KABARBURSA.COM - PT PAM Mineral Tbk. (NICL), emiten produsen nikel, merencanakan pembagian dividen interim untuk tahun buku 2023 dengan total mencapai Rp42,54 miliar, dan tanggal pembayaran dividen dijadwalkan pada 12 Desember 2023. Keputusan ini didasarkan pada persetujuan Dewan Komisaris yang telah disetujui pada 13 November 2023.
"Total nilai dividen yang akan dibagikan adalah Rp42,54 miliar atau sebesar Rp4 per saham," demikian disampaikan oleh manajemen perusahaan dalam keterbukaan informasi, seperti dilansir pada Selasa (14/11/2023).
Jadwal pembagian dividen mencakup tanggal cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 22 November 2023, tanggal ex dividen pada 23 November 2023, cum dividen pasar tunai pada 24 November 2023, ex dividen tunai pada 27 November 2023, dan tanggal DPS pada 24 November 2023.
Keputusan ini merujuk pada data keuangan per 30 September 2023, di mana laba bersih NICL mengalami peningkatan sebesar 8,43 persen secara year-on-year (yoy), mencapai Rp56,85 miliar dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya.
Meskipun penjualan nikel mengalami penurunan sebesar 1,8 persen yoy menjadi Rp254,88 miliar hingga akhir September 2023 dibandingkan dengan kuartal III/2022 sebesar Rp738,92 miliar, NICL mampu mencatatkan pertumbuhan laba bersih.
Secara rinci, penjualan nikel PAM Mineral ke pihak ketiga, terutama kepada PT Kyara Sukses Mandiri, menyumbang sebesar Rp283,44 miliar atau 39,05 persen dari total penjualan.
Penjualan ke PT Tsingkun Dua Delapan mencapai Rp218,14 miliar atau 30,05 persen, sedangkan penjualan ke PT Zhao Hui Nickel dan penjualan lain-lain masing-masing mencapai Rp91,01 miliar (12,54 persen) dan Rp133,27 miliar (18,36 persen) dari total penjualan.
Meskipun terjadi penurunan penjualan, beban pokok penjualan NICL turun sebesar 3,2 persen menjadi Rp584,93 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp604,27 miliar.
Kontributor utama beban pokok perusahaan melibatkan jasa kontraktor, royalti, manajemen stockpile, dan berbagai aspek lainnya. Sebagai akibatnya, laba bruto NICL tercatat meningkat sebesar 4,46 persen menjadi Rp140,93 miliar dibandingkan kuartal III/2022 sebesar Rp134,65 miliar.