KABARBURSA.COM - Belakangan ini, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk atau EMTK rajin menyerok saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA). Aksi korporasi tersebut ternyata membawa prospek positif bagi pergerakan sahamnya.
Pada hari ini, 14 Januari 2025, hingga pukul 14.00 WIB, harga saham EMTK tercatat berada di level Rp520. Di sini ada kenaikan sebesar 4 persen atau Rp20 dibandingkan dengan harga pembukaan pada Rp500. Kenaikan tersebut menunjukkan adanya momentum positif yang terlihat pada pergerakan saham emiten teknologi tersebut.
Berdasarkan data terbaru, saham ini mencatatkan transaksi yang cukup aktif, dengan volume perdagangan mencapai 251.000 lot dan total nilai transaksi mencapai Rp12,9 miliar.
Berdasarkan analisis teknikal dari analis Rita Effendy, saham EMTK menunjukkan adanya potensi kenaikan harga yang menarik di masa mendatang. Rita mengatakan, target harga (TP) untuk saham ini diperkirakan berada di kisaran Rp555 hingga Rp570.
Seiring dengan fluktuasi harga saham, strategi ini didukung oleh pola pergerakan harga yang saat ini menunjukkan kecenderungan untuk mencapai level-level tersebut dalam waktu dekat, sehingga membuka peluang keuntungan bagi para investor yang mempertimbangkan masuk di saham ini.
Namun, seperti halnya dengan analisis teknikal lainnya, disarankan untuk tetap mempertimbangkan level-level stop loss (SL) yang strategis untuk melindungi investasi. Dalam hal ini, level stop loss yang dianjurkan adalah pada Rp510 dan Rp500, yang akan memberikan batasan risiko yang lebih terkontrol apabila harga saham berbalik arah dan melampaui tingkat support tersebut.
Perlu diingat bahwa analisis ini murni didasarkan pada data teknikal dan tidak bersifat sebagai rekomendasi investasi langsung. Setiap keputusan investasi harus didasari oleh pertimbangan yang matang serta pemahaman terhadap kondisi pasar yang terus berubah.
Dalam hal ini, para investor disarankan untuk memantau pergerakan pasar secara lebih cermat, mempertimbangkan strategi diversifikasi yang tepat, dan tidak hanya bergantung pada analisis teknikal semata.
Sekali lagi, penting untuk diingat bahwa pasar saham penuh dengan ketidakpastian, dan keputusan investasi yang diambil haruslah didasarkan pada riset yang menyeluruh serta penilaian yang bijaksana.
Sebagai catatan, tanggal analisis ini dilakukan pada 14 Januari 2025, dan perubahan dalam pasar dapat terjadi sewaktu-waktu, yang mengharuskan investor untuk tetap waspada terhadap pergerakan pasar yang terjadi.
Serok 121,63 Juta Saham
Pada 2 hingga 3 Januari 2025, Emtek berhasil mengakuisisi tambahan sebanyak 121,63 juta lembar saham SCMA, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp165 per lembar saham. Adapun total transaksi yang dikeluarkan oleh Emtek dalam pembelian ini mencapai Rp20,06 miliar.
Rinciannya, pada 2 Januari 2025, Emtek membeli 85.410.800 lembar saham SCMA dengan total nilai Rp14,09 miliar, dan pada 3 Januari 2025, akuisisi dilanjutkan dengan pembelian sebanyak 36.225.500 lembar saham senilai Rp5,97 miliar.
Sebagai hasilnya, jumlah saham SCMA yang dimiliki oleh Emtek meningkat signifikan, mencapai 45,91 miliar lembar saham, yang berarti sekitar 62,07 persen dari total saham yang beredar. Hal ini merupakan kenaikan kecil sebesar 0,16 persen dibandingkan dengan periode sebelum transaksi, di mana Emtek telah memiliki 61,91 persen saham atau setara dengan 45,79 miliar lembar.
Transaksi ini dilakukan dengan tujuan utama untuk mendukung investasi jangka panjang Emtek, sebagaimana yang disampaikan oleh Titi Maria Rusli, Corporate Secretary Emtek. Dengan semakin besarnya porsi saham yang dimiliki Emtek di SCMA, perusahaan ini menunjukkan komitmennya untuk terus mengakselerasi pertumbuhannya dan memperkuat posisi investasi di industri media, sejalan dengan tujuan perusahaan untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisis saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, sehingga KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.