Logo
>

BREN Keluar dari Indeks FTSE, Ada Apa?

Ditulis oleh Yunila Wati
BREN Keluar dari Indeks FTSE, Ada Apa?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Barito Renewables Energy dengan kode saham BREN telah diumumkan akan dikeluarkan dari indeks FTSE Russell, menyusul temuan bahwa empat pemegang saham utama mengendalikan 97 persen dari total saham yang diterbitkan. Penghapusan ini akan berlaku efektif mulai Rabu, 25 September 2024.

    Mengutip informasi dari Stockbit Sekuritas, Jumat, 20 September 2024, sebelumnya BREN dijadwalkan untuk masuk ke dalam indeks FTSE Global Equity Series - Large Cap, dengan efek yang berlaku mulai 20 September 2024. Namun, isu mengenai free float—yaitu proporsi saham yang tersedia untuk diperdagangkan di pasar—menjadi masalah utama yang menyebabkan pengunduran ini.

    Indeks FTSE memiliki kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh perusahaan untuk memastikan likuiditas dan aksesibilitas saham bagi investor.

    Keluar dari indeks FTSE dapat berdampak signifikan terhadap BREN. Banyak investor institusi menggunakan indeks sebagai patokan untuk investasi mereka, dan keluarnya BREN dapat mengurangi daya tarik saham ini. Selain itu, penghapusan dari indeks juga berpotensi mempengaruhi likuiditas dan harga saham BREN di pasar.

    Ke depannya, manajemen Barito Renewables Energy perlu merespons isu ini dengan segera. Perusahaan dapat mempertimbangkan untuk melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan proporsi free float, misalnya dengan melakukan penawaran umum atau memfasilitasi pembelian kembali saham oleh investor lain. Hal ini dapat membantu mengembalikan posisi BREN di mata investor dan indeks internasional.

    Keputusan FTSE Russell untuk mengeluarkan BREN dari indeks menunjukkan pentingnya memenuhi kriteria free float dalam pasar saham global. BREN perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi masalah ini agar dapat meningkatkan likuiditas dan daya tarik bagi investor di masa depan. Sementara itu, para investor disarankan untuk memantau perkembangan ini dan mempertimbangkan implikasinya terhadap portofolio mereka.

    Kinerja Saham BREN

    Saham BREN ditutup pada harga 8,825, mengalami penurunan signifikan sebesar 2,200 atau 19,95 persen dari harga penutupan sebelumnya.

    Penurunan hampir 20 persen menunjukkan adanya kekhawatiran di kalangan investor, kemungkinan terkait dengan pengumuman pengeluaran dari indeks FTSE dan masalah free float yang dihadapi oleh perusahaan.

    Saham ini dibuka pada 10,200, yang menunjukkan adanya volatilitas tinggi di hari perdagangan tersebut. Fluktuasi antara harga pembukaan dan penutupan menunjukkan bahwa pasar sangat responsif terhadap berita dan sentimen, sehingga investor perlu berhati-hati.

    Saham mencapai harga tertinggi 10,200 pada hari itu, yang menunjukkan bahwa ada minat beli pada awal perdagangan. Namun, saham juga mencapai titik terendah 8,825, yang menunjukkan bahwa tekanan jual cukup besar sepanjang hari.

    Dengan volume 19.000 lot, terdapat cukup banyak transaksi yang dilakukan, menunjukkan likuiditas meskipun harga mengalami penurunan.

    Total nilai transaksi untuk BREN mencapai 16,5 miliar, menunjukkan bahwa saham ini masih menarik perhatian meskipun mengalami penurunan harga yang signifikan.

    Saham BREN saat ini berada dalam situasi yang menantang. Investor disarankan untuk memantau perkembangan lebih lanjut terkait kinerja perusahaan dan situasi di pasar. Penurunan signifikan ini bisa menjadi peluang bagi investor yang mencari harga rendah, tetapi juga membawa risiko yang perlu dipertimbangkan dengan matang.

    Sekadar informasi, free float merujuk pada jumlah saham suatu perusahaan yang tersedia untuk diperdagangkan di pasar umum. Ini termasuk saham yang dimiliki oleh investor yang bukan pihak terkait, seperti manajemen atau pemegang saham utama. Free float penting karena menunjukkan likuiditas saham—semakin tinggi free float, semakin mudah saham tersebut dapat diperdagangkan tanpa mempengaruhi harga secara signifikan.

    Free float juga sering menjadi kriteria untuk masuk ke dalam indeks saham. Indeks seperti FTSE dan MSCI mengharuskan perusahaan untuk memiliki free float di atas persentase tertentu agar dapat dimasukkan. Ini membantu memastikan bahwa indeks tersebut mencerminkan saham-saham yang benar-benar tersedia untuk perdagangan di pasar.

    Sementara itu, Indeks FTSE (Financial Times Stock Exchange) adalah salah satu indeks pasar saham yang mencerminkan kinerja perusahaan-perusahaan besar yang terdaftar di Bursa Saham London (London Stock Exchange). Indeks ini sering digunakan sebagai indikator utama untuk menilai kesehatan dan kinerja pasar saham Inggris.

    Jenis Indeks FTSE

    1. FTSE 100: Mencakup 100 perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar yang terdaftar di London.
    2. FTSE 250: Mencakup 250 perusahaan berikutnya setelah FTSE 100, sering dianggap sebagai indikator pasar menengah Inggris.
    3. FTSE All-Share: Menggabungkan FTSE 100, FTSE 250, dan FTSE SmallCap, mencakup seluruh pasar saham Inggris.

    Fungsi Indeks FTSE

    • Indikator Pasar: FTSE digunakan oleh investor untuk mendapatkan gambaran tentang kinerja pasar saham secara keseluruhan.
    • Basis untuk Investasi: Banyak produk investasi, seperti reksa dana dan ETF, menggunakan indeks FTSE sebagai acuan untuk kinerja mereka.
    • Benchmark: Digunakan oleh manajer investasi untuk mengukur kinerja portofolio mereka dibandingkan dengan pasar.

    Kriteria Masuk

    Perusahaan yang ingin terdaftar dalam indeks FTSE harus memenuhi kriteria tertentu, termasuk kapitalisasi pasar, likuiditas, dan kebijakan kepemilikan saham (seperti free float).

    Indeks FTSE merupakan salah satu indikator penting bagi ekonomi Inggris dan sering dijadikan referensi oleh investor global.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79