KABARBURSA.COM - Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) mengingatkan akan dampak yang bisa ditimbulkan oleh Sesar Lembang terhadap rumah-rumah di sekitar Bandung Raya. Dalam sebuah diskusi daring berjudul 'Pemetaan Sesar Pulau Jawa Serta Mitigasi Risiko Bencana Geologi', Rabu 3 April 2024, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG, Rahmat Triyono, memperhitungkan skenario gempa yang mungkin terjadi akibat Sesar Lembang.
Menurut Pemetaan Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Pusat Studi Gempa Nasional (Pusgen), sesar dengan panjang 30 km ini memiliki potensi magnitudo maksimum 6,8. "Dengan kedalaman pusat gempa 10 km, dampaknya jika terjadi di Bandung Barat, Kota Cimahi, Bandung, Purwakarta dengan skala MMI (Modified Mercalli intensity) VI sampai VII," ujar Rahmat Rabu 24 April 2024.
Rahmat menekankan pentingnya rumah yang memenuhi syarat tahan gempa. "Kerusakan sedang bisa terjadi jika bangunan memenuhi kaidah-kaidah yang semestinya, seperti adanya kolom dan struktur. Namun, tanpa struktur, bangunan bisa rata dengan tanah pada skala MMI VI–VII," tambahnya.
Peneliti di Pusat Riset Kebencanaan Geologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Nuraini Rahma Hanifa, menyoroti parahnya potensi kerusakan akibat Sesar Lembang terkait dengan kondisi batuan di lokasi tersebut yang termasuk lunak. "Bandung berdiri di atas bekas danau purba. Jadi, meskipun jarak Sesar Lembang dengan Kota Bandung lebih dari 7 kilometer, penduduk di Kota Bandung bisa merasakan goncangan yang sangat kuat karena berada di atas tanah yang lunak," jelasnya.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.