KABARBURSA.COM – Presiden Prabowo Subianto resmi mengumumkan reshuffle Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta pada Senin, 8 September 2025.
Pergantian sejumlah menteri strategis, terutama Menteri Keuangan Sri Mulyani, langsung mendapat respons negatif dari pasar modal.
Saham big banks sontak memerah. Hingga pukul 15.50 WIB, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) ambles 2,81 persen ke Rp7.775, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) jatuh 3,43 persen ke Rp4.220, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) melemah 3,42 persen ke Rp4.520, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terkoreksi 1,25 persen ke Rp3.950.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyampaikan reshuffle dilakukan terhadap empat menteri dan satu menteri koordinator, yaitu Menko Polhukam Budi Gunawan, Menteri Koperasi Budi Arie, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri P2MI Abdul Kadir Karding.
Selain itu, Presiden juga membentuk kementerian baru, yakni Kementerian Haji dan Umrah. “Pertimbangannya evaluasi terus-menerus,” ujar Prasetyo di Istana Negara.
Dari sisi pasar, sorotan terbesar tertuju pada pergantian Sri Mulyani dari kursi Menteri Keuangan.
Pasar menilai kebijakan fiskal dan koordinasi dengan otoritas moneter selama ini menjadi jangkar stabilitas ekonomi, sehingga pergantian mendadak memicu ketidakpastian.
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa terlihat hadir di Istana Kepresidenan siang tadi. Kepada wartawan, ia mengaku dipanggil pihak Istana namun tidak mengetahui agenda pastinya.
Kehadiran pejabat lembaga penjamin simpanan ini semakin memunculkan spekulasi bahwa pemerintah memberi perhatian khusus pada stabilitas sektor keuangan.
Adapun, IHSG sendiri sempat bergerak di zona hijau pada awal sesi, menyentuh level tertinggi 7.934,99. Namun, tekanan jual meningkat menjelang sore, seiring beredarnya kabar pergantian menteri hingga pengumuman resmi dari Presiden. Level terendah harian tercatat di 7.777,03, hanya terpaut tipis dari penutupan perdagangan. (*)
 
      