KABARBURSA.COM – Indeks saham di kawasan Asia bergerak berbeda arah pada perdagangan hari ini. Pasar di Tiongkok dan Hong Kong menunjukkan penguatan moderat, sementara Jepang dan Korea Selatan mencatat tekanan ringan di tengah kewaspadaan investor terhadap arah kebijakan global dan data ekonomi yang akan dirilis dalam waktu dekat.
Di Shanghai, SSE Composite menguat 0,70 persen menuju 3.902,81, naik 27,01 poin. Pergerakan ini memperlihatkan minat beli yang tetap terjaga, seiring pandangan bahwa valuasi pasar Tiongkok masih menarik untuk sebagian investor regional.
Sementara itu, Hang Seng berakhir di 26.085,08, tidak berubah dari sesi sebelumnya. Stabilnya pasar Hong Kong menunjukkan bahwa pelaku pasar masih menilai ruang pemulihan tetap terbuka, meski arus modal asing bergerak hati-hati.
Di Tokyo, Nikkei 225 turun 0,20 persen ke 50.389,51, terkoreksi 102,36 poin. Penurunan ini mencerminkan kehati-hatian investor terkait prospek kebijakan Bank of Japan (BOJ) dan pergerakan yen yang beberapa hari terakhir menimbulkan tekanan pada saham eksportir.
Di Seoul, Kospi berakhir melemah 0,35 persen ke 4.085,61, terkoreksi 14,44 poin. Pelaku pasar masih mencerna data ekonomi regional serta dampak lanjutan dari pelemahan permintaan global terhadap sektor teknologi Korea.
Sentimen Internasional Mengarah ke Rotasi Modal
Kombinasi kebijakan moneter global dan dinamika suku bunga menjadi faktor dominan yang memengaruhi perdagangan Asia hari ini. Di tengah gejolak pasar AS, sebagian analis menilai Asia, terutama pasar non-Jepang, menjadi tujuan diversifikasi bagi investor global.
Menurut seorang analis di Davis Polk menyebut, dalam periode turbulensi di Amerika Serikat, terlihat arus modal berputar menuju Asia untuk mencari diversifikasi dan peluang pertumbuhan struktural.(*)