Logo
>

BRMS Terjungkal usai Bullion Bank Berdiri, Rekomendasinya

Ditulis oleh Yunila Wati
BRMS Terjungkal usai Bullion Bank Berdiri, Rekomendasinya
Ilusasi emas. Foto: Kabar Bursa/Abbas Sandji

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Dalam sepekan kemarin, pergerakan saham BMRS mengalami penurunan signifikan sebesar 15,31 persen. Anjloknya saham mencerminkan tekanan jual yang cukup besar di pasar. Saat ini, harga saham berada di level Rp354, turun 30 poin atau sekitar 7,81 persen dari harga sebelumnya.

    Kondisi penurunan ini membuat saham BRMS berada pada tren bearish yang cukup kuat. Dengan harga saham yang saat ini berada di bawah rata-rata pergerakan 10 hari (MA10) dan 50 hari (MA50), tekanan jual masih mendominasi pasar. 

    Hal ini semakin diperkuat oleh indikator RSI yang berada di level 51,5, mendekati area netral tetapi menunjukkan kecenderungan menurun. Ini menandakan momentum yang melemah dan potensi pergerakan harga yang masih rentan terhadap tekanan jual.

    Dari sisi valuasi, saham BRMS saat ini tergolong overvalued. Dengan rasio Price-to-Earnings (PER) tahun terakhir di angka 111,84 dan Price-to-Book Value (PBV) sebesar 1,33, harga wajar berdasarkan metode PER dan PBV berkisar di Rp 170 hingga Rp 170,4. Dengan harga saat ini yang jauh di atas nilai tersebut, saham ini bisa dianggap sedang diperdagangkan dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan nilai fundamentalnya.

    Sinyal dari indikator teknikal juga memberikan gambaran yang beragam. MACD yang berada di atas garis sinyal menunjukkan ada potensi pembalikan tren, tetapi belum cukup kuat untuk mengonfirmasi perubahan arah yang signifikan. 

    Sementara itu, harga saat ini mendekati batas bawah Bollinger Bands, yang bisa menjadi indikasi adanya peluang teknikal rebound. Namun, jika terjadi breakdown dan harga menembus batas bawah ini, maka support berikutnya diperkirakan berada di level 331. Sebaliknya, jika ada dorongan beli yang cukup kuat, resistance terdekat berada di level 387.

    Volume perdagangan yang cukup tinggi menunjukkan bahwa saham ini masih menarik perhatian pasar. Namun, dengan tren yang masih bearish, investor disarankan untuk tetap berhati-hati dan menunggu konfirmasi lebih lanjut sebelum mengambil keputusan investasi. 

    Buffett Nilai Kinerja BRMS Kurang Memuaskan 

    Kinerja saham ini berdasarkan metrik Warren Buffett menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Return on Capital Employed (ROCE) berada di angka 0,00 persen, jauh dari standar ideal di atas 15 persen. ROCE yang rendah mengindikasikan bahwa perusahaan belum mampu mengoptimalkan penggunaan modalnya untuk menghasilkan keuntungan yang signifikan.

    Dari sisi profitabilitas, margin operasi juga berada di level 0,00 persen, sementara batas idealnya adalah di atas 10 persen. Ini mencerminkan efisiensi operasional yang masih lemah atau bahkan potensi perusahaan belum mencapai titik profitabilitas yang stabil. Jika kondisi ini terus berlanjut, investor mungkin perlu mempertimbangkan kembali potensi pertumbuhan jangka panjangnya.

    Dalam aspek keunggulan kompetitif atau economic moat, perusahaan mendapatkan skor 1, jauh di bawah angka ideal di atas 7. Skor ini menunjukkan bahwa perusahaan belum memiliki keunggulan kompetitif yang kuat, baik dalam hal merek, pangsa pasar, maupun hambatan masuk bagi pesaing. Tanpa economic moat yang jelas, daya saing perusahaan dalam industri bisa menjadi tantangan besar di masa depan.

    Stabilitas pendapatan juga menjadi perhatian utama, dengan skor Earnings Stability di angka 1, jauh dari angka ideal di atas 7. Ini menandakan bahwa laba perusahaan masih sangat fluktuatif dan belum menunjukkan pola pertumbuhan yang konsisten. Investor jangka panjang biasanya mencari perusahaan dengan pendapatan yang stabil dan terus meningkat dari waktu ke waktu.

    Secara keseluruhan, berdasarkan metrik Warren Buffett, saham ini masih berada dalam kondisi yang kurang ideal untuk investasi jangka panjang. Kinerja keuangan yang lemah, profitabilitas yang rendah, serta kurangnya keunggulan kompetitif membuatnya kurang menarik bagi investor yang mencari perusahaan dengan fundamental kuat. Sebelum mengambil keputusan investasi, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain dan menunggu perbaikan kinerja keuangan yang lebih signifikan.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79