Logo
>

BI Catat Modal Asing Masuk Bersih: Capai Rp22,06 Triliun

Ditulis oleh Pramirvan Datu
BI Catat Modal Asing Masuk Bersih: Capai Rp22,06 Triliun

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk bersih di pasar keuangan domestik mencapai Rp22,06 triliun dalam periode 13-16 Mei 2024. Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, mengungkapkan angka tersebut dalam pernyataan di Jakarta, Jumat 17 Mei 2024.

    Erwin menjelaskan, nilai tersebut berasal dari aliran modal asing masuk bersih di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp5,30 triliun, meskipun terdapat modal asing keluar bersih di pasar saham sebesar Rp2,40 triliun. Sementara itu, modal asing masuk bersih di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) mencapai Rp19,17 triliun.

    Sejak awal tahun hingga 16 Mei 2024, total modal asing keluar bersih di pasar SBN mencapai Rp42,27 triliun dan di pasar saham sebesar Rp2,05 triliun. Di sisi lain, modal asing masuk bersih di SRBI tercatat sebesar Rp53,18 triliun.

    Premi risiko investasi Indonesia, atau credit default swaps (CDS) 5 tahun, tercatat sebesar 68,98 basis poin (bps) pada 16 Mei 2024, turun dibandingkan 71,58 bps pada 10 Mei 2024. Imbal hasil SBN Indonesia tenor 10 tahun juga turun ke 6,75 persen, sementara imbal hasil US Treasury Note tenor 10 tahun turun ke 4,375 persen.

    Rupiah pada awal perdagangan Jumat (17/5) dibuka di level Rp15.940 per dolar AS, melemah dibandingkan penutupan perdagangan Kamis (16/5) yang berada di Rp15.920 per dolar AS. Indeks dolar AS juga melemah ke level 104,46 pada akhir perdagangan Kamis (16/5).

    Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan guna mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

    Rapat Dewan Gubernur

    Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan aliran modal asing masuk sebesar Rp19,77 triliun ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

    Perry menyampaikan, aliran modal tersebut masuk sesudah Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI  pada 22-23 April 2024 lalu.

    “Data transaksi yang sudah terjadi. Secara keseluruhan pada minggu satu dan dua (Mei 2024) itu terjadi aliran masuk modal asing sebesar Rp19,77 triliun,” kata Perry kepada media di kantornya, Jakarta.

    Perry kemudian merinci aliran modal asing para minggu pertama dan kedua Mei 2024. Kata dia, pada minggu pertama sebesar Rp16,19  triliun, kemudian minggu kedua senilai Rp3,58 triliun.

    Lebih lanjut Perry membeberkan Surat Berharga Nasional (SBN) pada minggu pertama dan kedua Mei 2024 inflow sebesar Rp8,1 triliun.

    “Itu terdiri dari minggu pertama adalah Rp5,74 triliun dan minggu kedua Rp2,36 triliun,” jelas dia.

    Perry menegaskan, catatan tersebut merupakan bukti respon positif dari kebijakan BI rate beberapa waktu lalu.

    Akan tetapi di sisi lain, saham masih outflow sebesar Rp5,03 triliun pada minggu pertama dan kedua . Sehingga, Perry bilang, total portfolio inflow pada minggu pertama dan kedua sebesar Rp22,84 triliun.

    Arus masuk modal asing ke pasar domestik berpotensi memberikan dukungan bagi nilai tukar rupiah meskipun terjadi perubahan sentimen di pasar global.

    Hal ini mendorong kinerja rupiah untuk melanjutkan tren penguatan sehingga menciptakan optimisme pelaku pasar mengenai kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter tahun ini.

    Penguatan rupiah sebesar 0,77 persen minggu lalu didorong oleh aliran modal asing ke pasar surat utang negara (SBN) dan sertifikat Bank Indonesia (SRBI). Pada awal pekan ini, rupiah memiliki potensi untuk tetap menguat dan mendekati level di bawah Rp16.000 per USD.

    Tanda-tanda ini terlihat dari pergerakan rupiah di pasar non-deliverable forward (NDF), di mana kontrak NDF rupiah pada Senin, 6 Mei 2024, menguat di kisaran Rp16.005 per USD. Indeks USD semakin melemah ke level 105,17 di tengah peningkatan permintaan di pasar saham dan surat utang Amerika Serikat (AS), sejalan dengan optimisme terhadap pelonggaran kebijakan moneter setelah data ekonomi AS menunjukkan indikasi pelemahan yang signifikan.

    Survei Konsumen BI

    Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada Januari 2024 menunjukkan bahwa keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi mengalami peningkatan dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

    Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Januari 2024 mencapai 125,0, mengalami kenaikan dari 123,8 pada bulan sebelumnya, demikian diungkapkan oleh Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono.

    Erwin menyatakan bahwa peningkatan keyakinan konsumen pada Januari 2024 didorong oleh kuatnya keyakinan terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap kondisi ekonomi enam bulan ke depan.

    Peningkatan ini tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang berturut-turut mencapai 115,6 dan 134,5.

    IKE mengalami peningkatan, didukung oleh Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja dan Indeks Penghasilan Saat Ini yang masing-masing naik 5,7 poin dan 1,3 poin menjadi 118,4 dan 116,5 pada Januari 2024.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.