KABARBURSA.COM - Bursa Efek Indonesia (BEI) merilis pengumuman unusual market activity (UMA) atas saham PT Megapolitan Development Tbk (EMDE). Hal ini lantaran terjadi peningkatan harga saham EMDE di luar kebiasaan.
“Dalam rangka perlindungan investor, dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham PT Megapolitan Developments Tbk (EMDE) di luar kebiasaan (unusual market activity),” jelas pengumuman BEI, Selasa, 22 Juli 2024.
BEI menekankan pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham EMDE tersebut, BEI saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.
Pasalnya, saham Megapolitan Development (EMDE) diparkir melejit 34,31 persen ke level Rp184 pada perdagangan 22 Juli kemarin. Sejumlah 9,94 juta saham ditransaksikan, frekuensi 900 kali, dan nilai transaksi Rp1,8 miliar.
Dalam satu pekan terakhir saham ini melesat 65,77 persen dan dalam satu bulan terakhir saham EMDE melambung 124,39 persen.
Asal tahu saja, PT Megapolitan Developments Tbk adalah perusahaan pengembang properti yang bergerak dalam pengembangan unit hunian dan komersial, seperti mal, menara perkantoran, rumah kontrakan, apartemen dan hotel.
Proyeknya meliputi proyek perumahan, yang terdiri dari Cinere One Residence, Cinere Riverside, Graha Cinere, Griya 2 Cinere, dan Tatya Asri; proyek komersial, termasuk Centro Cinere, Cinere Terrace, dan Vivo Sentul; apartemen, yang termasuk Cinere Terrace Suites dan The Bellagio Mansion, serta mal dan pusat perdagangan, yang termasuk Cinere Bellevue Mall, Mal Cinere, dan Bellagio Mall.
Anak perusahaannya termasuk PT Mega Limo Estate, PT Tirta Persada, PT Mega Pasanggrahan Indah, PT Eltranindo Bina Cipta, PT Graha Mentari Persada dan PT Titan Property.
EMDE Jual Tanah
Belakangan, Sekretaris Perusahaan EMDE Ouw Desiyanti mengungkap bahwa perseroan telah menandatangani perjanjian kesepakatan bersyarat antara perseroan dengan PT Ciputra Indah Griya Asri pada tanggal 9 Juli 2024. Perjanjian tersebut terkait rencana penjualan tanah di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat oleh EMDE seluas 1,64 juta m2 senilai Rp1,23 triliun kepada Ciputra Indah Griya Asri.
“Latar belakang dan pertimbangan perseroan untuk melakukan transaksi ini untuk menambah likuiditas, meningkatkan profitabilitas, meningkatkan modal kerja, dan menurunkan tingkat utang perseroan dan anak usaha,” kata Ouw Desiyanti.
Desiyanti menyebutkan bahwa dampak negatif atas rencana transaksi ini terhadap Megapolitan Developments adalah mengurangi jumlah landbank yang dapat dikembangkan. Dengan begitu, emiten berkode saham EMDE tersebut harus berupaya untuk menambah landbank baru guna pengembangan di masa depan.
“Rencana transaksi ini akan memberikan pengaruh signifikan yang positif kepada perseroan, di antaranya akan menambah kas dari operasi, meningkatkan pendapatan, harga pokok penjualan, dan laba usaha. Rencananya, hasil kas dari transaksi ini akan dipergunakan sebagian untuk membayar utang kepada kreditur dan untuk menambah modal kerja,” ujar dia.
Desiyanti mengungkapkan, rencana nilai transaksi tersebut melebihi 50 persen dari jumlah ekuitas perseroan, sehingga merupakan transaksi material yang membutuhkan persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS). Sehubungan dengan hal tersebut, perseroan akan mengadakan RUPS Luar Biasa (RUPSLB) pada 26 Agustus 2024.
“Mata acara RUPSLB, pemberian persetujuan kepada direksi perseroan untuk melakukan penjualan tanah sesuai kegiatan usaha perseroan, yang termasuk dalam transaksi material untuk memenuhi ketentuan POJK Nomor 17/POJK.04/2020,” ungkap Desiyanti.
EMDE merupakan perusahaan pengembang properti yang berdiri sejak tahun 1976, yang bergerak pada segmen kawasan hunian, daerah komersial, dan pusat bisnis. EMDE sebagai salah satu pengembang properti mixed-use komersial berpengalaman di Indonesia, telah mengembangkan berbagai proyek di Cinere, Karawaci, dan Sentul.
Beberapa proyek yang dikembangkan EMDE di antaranya Bellagio Kuningan Jakarta, Cinere Junction, Centro Cinere, The Habitat Karawaci, dan Vivo Sentul. Tahun ini, EMDE akan bekerja sama dengan pihak eksternal untuk pengembangan proyek baru, terutama proyek perumahan dan komersial Dahlia di Sentul, Bogor, serta penjualan residensial Cinere Parkview.
Penjualan landbank di atas Rp1 triliun di atas, yang sejatinya hanya sebagian dari aset tanah EMDE, jauh lebih besar di atas kapitalisasi pasar (market cap) EMDE yang pekan lalu berada di kisaran Rp300 miliar.
Valuasi Saham EMDE
Artinya, dengan valuasi saham EMDE saat ini yang tergolong murah, memberikan kesempatan emas untuk para investor dan spekulan yang melihat adanya gap antara nilai intrinsik dan nilai pasar EMDE saat ini.
Kini, usai naik berhari-hari, market cap EMDE mencapai Rp790,60 triliun, dengan price-to book value (PBV) alias rasio antara harga saham dibandingkan dengan nilai buku yang rendah, di bawah 1 kali, tepatnya 0,59 kali. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.