KABARBURSA.COM - Robert Kiyosaki, penulis buku finansial yang terkenal, mengungkapkan prediksi berani tentang pasar: dia percaya kita akan segera menyaksikan keruntuhan besar yang bisa menjadi kesempatan emas untuk membangun kekayaan. Menurut Kiyosaki, saat pasar mengalami penurunan tajam, ini adalah waktu yang tepat untuk membeli aset seperti emas, perak, dan bitcoin pada harga diskon.
"Dalam masa krisis, saat-saat terbaik untuk menjadi kaya muncul. Kesempatan langka akan muncul ke permukaan," ungkap Kiyosaki dalam unggahan terbarunya di X.
Ia berpendapat bahwa berinvestasi pada saat pasar berada di titik terendah bisa menghasilkan keuntungan besar ketika nilai aset kembali pulih. Namun, Kiyosaki juga mengingatkan bahwa memanfaatkan kesempatan ini memerlukan keahlian dalam menilai waktu yang tepat—sesuatu yang tidak mudah dalam dunia investasi.
Walaupun Kiyosaki telah meramalkan keruntuhan pasar sejak 2011, kenyataannya pasar keuangan global belum mengalami penurunan besar seperti yang diprediksikannya. Menurut Go Banking Rates, hal ini sebagian besar dipengaruhi oleh intervensi bank sentral, khususnya Federal Reserve Amerika Serikat.
Dalam dekade terakhir, The Fed telah menggunakan berbagai alat kebijakan moneter—seperti penurunan suku bunga dan pelonggaran kuantitatif (quantitative easing)—untuk menstabilkan ekonomi dan mencegah resesi yang lebih dalam.
Namun, kebijakan tersebut juga membawa konsekuensi jangka panjang, seperti inflasi tinggi dan harga aset yang mungkin tidak mencerminkan nilai fundamentalnya. Sejak Februari 2022, The Fed telah menaikkan suku bunga secara agresif untuk mengatasi inflasi, sehingga meninggalkan ruang yang lebih sempit untuk mengatasi potensi keruntuhan di masa depan.
Untuk mereka yang mempertimbangkan investasi selama masa keruntuhan, Kiyosaki mengingatkan agar berhati-hati dalam memilih aset. Ada risiko besar jika seseorang terburu-buru membeli aset yang sedang jatuh nilainya, istilah keuangannya dikenal sebagai "catching a falling knife" atau menangkap pisau jatuh.
Meski demikian, Kiyosaki tetap optimis bahwa keruntuhan pasar bisa menjadi peluang besar untuk membangun kekayaan. Beberapa perusahaan yang harga sahamnya anjlok tajam mungkin sebenarnya undervalued atau memiliki model bisnis yang solid untuk bertahan dalam kondisi ekonomi yang buruk.
Investor perlu bersiap untuk berinvestasi jangka panjang dan memilih aset dengan prospek pertumbuhan yang baik di masa depan. Sebelum membuat keputusan finansial yang signifikan, Kiyosaki dan banyak pakar keuangan menyarankan untuk berkonsultasi dengan penasihat keuangan berlisensi, agar keputusan yang diambil sesuai dengan situasi keuangan masing-masing.
Meskipun ramalan Kiyosaki tentang keruntuhan pasar mungkin terdengar mengkhawatirkan, ia percaya bahwa momen ini bisa menjadi waktu terbaik untuk membangun kekayaan jika dimanfaatkan dengan bijaksana. Namun, ketidakpastian pasar dan kompleksitas dalam menentukan waktu yang tepat menjadikan strategi ini penuh risiko.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan analisis mendalam dan mempertimbangkan semua faktor sebelum mengambil keputusan investasi.
Sepuluh Strategi Investasi Awal
Investasi adalah komitmen sumber daya keuangan saat ini dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan (Tandelilin, 2017). Bagi pemula, memulai investasi bisa terasa membingungkan, namun langkah ini sangat penting untuk masa depan finansial Anda. Berikut adalah strategi investasi awal yang aman dan efektif yang bisa Anda terapkan:
1. Mulai Secepat Mungkin
Investasi tidak selalu memerlukan modal besar. Dengan hanya Rp100.000,-, Anda sudah bisa mulai memiliki saham perusahaan. Mengapa penting untuk memulai sekarang? Berikut alasannya:
- Penghasilan Tambahan: Investasi bisa memberikan pendapatan tambahan melalui capital gain dan dividen yang lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa.
- Modal Bisnis: Investasi dapat menjadi modal untuk mewujudkan impian bisnis Anda.
- Dana Pensiun: Investasi juga dapat membantu Anda merencanakan dan menyiapkan dana pensiun.
2. Pelajari Ragam Jenis Aset Investasi
Setiap investor harus memahami profil risiko mereka—sejauh mana Anda bersedia mengambil risiko. Pelajari berbagai jenis aset investasi untuk menentukan mana yang paling sesuai dengan profil risiko Anda.
3. Pilih Jenis Aset Investasi yang Tepat
Setelah memahami berbagai instrumen investasi, pilihlah aset yang sesuai dengan tujuan dan toleransi risiko Anda. Beberapa pilihan yang cocok untuk pemula dengan modal terbatas adalah reksa dana, emas, dan obligasi.
4. Tentukan Jangka Waktu dan Modal Pertama
Jangka waktu dan modal awal Anda akan mempengaruhi pilihan investasi. Jika Anda berinvestasi jangka panjang, saham perusahaan besar mungkin menjadi pilihan. Perencanaan yang hati-hati sangat penting di sini.
5. Diversifikasi Portofolio Anda
Hindari menempatkan seluruh dana Anda dalam satu jenis aset. Diversifikasi adalah kunci untuk mengurangi risiko. Sebarkan investasi Anda di berbagai aset, mata uang, atau jenis investasi lainnya.
6. Perbanyak Pengetahuan tentang Keuangan dan Investasi
Pengetahuan tentang keuangan dan investasi sangat penting. Ini akan membantu Anda menghindari penipuan dan membuat keputusan investasi yang lebih bijak.
7. Alokasikan Dana Secara Rutin
Investasi yang konsisten dan teratur lebih menguntungkan. Sisihkan sebagian dari pendapatan Anda setiap bulan untuk investasi. Ini akan memperkuat portofolio Anda secara signifikan.
8. Pilih Produk Investasi yang Diawasi oleh OJK
Keamanan harus menjadi prioritas utama. Pastikan investasi Anda diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melindungi diri Anda dari risiko penipuan.
9. Manfaatkan Momentum
Jika Anda berinvestasi jangka pendek, manfaatkan momentum pasar. Beli aset saat harganya rendah dan jual saat harganya naik.
10. Tetap Update dengan Berita Investasi
Ikuti berita terkini dan perkembangan pasar untuk membuat keputusan investasi yang cerdas. Informasi terbaru akan membantu Anda merespons perubahan pasar dengan tepat.
Dengan strategi-strategi ini, memulai investasi dengan lebih percaya diri dan memaksimalkan potensi keuntungan.(*)