antar lembaga juga diperlukan dalam perkembangan pasar modal. Dia berterima kasih kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Kementerian lembaga karena sudah kompak, menurut Sri pembukaan perdagangan BEI 2025 juga sebagai momentum optimis bahwa perekonomian Indonesia siap melanjutkan tren positif di tengah tantangan global.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".