Logo
>

BSI Gandeng Startup Sasar Pembayaran UMKM

Ditulis oleh Moh. Alpin Pulungan
BSI Gandeng Startup Sasar Pembayaran UMKM

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Bank Syariah Indonesia atau BSI mendorong perkembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan fokus pada aspek digital. BSI kali ini bermitra dengan Qasir.id, platform startup yang bergerak di sektor pembayaran untuk UMKM.

    Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna, menjelaskan bahwa BSI akan memfasilitasi UMKM dalam peningkatan keterampilan dan akses permodalan melalui pembiayaan, sedangkan Qasir.id akan membantu UMKM mengakses perbankan syariah.

    Kolaborasi ini bertujuan mensinergikan 24 ribu UMKM yang sudah bekerjasama dengan Qasir.id untuk mendapatkan akses permodalan dari BSI.

    “Fokus utama dari kerja sama ini adalah memberikan dukungan bisnis yang lebih luas kepada pelaku UMKM. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat digitalisasi UMKM dan meningkatkan efisiensi operasional para pelaku UMKM,” ujar Anton dalam keterangan tertulis, Senin, 10 Juni 2024.

    Hingga Mei 2024, pembiayaan UMKM BSI tumbuh positif mencapai Rp46,60 triliun, meningkat 13,41 persen secara year on year, dan mencakup lebih dari 321 ribu nasabah UMKM.

    Anton menambahkan bahwa kolaborasi ini diharapkan menjadi model kerja sama yang sukses antara institusi keuangan syariah dan penyedia teknologi digital dalam mendukung sektor UMKM.

    CEO Qasir.id, Rachmat Anggara, mengatakan peran platformnya akan semakin optimal jika bersinergi dengan pemangku kepentingan, salah satunya bank.

    Melalui kerjasama dengan BSI, kedua belah pihak berkomitmen untuk memajukan UMKM melalui manajemen pengelolaan yang baik, transparan, dan terukur, serta memberikan peluang akses permodalan syariah.

    Digitalisasi BSI Regional

    BSI sebelumnya pernah menggelar pelatihan bagi pelaku usaha melalui UMKM Center. Kegiatan ini pertama kali dilakukan pada Juni 2021 lalu atau empat bulan setelah dilakukannya merger bank tersebut. Adapun BSI pertama kali melakukan pelatihan digital untuk UMKM di Aceh.

    RCEO BSI Aceh ketika itu, Wisnu Sunandar, mengatakan salah satu upaya digitalisasi adalah lewat UMKM Center BSI untuk peningkatan kapasitas pelaku usaha. Kegiatan ini dilakukan secara daring dan luring.

    Pelatihan mencakup digital marketing, pemasaran, hypnowriting, public speaking, desain produk, dan pengembangan usaha. Program ini bertujuan agar UMKM di Aceh dapat mengembangkan bisnisnya secara modern dan terdigitalisasi, serta mampu memasuki pasar global.

    Sejak diresmikan pada 29 Desember 2021, BSI UMKM Center Aceh telah membina 1.261 pelaku usaha. Program lainnya termasuk BSI Aceh Muslimpreneur dan Bazar UMKM, sebagai bagian dari komitmen BSI dalam mendukung sektor ini.

    BSI juga menyalurkan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp2,3 triliun kepada 35.554 UMKM di Aceh hingga 31 Agustus 2023.

    “BSI berkomitmen untuk menjadi bagian dari pengembangan usaha seluruh UMKM yang ada di Aceh,” kata Wisnu Sunandar.

    Go Digital UMKM

    BSI juga telah melatih 654 pelaku UMKM nasabahnya untuk go digital. Micro Business Group Head BSI, Mohammad Isnaeni, mengatakan ada1.000 targetUMKM yang akan diajarkan.

    “Kami sudah mengajarkan sekitar 654 nasabah. Jadi nasabah dari dia gaptek (gagap teknologi) sampai bisa jualan online, kami dampingi melalui pelatihan go digital," kata Isnaeni dalam sebuah webinar "BSI untuk UMKM Indonesia", Jumat, 15 Oktober 2021 lalu.

    Menurut Isnaeni, pelatihan ini telah memperluas pasar para pelaku UMKM, sehingga pendapatan mereka pun meningkat.

    "Tadinya mereka berjualan di pasar lokal, sekarang mereka berjualan untuk pasar nasional. Tadinya pendapatan mereka sedikit, sekarang bisa meningkat drastis," ujarnya.

    Pelatihan UMKM Go Digital ini dirancang BSI untuk membantu UMKM bertransformasi ke arah digital agar mampu bertahan menghadapi tantangan era digitalisasi.

    "Selain itu, UMKM juga membutuhkan pendampingan yang lengkap untuk mengembangkan operasional usahanya. Kita juga turut dalam pelatihan ini sehingga UMKM dari omsetnya kecil Rp10 jutaan bisa sampai miliaran rupiah," kata Isnaeni.

    Beberapa peserta pelatihan BSI bahkan telah mampu memasok produknya kepada perusahaan-perusahaan besar. Ada yang sampai memiliki pabrik besar sendiri dan menyerap tenaga kerja dalam jumlah signifikan.

    Namun demikian, masih ada UMKM yang memerlukan pelatihan lebih lanjut, terutama dalam pengelolaan keuangan yang benar.

    "Untuk UMKM, jangan menggabungkan keuangan pribadi dengan keuangan usaha. Biasanya ada yang masih digabung, jadi lama-lama bisa habis keuntungannya," katanya.

    Pertumbuhan Signifikan

    PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatatkan pertumbuhan signifikan bisnis pembiayaan logam mulia sebesar 30,50 persen secara tahunan (year on year/yoy) hingga April 2024 atau mencapai Rp8,05 triliun pada produk Gadai Emas dan Cicil Emas.

    Anton Sukarna, Direktur Penjualan dan Distribusi BSI, mengatakan bahwa pertumbuhan impresif tersebut menunjukkan kepercayaan dan minat masyarakat yang tinggi terhadap emas sebagai instrumen investasi.

    Menurut Anton, emas tetap menjadi pilihan investasi yang diminati masyarakat karena sifatnya yang safe-haven dan kemampuannya untuk melindungi nilai aset dari inflasi. (alp/prm)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Moh. Alpin Pulungan

    Asisten Redaktur KabarBursa.com. Jurnalis yang telah berkecimpung di dunia media sejak 2020. Pengalamannya mencakup peliputan isu-isu politik di DPR RI, dinamika hukum dan kriminal di Polda Metro Jaya, hingga kebijakan ekonomi di berbagai instansi pemerintah. Pernah bekerja di sejumlah media nasional dan turut terlibat dalam liputan khusus Ada TNI di Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Subianto di Desk Ekonomi Majalah Tempo.

    Lulusan Sarjana Hukum Universitas Pamulang. Memiliki minat mendalam pada isu Energi Baru Terbarukan dan aktif dalam diskusi komunitas saham Mikirduit. Selain itu, ia juga merupakan alumni Jurnalisme Sastrawi Yayasan Pantau (2022).