KABARBURSA.COM - Saham PT Sentul City Tbk. (BKSL) pada perdagangan terakhir, Senin, 15 September 2025, mencatatkan kenaikan sebesar 5,30 persen dan berada di level 139. Kenaikan dibarengi dengan transaksi yang relatif padat, mencapai 6,91 juta lot dengan nilai Rp95,3 miliar.
Lonjakan ini membuat BKSL sempat menyentuh level tertinggi di 142, meski akhirnya tertahan di kisaran rata-rata 138. Secara teknis, saham ini masih menghadapi hambatan di area Moving Average 20 (MA20) yang menjadi penahan reli.
Sejumlah analis memberikan rekomendasi terhadap pergerakan ini. MNC Sekuritas merekomendasikan strategi buy on weakness di area 135–139 dengan target harga 148 hingga 154, disertai stoploss di bawah 130.
Sementara itu, Monitor Market Republik Investor juga memberikan sinyal beli di 139 dengan target yang lebih konservatif, yaitu 145 dan 147, serta stoploss lebih ketat di 135.
Jika dilihat dari pergerakan harga dan data Stockbit, rekomendasi keduanya sebenarnya cukup relevan. BKSL memang tengah menarik minat beli, tetapi tren kenaikannya belum cukup kuat menembus resistensi menengah.
Dengan volatilitas harian yang terlihat dari pergerakan 133–142, ruang manuver investor masih terbatas pada jangka pendek.
Indikator Teknis: Antara Optimisme dan Kehati-hatian
Analisis harian Investing menunjukkan gambaran campuran. Dari sisi moving average, sinyal condong ke “sangat beli” dengan 10 indikator memberi sinyal beli berbanding 2 jual.
Namun, indikator teknikal lainnya justru lebih netral hingga cenderung melemah. MACD menurun, ROC negatif, dan Stochastic memberikan sinyal jual. RSI berada di level 50, menandakan saham ini belum memasuki area jenuh beli maupun jenuh jual.
Kondisi ini mengonfirmasi bahwa meski tren jangka pendek masih didukung aliran beli, BKSL belum menunjukkan momentum kuat untuk menembus resistensi lebih tinggi. Artinya, target MNC Sekuritas di 154 membutuhkan katalis tambahan, sementara proyeksi lebih konservatif seperti yang disampaikan Republik Investor justru lebih realistis dalam jangka dekat.
Dengan harga kini berada di area akumulasi yang disarankan, investor dapat mempertimbangkan strategi beli bertahap. Namun, disiplin terhadap batas stoploss menjadi kunci, mengingat sinyal teknikal yang belum sepenuhnya sejalan.
Jika harga mampu bertahan di atas 139 dan menembus 142 dengan volume signifikan, peluang menuju 147–148 terbuka. Sebaliknya, bila gagal bertahan di 135, tekanan jual bisa kembali mendominasi dan menggiring harga ke area 130.
Kesimpulan
Rekomendasi buy on weakness MNC Sekuritas dan Republik Investor sama-sama valid, hanya berbeda dalam tingkat agresivitas target. Data teknikal harian lebih mendukung pendekatan hati-hati dengan target jangka pendek di 145–147.
Investor sebaiknya tidak terburu-buru mengejar harga, melainkan memanfaatkan koreksi untuk masuk sambil menjaga disiplin cut loss.
BKSL saat ini berada di fase tarik ulur antara akumulasi dan resistensi teknikal. Potensi kenaikan masih ada, tetapi lebih rasional bila langkah awal diarahkan pada target konservatif sembari menunggu konfirmasi momentum yang lebih solid.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.