KABARBURSA.COM - Kenaikan harga emas global dalam beberapa pekan terakhir telah menjadi katalis positif bagi saham-saham pertambangan emas dan nikel di Bursa Efek Indonesia. Dua emiten besar yang kerap menjadi sorotan adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).
MNC Sekuritas memberikan rekomendasi berbeda untuk keduanya, yakni Buy on Weakness pada ANTM dan Speculative Buy pada MDKA.
Pertanyaannya, apakah rekomendasi tersebut tepat jika ditinjau dari analisis teknikal mingguan, dan saham mana yang lebih berpotensi memberikan keuntungan lebih besar bagi investor?
ANTM: Momentum Awal Wave Korektif
ANTM menguat 2,95 persen ke level 3.490 disertai volume beli yang meningkat. Secara teknikal, saham ini diperkirakan tengah berada di awal wave (b) dari wave [iv], yang artinya ada ruang kenaikan terbatas sebelum berpotensi kembali terkoreksi.
MNC Sekuritas merekomendasikan Buy on Weakness di area 3.430–3.490 dengan target 3.590 dan 3.720, serta stop loss di bawah 3.380.
Indikator mingguan ANTM memberi konfirmasi positif. Moving Average serempak menunjukkan sinyal beli, dari MA5 hingga MA200, yang menandakan tren jangka menengah masih menguat. Indikator RSI berada di level 70, mendekati overbought, namun masih mendukung momentum kenaikan.
MACD juga mengindikasikan tren bullish kuat, sementara ADX di 50,88 mencerminkan tren yang solid. Meski demikian, Stochastic justru menandakan potensi jenuh beli, sehingga ruang koreksi dalam jangka pendek tetap terbuka.
Dengan kondisi tersebut, rekomendasi Buy on Weakness dari MNC Sekuritas bisa dikatakan tepat. Investor sebaiknya memanfaatkan koreksi kecil untuk mengakumulasi saham, dengan pertimbangan bahwa tren jangka menengah masih mendukung kenaikan harga, terlebih di tengah momentum penguatan harga emas dunia.
MDKA: Potensi Spekulatif dengan Risiko Lebih Tinggi
Sementara itu, MDKA menguat 1,20 persen ke level 2.530 meski transaksi didominasi aksi jual. Saham ini diperkirakan berada di awal wave (a) dari wave [a], dengan rekomendasi Speculative Buy pada area 2.490–2.530, target harga 2.600–2.650, dan stop loss di bawah 2.470.
Secara teknikal, indikator mingguan MDKA juga memperlihatkan sinyal positif. Hampir seluruh Moving Average memberi rekomendasi beli, kecuali MA200 sederhana yang masih menunjukkan tren jual.
Indikator RSI di level 61 memperlihatkan ruang kenaikan masih terbuka tanpa risiko jenuh beli berlebihan. MACD, ADX, hingga Bull/Bear Power sama-sama mendukung tren penguatan.
Namun, Stochastic RSI berada di area overbought dan ATR menunjukkan volatilitas tinggi, yang berarti pergerakan harga MDKA bisa lebih liar dan berisiko.
Dengan karakteristik ini, rekomendasi Speculative Buy dari MNC Sekuritas tepat untuk investor dengan profil risiko agresif. MDKA memang menjanjikan potensi kenaikan cepat, namun risiko fluktuasi tajam juga tidak bisa diabaikan, terutama jika tekanan jual asing kembali muncul.
Mana yang Lebih Menguntungkan: ANTM atau MDKA?
Jika dibandingkan, ANTM menawarkan stabilitas lebih tinggi dengan tren teknikal yang kuat, valuasi lebih jelas, serta sensitivitas langsung terhadap harga emas global. Rekomendasi Buy on Weakness memberi ruang aman bagi investor konservatif yang mengincar keuntungan bertahap namun lebih pasti.
Di sisi lain, MDKA menawarkan potensi keuntungan lebih besar dalam waktu singkat, tetapi risikonya juga lebih tinggi. Dengan volatilitas yang tinggi, investor yang masuk di harga kurang tepat bisa terjebak dalam koreksi cepat.
Kesimpulannya, rekomendasi MNC Sekuritas sudah sesuai dengan karakter masing-masing saham. ANTM cocok untuk akumulasi dengan strategi menengah hingga panjang, sementara MDKA lebih pas untuk investor spekulatif yang siap menghadapi risiko tinggi.
Dalam konteks reli harga emas saat ini, ANTM tampak lebih menjanjikan bagi investor yang mencari keuntungan berkelanjutan, sedangkan MDKA lebih relevan sebagai saham momentum bagi trader agresif.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.