Logo
>

Bitcoin Kembali Bangkit, Naik di Level US$ 52.000

Ditulis oleh KabarBursa.com
Bitcoin Kembali Bangkit, Naik di Level US$ 52.000

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM-Harga Bitcoin baru-baru ini telah naik signifikan, menyentuh angka US$ 52.000, mencapai level yang terakhir kali terjadi pada akhir tahun 2021.

    Sebelumnya, Bitcoin mengalami penurunan kecil sebagai respons terhadap rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika Serikat (AS), yang menunjukkan tingkat inflasi lebih tinggi dari yang diperkirakan. Namun, Bitcoin berhasil pulih dari level terendahnya di US$ 48.484.

    Menurut Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, kenaikan harga Bitcoin ini cukup mengejutkan, terutama menjelang peristiwa halving. Fyqieh mengaitkan sentimen positif ini dengan peningkatan volume transaksi harian ETF Bitcoin.

    “Bitcoin telah mencapai level US$ 50.000 kembali setelah lebih dari dua tahun, didorong oleh arus masuk yang signifikan dari ETF Bitcoin spot, dengan nilai sekitar US$ 500 - US$ 650 juta per hari, yang berarti sekitar 10.000-13.000 BTC dibeli setiap hari,” ungkap Fyqieh, mengutip Kontan, Jumat 16 Februari 2024.

    Dia memprediksi bahwa tren ini akan berlanjut seiring pergeseran likuiditas global ke ETF Bitcoin spot, seperti yang ditunjukkan oleh pengumuman Fidelity tentang alokasi 1 persen-3 persen dana kripto dalam ETF mereka.

    “Arus ini berpotensi mendorong Bitcoin mencapai rekor tertinggi baru menjelang akhir Maret 2024 mendatang,” tambahnya.

    Fyqieh menyatakan bahwa mayoritas penambang Bitcoin telah memberikan kontribusi pada pembentukan sentimen pasar yang positif, mempengaruhi pandangan investor ritel. Data menunjukkan bahwa mayoritas penambang Bitcoin saat ini lebih memilih untuk menyimpan aset mereka di dompet pribadi daripada di bursa.

    “Preferensi ini menandakan bahwa penambang lebih memilih untuk menyimpan aset secara pribadi daripada di bursa,” jelasnya.

    Meskipun Indonesia memiliki lebih dari 18 juta investor kripto, negara ini tidak selalu menjadi fokus utama dalam pergerakan pasar kripto global. Namun, Fyqieh menyatakan bahwa tren di pasar saham domestik, terutama IHSG yang merespons positif terhadap hasil hitung cepat Pemilu 2024, dapat menjadi indikator optimis bagi pasar kripto lokal.

    “Seringkali, tren di pasar saham dapat menjadi cerminan bagi pergerakan pasar kripto, menunjukkan kemungkinan adanya momentum positif di lingkup kripto domestik,” katanya.

    Dia juga mengingatkan bahwa isu-isu terkait regulasi pasca-pemilu, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, dapat mempengaruhi pergerakan harga aset kripto. Oleh karena itu, para pelaku pasar diminta untuk tetap waspada terhadap dinamika politik dan regulasi yang mungkin berdampak pada pasar kripto.

    "Keputusan investasi harus didasarkan pada analisis yang teliti dan strategi yang matang," pungkasnya.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi