KABARBURSA.COM - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) telah menyelesaikan pembayaran bunga ke-37 untuk Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2015 Seri D.
Pembayaran tersebut dilakukan pada Rabu 8 Oktober 2024, sesuai dengan keterangan resmi yang disampaikan oleh Corporate Secretary Bank BTN, Ramon Armando.
Ramon menjelaskan bahwa total bunga yang dibayarkan mencapai Rp21 miliar dengan suku bunga sebesar 10,5 persen. Jumlah tersebut terkait dengan Obligasi Berkelanjutan II Tahun 2015 Seri D yang tercatat memiliki nilai pokok sebesar Rp800 miliar pada recording date 2 Oktober 2024.
Lebih lanjut, Ramon memaparkan bahwa pemrosesan pembayaran bunga dilakukan oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melalui sistem C-BEST ke sub rekening masing-masing pemegang rekening KSEI yang tercatat. Jumlah pajak bunga yang dikenakan sebesar Rp66,9 juta, sehingga bunga bersih yang diterima oleh pemegang obligasi mencapai Rp20,9 miliar.
Dengan pelaksanaan kewajiban ini, Bank BTN menunjukkan komitmennya untuk menjaga kepercayaan investor sekaligus memastikan kelancaran pembayaran obligasi yang diterbitkannya.
Catatan Laba Bersih
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN), mencatat pertumbuhan laba bersih di semester I 2024. Perseroan membukukan laba bersih yang tumbuh menjadi Rp1,502 triliun jika l dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,474 triliun.
Sementara total aset BTN hingga akhir Juni 2024 naik 13,7 persen yoy menjadi Rp455,60 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp400,54 triliun.
Adapun pertumbuhan laba BTN dotopang pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 14,4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) atau sekitar Rp352,06 triliun sepanjang semester I 2024.
Pertumbuhan kredit perseroan sebagian besar ditopang oleh pembiayaan perumahan sepanjang semester I 2024. Kredit dan pembiayaan perumahan yang disalurkan BTN hingga akhir Juni 2024 mencapai Rp299,24 triliun.
Dari jumlah tersebut, kredit pemilikan rumah (KPR) Subsidi pada semester I 2024 masih menjadi kontribusi terbesar dengan nilai mencapai Rp171,01 triliun tumbuh 12,4 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp152,16 triliun.
Sedangkan KPR Non Subsidi, BTN juga mencatat tumbuh 12 persen yoy menjadi Rp101,76 triliun pada semester I 2024 jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp90,83 triliun.
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu menuturkan, perseroan berhasil mencatatkan kinerja positif di tengah ketidakpastian ekonomi global. Dia mengaku optimistis, perseroan akan membukukan kinerja positif hingga akhir tahun 2024 ini.
“BTN tetap dapat menorehkan kinerja yang positif sepanjang semester I/2024. Bahkan penyaluran kredit dan pembiayaan BTN berhasil tumbuh signifikan. Kami optimistis hingga akhir tahun 2024, BTN tetap mampu membukukan kinerja keuangan yang positif,” ujar Nixon dalam keterangannya, Kamis, 25 Juli 2024.
Di sisi lain, Nixon juga menegaskan, penyaluran kredit perseroan sangat memperhatikan prinsip kehati-hatian. Hal itu tercermin dalam tingkat rasio Non-Performing Loan (NPL) yang terjaga di level 3,1 persen.
“Rasio NPL Gross kami masih terjaga dengan baik di level 3,1 persen. Hingga akhir tahun ini kami berharap bisa menurunkan rasio NPL di bawah 3 persen,” kata Nixon.
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK), seiring ketatnya likuiditas pada industri perbankan, BTN berhasil meningkatkan DPK pada semester I 2024 menjadi Rp365,4 triliun atau naik 16,6 persen yoy jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp313,3 triliun.
Dari jumlah tersebut, tutur Nixon, perolehan dana murah atau CASA mencapai Rp189,21 triliun naik sekitar 11,16 persen yoy jika dibandingkan akhir Juni 2023 sebesar Rp170,21 triliun.
Ekspansi Kredit BTN
Ekspansi kredit PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) per Agustus 2024 masih tumbuh solid. Pertumbuhan itu diimbangi dengan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang cukup baik.
Dilasir dari laporan bulanan BTN yang dikutip, Senin, 23 September 2024, kredit BTN per Agustus 2024 tercatat mencapai Rp355,27 triliun, tumbuh sebesar 13,05 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Pertumbuhan kredit dan pembiayaan pada laporan keuangan bulanan BTN per Agustus 2024 juga ditopang oleh kinerja Unit Usaha Syariah (UUS) yang positif.
Pembiayaan BTN Syariah sukses melesat di level 20,67 persen (yoy) atau naik dari Rp35,1 triliun pada Agustus 2023 menjadi Rp42,36 triliun di bulan yang sama tahun ini.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan pihaknya akan terus berkomitmen menjaga kinerja penyaluran kredit perseroan tetap positif.
“Pencapaian tersebut menunjukkan komitmen BTN dalam mengoptimalkan fungsi intermediasi di tengah tantangan tingginya biaya dana dan ketidakpastian global,” ujar dia, kemarin.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.