KABARBURSA.COM - Bursa Asia-Pasifik memasuki sesi perdagangan awal pada Kamis ini dengan pergerakan yang cenderung variatif. Hal ini terjadi di tengah minimnya sentimen pasar yang dapat mempengaruhi aktivitas perdagangan hari ini, mengingat pekan ini hanya berlangsung selama tiga hari.
Pukul 08:32 WIB, berikut adalah pergerakan indeks utama di kawasan Asia:
- Indeks Hang Seng Hong Kong menguat sebesar 0.26 persen.
- Straits Times Singapura melesat sebesar 0.87 persen.
- ASX 200 Australia mengalami apresiasi sebesar 0.38 persen.
- KOSPI Korea Selatan bertambah sebesar 0.46 persen.
- Indeks Nikkei 225 Jepang melemah sebesar 0.5 persen.
- Shanghai Composite China turun sebesar 0.18 persen.
Sementara itu, di Wall Street kemarin, bursa saham Amerika Serikat (AS) menunjukkan performa yang cerah. Indeks Dow Jones ditutup menguat sebesar 0.3 persen, SP 500 naik sebesar 0.14 persen, dan Nasdaq Composite berakhir dengan apresiasi sebesar 0.16 persen.
Penguatan ini merupakan kelanjutan dari tren positif sehari sebelumnya, di mana ketiga indeks utama juga mencatat kenaikan yang signifikan. Fenomena Santa Claus Rally masih menjadi sorotan para pelaku pasar di Wall Street. Mereka tampaknya berusaha mencetak semua rekor sebelum tahun berakhir.
"Semua berjalan positif, tetapi sebagian pelaku pasar khawatir jika pasar terlalu optimis. Optimisme yang berlebihan bisa berdampak negatif jika kebijakan bank sentral AS, Federal Reserve, tidak sesuai dengan harapan," ungkap Julie Biel, seorang analis dari Anderson Rudnick.
Pelaku pasar menduga bahwa Federal Reserve akan memulai pemangkasan suku bunga pada Maret 2024. Harapan yang tinggi saat ini menimbulkan kekhawatiran, karena dapat mengecewakan jika harapan tersebut tidak terwujud.
Selain faktor kebijakan dovish Federal Reserve, Wall Street juga didukung oleh fenomena Santa Rally. Ini adalah momen khas di mana pasar saham AS cenderung mengalami kenaikan dalam lima hari terakhir perdagangan setiap tahunnya, yang berlanjut di dua hari pertama tahun baru.
Santa Rally, yang dimulai sejak 22 Desember 2023 dan berakhir pada 3 Januari 2024, telah menjadi tradisi yang diamati selama 46 tahun terakhir. Dalam periode tersebut, indeks SP rata-rata menguat sekitar 1.3 persen, menandakan keberlanjutan optimisme pasar selama Desember.