Logo
>

BEI Suspend Dua Emiten Milik Hary Tanoe, Kenapa?

Ditulis oleh Yunia Rusmalina
BEI Suspend Dua Emiten Milik Hary Tanoe, Kenapa?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham (suspend) dua perusahaan milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo, yaitu PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN) dan PT MNC Land Tbk (KPIG), pada Selasa 20 Agustus 2024.

    Adapun penghentian perdagangan saham itu dilakukan karena harga saham kedua emiten MNC tersebut telah melesat ratusan persen dalam sebulan terakhir.

    Berdasarkan data penutupan perdagangan BEI, Senin 19 Agustus 2024, saham MNC Digital Entertainment meningkat 19,81 persen ke level Rp6.350 per lembar saham dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp77,06 triliun. Jika melihat tren kenaikannya, harga saham MSIN naik 54,13 persen dalam seminggu terakhir dan meningkat 128,42 persen dalam sebulan terakhir. Jika menelisik lebih jauh, pada awal Agustus ini harga sahamnya hanya berada di level R 2.780 per saham.

    Sedangkan harga saham MNC Land pada perdagangan awal pekan ini juga naik 15,75 persen ke Rp169 per saham, dengan nilai kapitalisasi pasar Rp16,49 triliun. Dalam seminggu terakhir, harga saham KPIG juga melonjak 22,46 persen dan melesat 72,45 persen dalam sebulan terakhir. Jika dihitung tiga bulan belakangan, harga saham KPIG itu melejit 172,58 persrn secara year to date (ytd).

    Alasan BEI melakukan suspensi ini adalah terjadinya kenaikan harga saham KPIG dan MSIN yang signifikan. Menurut informasi BEI, suspensi saham tersebut dilakukan sebagai bentuk perlindungan bagi investor.

    "Hal itu bertujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasi di saham emiten milik konglomerat itu," tulis manajemen BEI dalam keterangannya, Selasa 20 Agustus 2024.

    Manajen BEI menjelaskan, para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan.

    Sebelumnya, saham KPIG telah disuspensi atas alasan yang sama pada 17 Juli 2024 dan dibuka kembali sehari setelahnya. Kenaikan saham KPIG tersebut seiring dengan aksi Hary Tanoesoedibjo melalui PT MNC Asia Holding Tbk. Emiten bersandi BHIT ini tercatat melakukan beberapa kali transaksi pembelian dalam beberapa waktu terakhir.

    Adapun pada awal tahun ini atau per 31 Januari BHIT hanya menggenggam 13,76 miliar saham KPIG. Artinya BHIT sepanjang tahun ini, hingga 25 Juli 2024 kepemilikan BHIT di KPIG telah bertambah 5,36 miliar saham.

    Sedangkan MSIN berencana melakukan pemecahan saham atau stock split dengan rasio 1:5. Sehingga nantinya harga saham MSIN dari sebelumnya Rp50 per saham menjadi Rp10 per saham. Jumlah saham sebelum stock split sebanyak 12.135.235.641 saham dan akan menjadi sebanyak 60.676.178.205 usai aksi tersebut.

    Direksi MSIN mengungkapkan bahwa nilai nominal saham MSIN saat ini Rp50 per lembar saham. Nantinya akan menjadi Rp10 per lembar saham. Adapun jumlah saham MSIN sebelum stock split sebanyak 12,13 miliar saham. Dan akan bertambah menjadi 60,67 miliar saham setelah stock split.

    “Dengan melakukan stock split, harga saham perseroan akan lebih terjangkau dan dapat memberikan sinyal positif terhadap pelaku pasar modal untuk dapat turut berpartisipasi dalam mendukung saham perseroan,” ungkap direksi MSIN.

    Mengutip keterbukaan informasi, latar belakang dilakukannya aksi korporasi ini harga saham MSIN akan lebih terjangkau dan dapat memberikan sinyal positif terhadap pelaku pasar modal untuk dapat turut berpartisipasi dalam mendukung saham MSIN.

    Tujuannya, untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham MSIN, dan harga per lembar saham akan menjadi lebih terjangkau serta memberikan kesempatan kepada investor untuk aktif memperdagangkan dan ikut memiliki saham tersebut. Selain itu, untuk meningkatkan jumlah investor domestik di tanah air.

    MSIN akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapau Umum Pemegang Saham (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada Senin, 23 September 2024.

    Sempat Dominasi Top Gainers

    Saham MSIN sempat mendominasi top gainers pada penutupan IHSG kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan dengan penguatan sebesar 0,47 persen, mencapai level tertinggi sepanjang masa di angka 7.466. Pendorong utama pergerakan ini adalah ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan Federal Reserve (The Fed) serta pengumuman Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.

    Sentimen positif didorong oleh keyakinan pelaku pasar bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuan, mengikuti rilis data ekonomi Amerika Serikat yang menunjukkan perlambatan, seperti penurunan 6,8 persen dalam data pembangunan rumah bulan Juli. Penurunan daya beli masyarakat AS membuka peluang bagi kebijakan moneter yang lebih longgar.

    Di sisi domestik, Presiden Joko Widodo mengumumkan RAPBN 2025 dengan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen. Pasar melihat target ini sebagai indikasi positif bagi ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global.

    Menurut Pilarmas Investindo Sekuritas, IHSG dan bursa regional Asia menguat karena optimisme terkait kebijakan The Fed. Data perdagangan menunjukkan nilai transaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp9,27 triliun dengan volume 15,58 miliar saham dan frekuensi transaksi sebanyak 1.066.915 kali. Sebanyak 318 saham menguat, 276 saham terkoreksi, dan 207 saham stagnan. Kapitalisasi pasar IHSG mencapai Rp12.691,77 triliun.

    Pergerakan indeks utama bursa Asia juga mencerminkan penguatan IHSG, dengan Shanghai Composite Indeks naik 0,49 persen, Hang Seng menguat 0,8 persen, dan Straits Times naik 0,14 persen. Namun, indeks Nikkei 225 turun 1,77 persen.

    Di antara saham-saham yang mencatatkan kenaikan tertinggi, PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN) melonjak 19,81 persen menjadi Rp 6.350, diikuti oleh PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) yang naik 19,53 persen menjadi Rp404, dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang meningkat 15,79 persen menjadi Rp770.

    Sebaliknya, saham-saham dengan penurunan terbesar termasuk PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) yang turun 3,9 persen menjadi Rp74, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) turun 3,22 persen menjadi Rp1.805, dan PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) yang menurun 3,38 persen menjadi Rp715.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunia Rusmalina

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.