KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat ke level 7.142 setelah menguat 0,67 persen atau naik 47 poin pada penutupan perdagangan Rabu, 21 Mei 2025.
Sepanjang sesi, IHSG bergerak konsisten di zona hijau dalam rentang 7.109 hingga 7.170. Pergerakan positif indeks tidak lepas dari penguatan sebanyak 349 saham hari ini.
Sementara itu, volume perdagangan pada penutupan hari ini tercatat sebanyak 26,630 miliar lembar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp15.474 triliun.
Mengutip data Stockbit sore ini, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sukses membukukan transaksi tertinggi pada hari ini. BBCA meraup nilai transaksi sebesar Rp1.6 triliun dan membuat perusahaan ini menduduki posisi puncak dalam kategori top value.
Di bawah BBCA, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) juga menorehkan performa impresif dengan nilai transaksi Rp1 triliun.
Disusul oleh saham emiten PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan Rp943,28 triliun, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang membukukan nilai sebesar Rp913,85 triliun. Menutup lima besar, saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mencatatkan nilai transaksi Rp595,70 triliun.
Dari sisi volume perdagangan, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) memimpin kategori top volume dengan total volume perdagangan mencapai 6,24 miliar lembar saham.
Diikuti oleh PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dengan 1,52 miliar lembar, PT Sentul City Tbk (BKSL) sebanyak 709,46 juta lembar, serta PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) yang masing-masing mencatatkan 524,70 juta dan 461,10 juta lembar saham.
Dari sisi sektoral, indeks sektor industri dasar (basic industry) menjadi pemimpin penguatan dengan kenaikan sebesar 2,29 persen. Diikuti sektor kesehatan yang naik 1,50 persen, properti sebesar 1,33 persen, serta sektor non-siklikal yang turut mencatatkan penguatan 1,29 persen.
Sementara itu, sektor teknologi kembali mengalami koreksi sebesar -2,35 persen, menjadikannya sektor dengan kinerja terburuk hari ini.
IHSG Dekati Batas Atas, Saatnya Siaga Koreksi
Setelah Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG mencetak penguatan beruntun, kini pasar mulai bertanya sampai kapan euforia ini bertahan? IHSG tercatat terkoreksi 0,65 persen ke level 7.094 pada penutupan Selasa, 21 Mei 2025.
Menurut analis teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana, ini bisa jadi sinyal bahwa pergerakan indeks sudah mulai mendekati ujung dari gelombang penguatan jangka pendek.
“Pergerakan IHSG sudah berada di akhir wave (v) dari wave [a] pada label hitam. Hal tersebut berarti, penguatan IHSG sudah mulai terbatas dan rawan berbalik terkoreksi,” ujar Herditya dalam riset harian MNCS Daily Scope Wave, Rabu, 21 Mei 2025.
Ia memproyeksikan IHSG masih berpeluang menguji area resistance di kisaran 7.218–7.227. Tapi jika tekanan jual berlanjut, koreksi bisa membawa indeks ke rentang support 6.713–7.031. Artinya, pelaku pasar sebaiknya mulai memasang strategi bertahan, terutama jika indeks gagal mempertahankan posisi di atas 7.100.
Sementara itu analis pasar modal Ibrahim Assuaibi, menyebut koreksi IHSG saat ini masih tergolong wajar dan tidak mengganggu tren jangka menengah. Ia memproyeksikan indeks bisa kembali menuju level 7.200 dalam waktu dekat, terutama jika stabilitas sektor perbankan terjaga dan tensi global cenderung mereda.
“Kalau tidak ada tekanan eksternal yang signifikan, IHSG bisa rebound ke 7.200. Sektor perbankan akan jadi motor utama karena secara fundamental masih sangat solid,” kata Ibrahim saat dihubungi KabarBursa.com, 20 Mei 2025.
Menurutnya, saham-saham bank besar tetap menjadi favorit investor karena kontribusinya yang besar terhadap gerak IHSG. Ditambah lagi, ekonomi domestik dinilai cukup kokoh dan sektor konsumsi masih tumbuh.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.