Logo
>

BNI Gelar BEST Dorong Energi Hijau di Sektor Energi

Ditulis oleh Pramirvan Datu
BNI Gelar BEST Dorong Energi Hijau di Sektor Energi

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menyelenggarakan acara BNI ESG and Sustainability Transition Event (BEST Event) untuk mendukung transisi hijau di sektor energi.

    Acara ini mengusung tema "Energy Sectors Foresight to Encounter Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBI)", yang berfokus pada pengembangan taksonomi keuangan berkelanjutan, serta membahas perkembangan regional dan langkah-langkah penerapannya di Indonesia.

    Direktur Manajemen Risiko BNI David Pirzada menegaskan pentingnya transisi hijau dalam mencapai masa depan yang berkelanjutan, mengingat tantangan perubahan iklim yang semakin meningkat. Taksonomi keuangan berkelanjutan menjadi elemen kunci untuk mengarahkan investasi ke proyek yang ramah lingkungan.

    Dalam hal ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengembangkan Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia (TKBI), yang diadaptasi dari ASEAN Taxonomy versi 2, dan BNI menyambut baik penerapan TKBI. David Pirzada berharap bahwa TKBI dapat memandu pelaku usaha dalam bertransformasi ke arah ekonomi hijau.

    Selama acara, BNI mengajak para debitur di sektor energi untuk memahami lebih dalam tentang peran taksonomi dalam mengarahkan bisnis ke arah keberlanjutan. BNI juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor jasa keuangan, dan dunia usaha untuk mencapai target Nationally Determined Contributions (NDC).

    Selain itu, BNI memiliki program Sustainability Linked Loan (SLL), yang memberikan insentif berupa penurunan suku bunga kepada debitur yang berhasil mencapai target keberlanjutan. Pada Juni 2024, BNI telah menyalurkan SLL senilai Rp5,9 triliun ke berbagai sektor, seperti perunggasan, manufaktur besi, semen, dan kemasan.

    Portofolio green loan BNI juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 13 persen (yoy) selama tahun 2023. Hingga Juni 2024, BNI berhasil mencapai 101 persen dari target green loan tahun 2024 sebesar Rp71,27 triliun.

    Penyaluran Kredit Hijau

    PT Bank Negara Indonesia (Perseroan) Tbk (BNI) menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan dengan menetapkan target Net Zero Emission (NZE), yang tercermin dalam pertumbuhan yang signifikan dalam penyaluran kredit hijau.

    Pada akhir Maret 2024, nilai penyaluran kredit hijau BNI mencapai Rp67,4 triliun, meningkat dari Rp29,5 triliun pada akhir Desember 2020, dengan pertumbuhan rata-rata setiap tahun (CAGR) sebesar 23 persen.

    Menurut Direktur Risk Management BNI, David Pirzada, penyaluran kredit hijau tersebut kini menyumbang 14,2 persen dari total wholesale loan, meningkat dari 7,8 persen pada Desember 2020.

    David menjelaskan bahwa salah satu contoh konkrit dari penyaluran kredit hijau adalah pembiayaan untuk akuisisi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap di Sulawesi Selatan, yang memiliki kapasitas 75 Megawatt Peak (MwP) dengan nilai pembiayaan mencapai Rp1,6 triliun.

    Di sisi lain, David menyebut, BNI berhasil mengoptimalkan penyaluran green bond sebesar Rp5 triliun ke sektor energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan, pengolahan sampah, bangunan berwawasan lingkungan, hingga pengelolaan sumber daya alam.

    Melalui penyaluran green bond tersebut, David menilai BNI telah berhasil memberikan kontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, memproduksi energi bersih, menghemat energi, mendaur ulang sejumlah limbah, serta memelihara keberlanjutan sumber daya alam.

    Di samping itu, David menyebut, BNI juga memiliki perhatian khusus pada risiko transisi yang dihadapi debitur dan telah menerapkan Sustainability Linked Loan (SLL) untuk mendorong pelaksanaan prinsip ESG termasuk di dalamnya transisi energi debitur.

    Sampai dengan akhir Maret 2024, BNI telah menyalurkan SLL senilai Rp4,9 triliun kepada perusahaan-perusahaan top tier di sektor industri pengolahan semen, baja, dan agroindustri.

    “Sebagai bukti pencapaian BNI dalam pengelolaan keuangan berkelanjutan, pada akhir Maret 2024 BNI juga berhasil mempertahankan Rating A dari MSCI dan Rating Medium Risk dari Sustainalytics dengan skor 21,4,” pungkasnya.

    Fasilitas Kredit Proyek PLTS

    PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) telah menyalurkan fasilitas kredit kepada PT Medcosolar Bali Timur untuk proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 25 Megawatt peak (MWp) di Desa Tianyar, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali.

    Proyek PLTS ini, yang merupakan inisiatif terbesar dalam hal PLTS ground mounted di Indonesia, didukung oleh PT Medcosolar Bali Timur, anak usaha PT Medco Power Indonesia. BNI juga berperan sebagai pemberi kredit tunggal (sole lender) untuk proyek ini.

    Penandatanganan Perjanjian Kredit dilakukan oleh Senior Vice President Corporate Banking 2 BNI, Ditya Maharhani Harninda, dan Direktur PT Medcosolar Bali Timur, Myrta Sri Utami, di Kantor PT Medco Power Indonesia, Jakarta, pada Rabu 20 Maret Lalu.

    Direktur Wholesale and International Banking BNI, Agung Prabowo, menyatakan bahwa partisipasi BNI dalam pendanaan Green Loan ini menunjukkan komitmen BNI untuk mendukung pencapaian target net zero emission pemerintah pada tahun 2060. “BNI kini fokus pada pembiayaan proyek-proyek yang masuk dalam Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) untuk mendorong transisi energi hijau di Indonesia,” jelasnya Senin 25 Maret 2024.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.