KABARBURSA.COM - Keputusan Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan atau BI rate sebesar 25 bps menjadi 5,00 pada bulan Agustus 2025 bisa menjadi katalis positif bagi saham-saham perbankan.
Analis Stocknow.id Abdul Haq Alfaruqy menilai langkah BI dalam memotong suku bunga acuan sangat efektif mengingat ekonomi Indonesia masih mengalami stagnasi pada konsumsi rumah tangga.
“Diharapkan banyak perusahaan melakukan ekspansi dan membuka lapangan pekerjaan baru. BI juga menargetkan pertumbuhan pinjaman baru pada tahun 2025 mencapai angka 8 persen - 11 persen,” ujar dia kepada KabarBursa.com, dikutip, Senin, 25 Agustus 2025.
Pemangkasan suku bunga pada bulan ini, kata Abdul, berpeluang mendatangkan minat beli investor asing pada pasar saham karena melihat potensi pertumbuhan ekonomi pasca BI rate dipangkas.
“Dengan demikian, dalam jangka panjang hal ini dapat memicu inflow asing ke pasar saham di Indonesia yang juga diharapkan sejalan dengan peningkatan permintaan kredit korporasi dan masyarakat di Indonesia pada tahun 2025," ungkapnya.
Di sisi lain, Abdul mencatat pertumbuhan pinjaman di Indonesia pada bulan Juli 2025 kembali menyusut ke angka 7,03 persen dari sebelumnya 7,7 persen MoM.
Jika ditarik lebih panjang lagi, lanjut dia, sejak Januari 2025 tren ini terus menyusut dari tertingginya di bulan Februari di angka 10,3 persen.
Padahal, BI sudah memangkas suku bunga sebanyak 4 kali pada tahun 2025 namun belum menunjukkan minat masyarakat di sektor ritel dan properti kelas menengah ke bawah untuk mengajukan pinjaman.
"Sehingga, memang harapannya terdapat stimulus dan lapangan pekerjaan agar masyarakat mampu melakukan pembelian barang dan jasa, serta pada akhirnya berdampak ke produk primer dan sekunder seperti pembelian di sektor ritel dan properti," tuturnya.
Di tengah pemangkasan suku bunga acuan bulan Agustus 2025, Abdul telah memiliki rekomendasi tiga saham perbankan. Seperti PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT. Bank Jago Tbk. (ARTO), dan PT. Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS).
Berikut rinciannya:
- BBRI buy dengan target 4.460 dan SL 3.940
- ARTO buy dengan target 2.600 dan SL 2.100
- BRIS buy dengan target 2.990 dan SL 2.610
BI Pangkas Suku Bunga
Sebelumnya, BI kembali memangkas suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5,00 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 19-20 Agustus 2025.
Selain itu, BI juga menurunkan suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 5,75 persen.
Keputusan ini konsisten dengan tetap rendahnya prakiraan inflasi tahun 2025 dan 2026 dalam sasaran 2,5±1 persen , terjaganya stabilitas nilai tukar Rupiah, dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai dengan kapasitas perekonomian.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Junanto Herdiawan mengatakan Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati ruang penurunan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi sejalan dengan rendahnya prakiraan inflasi dengan tetap mempertahankan stabilitas nilai tukar Rupiah.
Sementara itu, kata dia, kebijakan makroprudensial longgar terus diperkuat untuk mendorong kredit atau pembiayaan, menurunkan suku bunga, dan meningkatkan likuiditas perbankan bagi pencapaian pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
"Kebijakan sistem pembayaran juga diarahkan untuk turut menopang pertumbuhan ekonomi melalui perluasan akseptasi pembayaran digital, penguatan struktur industri sistem pembayaran, dan penguatan daya tahan infrastruktur sistem pembayaran," ujar dia dalam keterangannya.(*)