Logo
>

BMHS Gelar RUPST Catat Untung di Q1: Layak Dikoleksi?

Grup layanan kesehatan RS Bunda Group, PT Bundamedik Tbk (BMHS) umumkan untung di kuartal I 2025. Apakah sahamnya layak dikoleksi.

Ditulis oleh Desty Luthfiani
BMHS Gelar RUPST Catat Untung di Q1: Layak Dikoleksi?
Hall Bursa Efek Indonesia di Bilangan SCBD, Jakarta Selatan. Foto: KabarBursa/Abbas

KABARBURSA.COM - Grup layanan kesehatan RS Bunda Group, PT Bundamedik Tbk (BMHS) justru tampil percaya diri di tengah derasnya tantangan sektor layanan kesehatan.

Perusahaan yang menaungi rumah sakit ternama, seperti RSIA Bunda Jakarta, RSU Bunda Margonda, RSU Bunda Padang, dan RSIA Az Zahra Palembang kemarin baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atau RUPSI pada Kamis, 15 Mei 2025 kemarin.

Direktur Utama BMHS, Agus Heru Darjono memaparkan bahwa dalam RUPST tersebut, perseroan  memaparkan sejumlah capaian positif sepanjang tahun buku 2024. Laba bersih terkonsolidasi BMHS meningkat 16 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp18,9 miliar. Pendapatan bersih juga mengalami pertumbuhan 3 persen menjadi Rp1,3 triliun.

Kontributor utama pertumbuhan ini datang dari rumah sakit baru yang mencatatkan lonjakan pendapatan sebesar 34 persen YoY. Tak hanya berbicara angka, RUPST ini juga menjadi ajang pernyataan arah baru Perseroan.

"Fokus kami tidak hanya pada pertumbuhan, tetapi juga pada keberlanjutan jangka panjang. Kami ingin menghadirkan layanan kesehatan unggulan yang holistik, sekaligus menjaga efisiensi dan kualitas pelayanan," ujar Agus melalui keterangan resminya yang diterima KabarBursa.com di Jakarta.

Ia menjelaskan transformasi yang dijalankan BMHS tak lepas dari ekspansi layanan unggulan dan optimalisasi aset. Jumlah pasien rawat jalan meningkat 9 persen, pasien rawat inap naik 11 persen, dan tindakan bedah melonjak 8 persen. Tak hanya fokus pada layanan OBGYN dan pediatri, BMHS juga memperkuat layanan non-OBGYN seperti bedah umum dan penyakit dalam yang kini menyumbang 54 persen dari total pendapatan.

Unit bisnis lain dalam ekosistem BMHS pun ikut mendorong performa. PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (Diagnos) mencatat pertumbuhan pendapatan 13 persen, dengan jumlah pengujian lab meningkat 27 persen dan layanan genomik tumbuh 37 persen. Sementara Morula IVF Indonesia, unit layanan fertilitas, menunjukkan stabilitas dengan kenaikan jumlah siklus IVF sebesar 5 persen dalam lima tahun terakhir.

Pada 2025 ini mereka juga merencanakan merancang tujuh inisiatif strategis yang akan menjadi fondasi pertumbuhan ke depan. Di antaranya adalah pengembangan layanan terintegrasi One Menteng, perluasan cakupan rumah sakit, serta optimalisasi aset dan sumber daya. Perusahaan juga memperkuat manajemen SDM dan meningkatkan pengalaman pasien atau customer journey.

Salah satu inovasi unggulan yang telah diluncurkan adalah sistem Robotic Surgery generasi kedua di RSU Bunda Jakarta, yang diklaim mampu mempercepat masa pemulihan dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Komitmen terhadap prinsip sustainability pun menjadi prioritas. Melalui kerangka kerja ESG bertajuk “IBU” (Inisiator yang adil, Bumi yang asri, Utamakan pelayanan), BMHS terus memperkuat tata kelola, integrasi data kesehatan, efisiensi logistik farmasi dan medis, hingga peningkatan budaya kerja internal.

Optimisme BMHS semakin diperkuat oleh kinerja positif kuartal I 2025. Laba bersih tercatat melonjak 498 persen dibanding kuartal sebelumnya, menembus Rp5,1 miliar. Pertumbuhan ini didorong efisiensi operasional dan pendapatan dari rumah sakit baru yang naik 20 persen YoY.

Dengan bekal fundamental bisnis yang solid dan dukungan teknologi medis terkini, BMHS siap menjadi katalisator pertumbuhan sektor kesehatan di Indonesia. “Kami percaya bahwa ketahanan kesehatan nasional bermula dari keluarga yang sehat. Itulah semangat kami: Because Family Matters,” kata dia.


Apakah sahamnya layak dikoleksi?


Berdasarkan laporan keuangan dari Stockbit, di tengah tekanan kinerja dan sentimen pasar yang menantang belum ada rencana pembagian dividen 2025. Namun emiten ini tetap mempertahankan komitmennya terhadap pemegang saham dengan kembali membagikan dividen tunai sebesar Rp0,56 per saham untuk tahun buku 2024 yang akan dibagikan. Ex-date telah dijadwalkan pada 10 Juni 2024 dan pembayaran dilakukan pada 3 Juli 2024. Meskipun nilainya tak sebesar periode 2021 yang sempat menyentuh Rp2,56 per saham, langkah ini menjadi sinyal bahwa perusahaan masih menjaga disiplin pembagian laba meski kondisi fundamentalnya tengah mengalami tekanan signifikan.

Laba bersih perusahaan sepanjang kuartal I-2025 tercatat hanya Rp3 miliar, menurun signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp11 miliar. Tren ini merupakan lanjutan dari pelemahan kinerja tahunan—dari puncaknya di tahun 2021 yang mampu mencetak laba Rp214 miliar, kini laba tahunan yang diannualisasi hanya berkisar Rp13 miliar.

Margin laba juga terlihat menyusut tajam. Net profit margin kuartalan hanya 0,86 persen, dengan operating margin sebesar 5,13 persen, jauh dari margin sehat industri pada umumnya. Beban usaha dan efisiensi operasional tampak menjadi tantangan yang belum sepenuhnya teratasi, terlihat dari rasio interest coverage yang tipis di level 1,17 kali.

Dari sisi valuasi, saham ini berada pada level yang sangat tinggi. Price to earnings (P/E) ratio trailing twelve months (TTM) mencapai 475,14 kali, jauh di atas median IHSG yang hanya 8,09 kali. Bahkan P/E annualised-nya pun masih sangat tinggi di angka 157,76 kali, menunjukkan valuasi yang tidak mencerminkan kinerja keuangan terkini.

Earnings yield perusahaan hanya 0,21 persen, menandakan imbal hasil terhadap laba yang sangat rendah. Sementara itu, price to free cashflow ratio berada di angka negatif -16,02 kali, memperlihatkan bahwa arus kas operasional tidak cukup untuk membiayai belanja modal dan kebutuhan internal, dengan free cashflow TTM tercatat minus Rp129 miliar.

Metrik valuasi lainnya juga mencerminkan harga yang cenderung mahal, seperti EV/EBITDA sebesar 11 kali yang dalam banyak industri dianggap sebagai batas atas dari valuasi wajar. PEG ratio (price/earnings to growth) bahkan menyentuh angka 8,15, menandakan ketidakseimbangan antara pertumbuhan laba dan valuasi saham.

Meskipun free cashflow negatif, perusahaan tetap membayar dividen dengan payout ratio sebesar 36,81 persen, yang bisa menjadi daya tarik bagi investor dividen. Namun, yield dividen-nya hanya 0,42 persen, di bawah tingkat bunga deposito dan jauh dari standar minimum yield yang menarik secara historis.

Dari sisi efektivitas manajemen, return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) masing-masing hanya sebesar 0,12 persen dan 0,25 persen, menunjukkan profitabilitas yang sangat rendah. Rasio perputaran aset hanya 0,44, menandakan perusahaan belum maksimal memanfaatkan aset untuk menghasilkan pendapatan.

Dengan kombinasi laba yang terus menurun, arus kas negatif, dan valuasi yang sangat premium, saham ini dinilai mahal secara fundamental. Pembayaran dividen rutin menjadi satu-satunya daya tarik, namun yield yang kecil dan ketidakstabilan laba membuat potensi apresiasi harga jangka panjang menjadi terbatas. Investor disarankan untuk mencermati lebih lanjut arah strategi perusahaan dan kemampuan membalikkan kinerja keuangan sebelum menjadikan saham ini sebagai bagian dari portofolio utama.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Desty Luthfiani

Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".