Logo
>

Bursa New York Bullish Karena Optimisme AI

Ditulis oleh KabarBursa.com
Bursa New York Bullish Karena Optimisme AI

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Reli yang mencakup saham-saham dengan kapitalisasi pasar jumbo menjadi katalis untuk pemulihan Bursa AS di Wall Street, New York, pada penutupan perdagangan Kamis (7/12/2023). Penguatan ini juga diperkuat oleh spekulasi bahwa kemajuan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) akan terus memacu pertumbuhan pasar.

    Menurut data Bloomberg pada Jumat (8/12/2023), indeks Dow Jones Industrial Average berhasil naik sebanyak 0,17 persen atau 62,95 poin ke level 36.117,38, S&P 500 melonjak 0,80 persen atau 36,5 poin ke posisi 4.585,59, dan Nasdaq melesat sebanyak 1,37 persen atau 193,28 poin ke angka 14.339,99.

    Para investor dengan tegas mengatasi kekhawatiran terhadap laporan data tenaga kerja AS pada Jumat, membangkitkan kembali perdagangan yang mendorong Nasdaq 100 melonjak lebih dari 45 persen sepanjang tahun ini.

    Optimisme seputar AI kembali muncul ketika saham Alphabet Inc. mengalami kenaikan hampir 5,5 persen sehari setelah Google mengumumkan Gemini, model AI terbesar dan paling canggih yang pernah dibuat oleh perusahaan.

    Saham Advanced Micro Devices Inc. juga menguat setelah mengumumkan chip akselerator barunya, yang diklaim dapat menjalankan perangkat lunak AI lebih cepat daripada produk pesaingnya.

    “Kecerdasan buatan berpotensi mendorong peningkatan produktivitas yang jauh lebih tinggi pada 2024 dan seterusnya,” ujar Yung-Yu Ma dari BMO Wealth Management, seperti dilaporkan oleh Bloomberg.

    Menurutnya, ketahanan, adaptabilitas, dan inovasi telah menjadi pilar ekonomi pada 2023, dan dia meyakini bahwa faktor-faktor tersebut akan terus membawa pasar melewati tahun 2024.

    Seiring penguatan pasar saham, imbal hasil obligasi pemerintah AS mengalami fluktuasi kecil, dengan imbal hasil tenor 10-tahun naik sedikit menjadi sekitar 4,15 persen. Sinyal hawkish dari Bank of Japan (BoJ) mendorong yen menguat lebih dari 2 persen, sedangkan indeks dolar AS merosot.

    Krishna Guha dari Evercore menegaskan bahwa ia tidak yakin BoJ akan secara serius mempertimbangkan kenaikan suku bunga yang mengejutkan pada Desember ini.

    “Kami berpikir bahwa bulan Januari akan lebih realistis. Jadi, meskipun arahnya sudah tepat, perdagangan taktis saat ini kemungkinan besar sudah berlebihan,” ungkapnya.

    Dalam minggu yang sarat dengan publikasi data pasar tenaga kerja, data menunjukkan penurunan terbesar dalam klaim tunjangan pengangguran AS sejak Juli 2023.

    Meski terjadi penurunan, klaim tunjangan pengangguran yang berlanjut masih mendekati level tertinggi dalam dua tahun terakhir, menandakan pelemahan yang semakin jelas di pasar tenaga kerja. Data ini mendahului laporan ketenagakerjaan bulanan pemerintah AS, yang diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan rekrutmen pada November dan tingkat pengangguran yang bertahan di 3,9 persen.

    “Jelas bahwa segalanya sedang berubah di pasar tenaga kerja, meski hanya dalam skala kecil. Terjadi kenaikan yang lambat namun signifikan dalam tingkat pengangguran, dan klaim pengangguran yang berlanjut terus meningkat,” kata Liz Young, Kepala Strategi Investasi SoFi.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi