KABARBURSA.COM - Pemerintah China meminta Amerika Serikat untuk tidak mencampuri latihan militer Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) di sekitar Taiwan.
"Taiwan adalah Taiwan milik China, AS tidak dalam posisi untuk menuding China atas apa pun," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin dalam konferensi pers di Beijing.
Latihan militer tersebut digelar di Selat Taiwan, mencakup wilayah utara, selatan, dan timur Pulau Taiwan, serta sekitar pulau Kinmen, Matsu, Wuqiu, dan Dongyin mulai Kamis pagi.
Departemen Pertahanan AS menyatakan pihaknya "memantau dengan sangat cermat" latihan ini dan menilai tindakan China "ceroboh, berisiko meningkatkan eskalasi, dan mengikis norma-norma yang telah menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan selama beberapa dekade," serta mendesak Beijing untuk menahan diri.
Wang Wenbin menanggapi dengan menyebut ketegangan di Selat Taiwan dipicu oleh upaya Partai Progresif Demokratik (DPP) Taiwan untuk mencari dukungan AS demi "kemerdekaan Taiwan" dan upaya beberapa pihak di AS untuk menggunakan Taiwan sebagai alat untuk membendung China. "Jika AS benar-benar ingin menjaga Selat Taiwan tetap damai dan stabil, AS harus tegas menjunjung prinsip Satu China dan menentang 'kemerdekaan Taiwan'," kata Wang.
Wang menambahkan bahwa China tidak akan menoleransi upaya siapa pun untuk melindungi kegiatan separatis "kemerdekaan Taiwan". Dia juga menekankan bahwa banyak pemimpin dunia telah menegaskan kembali komitmen mereka terhadap prinsip Satu China dan mendukung reunifikasi nasional, menunjukkan bahwa komitmen komunitas internasional terhadap prinsip Satu China "tidak tergoyahkan".
Wang menegaskan bahwa upaya "kemerdekaan Taiwan" tidak akan berhasil dan siapa pun yang mendukungnya akan "terbakar karena bermain api". Dia menambahkan, "Kami akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk menggagalkan segala upaya 'kemerdekaan Taiwan'".
Latihan militer tersebut digelar tiga hari setelah William Lai Ching-te dari DPP dilantik sebagai pemimpin Taiwan. Ching-te dikenal gigih memperjuangkan kemerdekaan Taiwan, yang menurut Beijing adalah bagian dari "kelompok separatis" yang dapat memicu konflik di Selat Taiwan.
Sejak dipimpin Tsai Ing-wen dari DPP sejak 2016, Taiwan mengambil sikap keras menentang Beijing dan prinsip Satu China, yang menegaskan bahwa Taiwan berada di bawah kekuasaan Beijing. China terakhir kali menggelar latihan besar-besaran dengan skenario pengepungan total Taiwan pada pertengahan 2022 sebagai respons atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei. Taiwan menanggapi latihan militer China dengan mengerahkan jet tempur dan kapal perang untuk menjaga wilayah udara dan perairannya.
Taiwan Kecam China
Taiwan melontarkan kecaman tajam terhadap China setelah wakil duta besar Beijing untuk PBB memberikan ucapan terima kasih atas keprihatinan global terkait gempa kuat yang melanda pulau itu.
China, yang mengklaim kedaulatan atas Taiwan yang dikelola secara demokratis, menyatakan hak untuk mewakili Taiwan di arena internasional. Namun, tindakan ini memicu kemarahan di Taipei karena Beijing tidak pernah mengendalikan Taiwan dan tidak memiliki kewenangan atas pilihan politiknya.
Setelah gempa berkekuatan 7,2 SR mengguncang Taiwan timur pada hari Rabu, menewaskan 10 orang, Wakil Tetap China untuk PBB, Geng Shuang, mengangkat isu tersebut dalam pertemuan tentang hak-hak anak di PBB.
China menyatakan keprihatinannya atas bencana tersebut dan menawarkan bantuan kepada Taiwan, tetapi respons ini disambut dengan kemarahan oleh pemerintah Taiwan.
Pemerintah Taiwan mengecam tindakan China yang menggunakan tragedi gempa untuk kepentingan politik, menyebutnya sebagai bagian dari upaya perang psikologis China terhadap Taiwan.
Meskipun tidak memiliki hubungan diplomatik, Taiwan mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diterimanya dari komunitas internasional, termasuk Amerika Serikat, yang tetap menjadi sekutu kuat Taiwan.
Taiwan, yang dikenal juga sebagai Republik Tiongkok, menjadi tempat pelarian bagi pemerintah yang kalah dalam perang saudara di Tiongkok daratan pada tahun 1949, menjadikan hubungan antara Taiwan dan China menjadi rumit dan tegang hingga saat ini.
Taiwan dilanda gempa bumi dahsyat bermagnitudo 7,2 pada pukul 07.58 pagi waktu setempat. Akibat gempa tersebut roda ekonomi di Taiwan bahkan Asia Pasifik mengalami penyusutan.
Sebagaimana diketahui , Taiwan merupakan salah satu kekuatan ekonomi di Kawasan Asia-Pasifik, Taiwan berhasil naik satu peringkat ke urutan ke-6 dalam Buku Tahunan Daya Saing Dunia (World Competitiveness Yearbook) terbaru yang diterbitkan pada tanggal 20 Juni 2023 oleh International Institute for Management Development (IMD).