Logo
>

BSI Catat Bisnis Emas Tumbuh 37,42 Persen: Rp8,5 Triliun

Ditulis oleh Pramirvan Datu
BSI Catat Bisnis Emas Tumbuh 37,42 Persen: Rp8,5 Triliun

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat lonjakan signifikan dalam bisnis emas, dengan pertumbuhan 37,42 persen secara tahunan (YoY) hingga Mei 2024, mencapai total nilai Rp8,5 triliun.

    Pertumbuhan ini terutama didorong oleh peningkatan investasi emas melalui pembiayaan cicil emas BSI, yang mengalami kenaikan sebesar 89,88 persen YoY.

    “Hal ini menunjukkan kepercayaan dan minat masyarakat terhadap emas sebagai instrumen investasi masih sangat tinggi,” ujar Direktur Sales and Distribution BSI, Anton Sukarna, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin 22 Juli 2024.

    Anton menjelaskan, emas tetap menjadi pilihan investasi yang menarik karena sifatnya sebagai safe-haven dan kemampuannya melindungi nilai aset dari inflasi. Selain itu, tren harga emas yang terus meningkat juga menjadi faktor pendukung.

    Produk emas di BSI dibagi menjadi tiga kategori: cicil emas, gadai emas, dan tabungan e-mas.

    Ia mengungkapkan, investasi emas di kalangan milenial saat ini sedang menjadi tren. Di BSI, total nasabah cicil emas dari kaum milenial mencapai 82 ribu, atau sekitar 33 persen dari total nasabah pembiayaan cicil emas, dengan peningkatan 38 persen secara YoY.

    Anton menilai, minat investasi emas ini merupakan hasil dari edukasi investasi yang dilakukan para pemengaruh (influencer). Tim Gold Business BSI juga aktif memberikan edukasi dan literasi mengenai manfaat investasi emas bagi kaum milenial.

    Untuk menarik minat kalangan milenial, BSI menawarkan cicilan emas mulai dari 5 gram dengan jangka waktu lima tahun. Cukup dengan sekitar Rp7.000 per hari, sudah bisa memiliki emas.

    “Ibaratnya ini (cicil emas) lebih murah dari secangkir kopi,’’ ungkap Anton.

    Emas, menurutnya, menjadi salah satu segmen bisnis ritel yang akan terus dikembangkan sebagai bentuk literasi investasi keuangan syariah, terutama untuk anak-anak muda. Diharapkan, hal ini dapat mengurangi dampak negatif dari maraknya pinjaman online (pinjol) dan judi online di kalangan anak muda.

    “Jika anak muda memiliki kebutuhan dana mendesak, mereka bisa menggunakan layanan gadai emas di Bank Syariah Indonesia,” tambah Anton.

    Untuk memudahkan akses bisnis emas BSI, perseroan juga menyediakan beberapa layanan produk emas online melalui aplikasi BSI Mobile. Produk-produk tersebut meliputi reservasi gadai emas, perpanjangan dan top up gadai emas, serta pembiayaan cicil emas yang bisa diakses kapan saja dan di mana saja.

    Bagikan Dividen Tunai

    PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2023, sesuai dengan keputusan RUPST yang digelar pada 17 Mei 2024.

    Manajemen BSI menyatakan bahwa BRIS akan membagikan dividen sebesar 15 Persen dari laba bersih perseroan pada tahun 2023, atau sekitar Rp855.561.466.388. Ini ekuivalen dengan Rp18,54 per lembar saham. Jumlah dividen tersebut naik 100 persen dibandingkan dividen tahun buku 2022 yang hanya Rp9,24 per lembar saham, menunjukkan kinerja yang solid pada tahun buku 2023.

    Cum dan Ex Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi akan dilaksanakan pada 29 Mei dan 30 Mei, sementara Cum dan Ex Dividen di Pasar Tunai akan dilakukan pada 31 Mei dan 3 Juni 2024. Dalam keterangan tertulisnya, Rabu 22 Mei 2024.

    Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai ditetapkan pada 31 Mei 2024, dan pembagian dividen akan dilakukan pada 20 Juni 2024.

    Total Laba Bersih

    PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mengumumkan akan membagikan dividen untuk tahun buku 2023 sebesar Rp855,5 miliar, atau setara dengan 15 persen dari total laba bersih. Keputusan ini diambil dalam RUPS Tahunan, dengan nilai dividen per saham (DPS) sebesar Rp18,54. Jumlah dividen ini meningkat signifikan dari tahun buku 2022 yang hanya sebesar Rp426 miliar atau Rp9,2 per saham.

    RUPS juga menyepakati alokasi 20 persen saham perseroan sebagai cadangan wajib senilai Rp1,14 triliun. Sisa 65 persen atau sekitar Rp3,7 triliun akan menjadi saldo laba ditahan.

    “Kami percaya keputusan pemegang saham ini akan memperkuat soliditas pengurus perseroan,” ujar Direktur Utama BSI Hery Gunadi.

    Agenda lain dalam RUPS Tahunan adalah merombak jajaran direksi dan komisaris. Direktur Ritel Banking kini dijabat oleh Harry Gusti Utama, menggantikan Ngatari. Ari Rizaldi ditunjuk sebagai Direktur Treasury & International Banking, menggantikan Moh Adib.

    Di jajaran komisaris, Felicitas Tallulembang dari Gerindra menggantikan Arief Rosyid Hasan yang mundur untuk bergabung dengan tim pemenangan nasional Prabowo-Gibran. Dua komisaris baru lainnya adalah Fauzi dan Nazaruddin, menggantikan Imam Budi Sardjito dan Sutanto. Jaih Mubarok juga ditambahkan sebagai anggota Dewan Pengawas Syariah.

    “Pengangkatan ini akan efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan serta memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Hery Gunadi.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.