KABARBURSA.COM – Pergerakan Bitcoin pada hari ini berada dalam bayang-bayang tekanan yang belum selesai. Harga BTC/IDR tercatat sekitar Rp1,469 miliar per BTC dengan perubahan harian yang relative tipis.
Namun, jika dilihat dari struktur besarnya, masih ada pergerakan yang menahan tekanan jual. Bahkan di layar pasangan USD, harganya berada di area USD88 ribu, yang secara psikologis menjadi zona bertahan setelah gelombang pelemahan tajam beberapa pekan terakhir.
Jika dilihat secara teknikal, sinyal sangat jual begitu jelas. RSI(14) yang berada di 38,15 menandakan momentum masih lemah dan belum masuk fase pemulihan. MACD negatif juga mempertegas bahwa dorongan tren masih mengarah turun.
Sementara ADX(14) di 28,3 memberi petunjuk tren yang sedang berjalan cukup “punya tenaga”. ROC yang minus besar ikut menegaskan bahwa kecepatan penurunan sebelumnya masih membekas, jadi pasar belum sepenuhnya pulih.
Meski begitu, ada detail yang membuat situasinya tidak sesederhana “turun terus”. StochRSI(14) berada di 11,93 dan tertandai jual berlebih. Ini sering membuka peluang pantulan teknikal, tapi catatannya jelas bahwa oversold tidak otomatis berarti reversal.
Bahkan, Stochastic(9,6) di 73,96 sempat mengarah “beli”, dan Williams %R di -29,26 juga “beli”. Kombinasi seperti ini biasanya muncul ketika harga mulai mencoba memantul dari dasar, namun belum ada konfirmasi lanjutan dari indikator tren (MACD/MA) sehingga pantulan yang terjadi cenderung rapuh dan mudah patah jika tekanan jual datang lagi.
Sisi moving average memperlihatkan kenapa pasar masih berat. MA5 sampai MA50 semuanya memberi sinyal jual, baik sederhana maupun eksponensial. Ini biasanya membuat setiap kenaikan pendek lebih sering berakhir sebagai “retest resistance” ketimbang awal tren naik baru.
Menariknya, MA100 dan MA200 justru masih memberi sinyal beli, yang bisa dibaca sebagai tren jangka panjang belum sepenuhnya rusak.
Pekan Depan Potensi Uji Ulang Tren
Level pivot membantu memetakan medan pertarungan pekan depan. Titik pivot klasik berada di sekitar Rp1,515 miliar. Harga saat ini masih di bawah pivot, sehingga bias dasar masih bearish sampai ada penutupan yang mampu kembali bertahan di atas area itu.
Support terdekat secara klasik berada di S1 sekitar Rp1,458 miliar. Ini krusial, karena harga sekarang tidak jauh dari sana. Jika area Rp1,458 miliar tembus dan gagal direbut kembali, pasar berpeluang menguji S2 sekitar Rp1,410 miliar.
Jika tekanan melebar, S3 sekitar Rp1,353 miliar menjadi zona berikutnya yang masuk peta. Sebaliknya, jika pantulan berhasil menembus dan bertahan di atas pivot Rp1,515 miliar, ruang kenaikan terbuka menuju R1 sekitar Rp1,562 miliar, lalu R2 sekitar Rp1,620 miliar.
Di situlah biasanya “uji ulang” tren terjadi: apakah pasar cuma rebound lalu kembali turun, atau benar-benar berbalik membentuk tren baru.
Volatilitas juga belum jinak. ATR yang ditandai “volatilitas tinggi” berarti range harian masih lebar dan potensi spike masih besar, sehingga pergerakan pekan depan cenderung cepat berubah arah. Dalam kondisi seperti ini, pasar sering bergerak dalam pola “turun–pantul–turun lagi” sampai akhirnya muncul katalis kuat atau terjadi capitulation yang lebih jelas.
Koin kripto lainnya senada, melemah tipis dan belum menunjukkan rotasi altseason yang agresif. ETH dan LTC turun sangat tipis, menandakan ikut menunggu arah Bitcoin. DOGE turun lebih dalam sekitar 1,42 persen dan ADA turun 0,77 persen, yang memberi sinyal risk appetite di altcoin ber-beta tinggi belum kembali.
Biasanya, jika DOGE mulai dominan menguat saat BTC stabil, itu tanda risk-on mulai muncul. Tapi hari ini yang terjadi justru sebaliknya, altcoin spekulatif relatif lebih lemah, yang konsisten dengan kondisi pasar yang masih defensif.
Soal rekomendasi, jika dibaca murni dari data teknikal, skenario paling masuk akal untuk pekan depan adalah pergerakan cenderung range dengan bias turun selama BTC masih di bawah pivot Rp1,515 miliar dan mayoritas MA jangka pendek masih “jual”.
Pantulan teknikal tetap mungkin terjadi karena StochRSI sudah oversold, tetapi kualitas pantulannya baru naik kelas jika harga mampu menutup di atas area pivot dan mulai “mendekati” MA pendek, bukan makin menjauh.
Jika harga justru kehilangan S1 Rp1,458 miliar, skenario yang lebih defensif adalah bersiap melihat pengujian Rp1,410 miliar sebagai support berikutnya, sementara upaya rebound akan lebih sering menjadi kesempatan ambil untung jangka pendek ketimbang sinyal pembalikan tren.(*)