KABARBURSA.COM - Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menerapkan Mekanisme Perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di papan pemantauan khusus pada 25 Maret 2024. Keputusan ini merupakan hasil dari evaluasi dan penerapan tahap pertama secara hybrid yang telah dilakukan oleh BEI.
Menurut Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, langkah ini sejalan dengan komitmen Bursa untuk meningkatkan likuiditas dan perlindungan investor di pasar modal Indonesia.
BEI telah mengenalkan papan pemantauan khusus tahap pertama secara hybrid call auction pada 12 Juni 2023. Namun, pada tahap kedua ini, seluruh saham yang memenuhi kriteria pada papan pemantauan khusus akan diperdagangkan menggunakan mekanisme call auction.
Dalam tahap kedua ini, perdagangan saham dalam papan pemantauan khusus akan dilakukan secara full call auction dalam 5 sesi untuk hari Senin - Kamis, serta 4 sesi untuk hari Jumat dengan penyesuaian jadwal tertentu.
Dengan menerapkan full call auction, BEI berharap dapat memberikan alternatif segmentasi papan pencatatan yang lebih sesuai dengan strategi investasi investor dan meningkatkan transaksi dan likuiditas perdagangan khususnya untuk saham dengan frekuensi perdagangan rendah.
Selain itu, implementasi ini diharapkan juga dapat meminimalisir pembentukan harga yang tidak wajar dan menyediakan proses price discovery yang lebih sesuai untuk saham dengan likuiditas rendah.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.