KABARBURSA.COM - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengatakan pihaknya akan berupaya membuat rupiah menguat di bawah Rp16 ribu terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
"Kita sedang upayakan (rupiah) akan turun di bawah Rp16 ribu," kata Perry kepada media di kantornya, Jakarta, Rabu, 8 Mei 2024.
Adapun pada hari ini berdasarkan RTI bussiness, pukul 09:00 WIB, rupiah terlihat melemah -0,16 sehingga mata uang Indonesia ini berada di angka Rp16.064.
Perry percaya mata uang Indonesia ini akan semakin menguat sesuai fundamental. Dia membeberkan ada empat faktor yang membuat rupiah menguat.
Pertama adalah menariknya imbal hasil yield differential. Lalu kedua premi risiko yang menurun.
"Ketiga yaitu prospek ekonomi yang lebih baik. Keempat adalah komitmen bank desa untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. Keempat faktor itu mendukung penguatan nilai tukar rupiah," jelas dia.
Di sisi lain, Perry bilang menguatnya nilai tukar rupiah juga disebabkan masuknya aliran modal asing.
Dengan begitu, dia berujar suplai dolar Indonesia menjadi bertambah serta confident investor dan pasar juga semakin kuat. Hal ini, lanjut dia, membuat nilai tukar rupiah semakin kuat.
Menurut dia, aliran modal asing ditentukan beberapa faktor. Seperti yield differential, risk premium (premi risiko), dan prospek ekonomi.
Perry memastikan masuknya aliran modal asing tersebut tidak lepas dari BI rate beberapa waktu lalu. Dia menjelaskan, kenaikan BI rate beberapa berhasil meningkatkan konfiden pasar maupun investor global.
“Keputusan menaikan BI rate menarik aliran modal asing. Semuanya dilakukan untuk memperkuat menstabilitas nilai tukar rupiah dan memastikan inflasi terkendali,” ujar dia.
Perry mengatakan aliran modal asing masuk sebesar Rp19,77 triliun ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Adapun masuknya aliran modal asing dibagi dua yakni minggu pertama dan kedua Mei 2024. Kata Perry pada minggu pertama sebesar Rp16,19 triliun, kemudian minggu kedua senilai Rp3,58 triliun.