Logo
>

Buy on Weakness MEDC? Ini Analisis Teknikalnya

Dengan riwayat performa jangka panjang yang solid dan pola pemulihan yang konsisten, MEDC kembali membuka peluang bagi strategi buy on weakness di tengah koreksi harga.

Ditulis oleh Yunila Wati
Buy on Weakness MEDC? Ini Analisis Teknikalnya
Fasilitas milik MedcoEnergi (MEDC) Block B Natuna, Kepulauan Riau. (Foto: Dok. MedcoEnergi)

Poin Penting :

KABARBURSA.COM - Saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) kembali menjadi perhatian pelaku pasar, terutama di kalangan trader yang jeli memanfaatkan peluang dari koreksi teknikal. Dalam kondisi pasar yang bergerak fluktuatif, saham ini dinilai sedang berada di zona akumulasi potensial.

Technical analyst RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Fatah Al Falah, B.Eng., CTA®️., RSA, memetakan area beli ideal MEDC berada di kisaran Rp1.310. Level ini dianggap cukup strategis, baik secara teknikal maupun psikologis, karena berfungsi sebagai support kuat yang telah diuji beberapa kali. 

Jika tekanan jual dapat mereda di titik ini, peluang kenaikan menuju level Rp1.400 terbuka, memberikan potensi imbal hasil sekitar 7,2 persen. Bahkan, jika dorongan dari sektor energi kembali menguat, target lanjutan di level Rp1.485 bukan sesuatu yang mustahil. Hal ini menawarkan peluang kenaikan hingga 13,8 persen dari titik entry.

Namun seperti halnya pendekatan berbasis teknikal lainnya, strategi ini tetap membutuhkan disiplin tinggi dalam manajemen risiko. 

Level stop loss yang disarankan berada di bawah Rp1.210, setara dengan potensi penurunan 7,2 persen dari titik beli. Rasio risk-reward seperti ini dinilai cukup seimbang, terutama bagi mereka yang mengadopsi strategi swing trading dalam jangka pendek hingga menengah.

Dari sudut pandang teknikal, struktur harga MEDC masih menunjukkan pola higher low, sebuah sinyal bahwa tekanan jual tidak sepenuhnya menghapus potensi pembalikan arah. Jika volume transaksi meningkat saat harga mendekati area support tersebut, maka sinyal akumulasi akan semakin kuat.

Di sisi lain, latar belakang sektor juga turut mendukung. Dengan ekspektasi harga minyak global yang bisa terdorong naik akibat ketegangan geopolitik dan isu pasokan, emiten energi seperti Medco berpeluang mendapatkan sentimen positif lanjutan. 

Terlebih, kinerja fundamental perusahaan dinilai cukup solid dalam menjaga kelangsungan proyek-proyek energi strategis, baik domestik maupun regional.

Bagi investor yang terbiasa berburu saham berbasis momentum, kondisi seperti ini kerap dilihat sebagai kesempatan masuk yang menarik. Pasar boleh saja bergerak volatil, namun bagi mereka yang sabar dan cermat membaca pergerakan harga, MEDC sedang membuka jendela peluang.

Meski demikian, perlu diingat bahwa tidak ada strategi yang bisa menjamin hasil mutlak. Konsistensi dalam menerapkan batas risiko dan fleksibilitas dalam membaca arah pasar tetap menjadi kunci utama dalam menghadapi dinamika saham energi seperti MEDC.

Strategi Masih Relevan?

Sementara itu, jika dilihat dari pergerakan saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) belakangan ini, dengan volatilitas yang cukup tinggi dalam beberapa pekan terakhir, muncul pertanyaan: apakah strategi tersebut masih tepat diterapkan untuk saham energi ini?

Dalam perdagangan Jumat, 18 Juli 2025, MEDC memang sempat terkoreksi tipis, turun 0,75 persen ke kisaran Rp1.300–Rp1.330. Namun jika ditarik sedikit lebih panjang, dalam sepekan terakhir saham ini justru mencatat kenaikan sekitar 4,3 persen. 

Ini menandakan adanya respons beli dari pasar saat harga mendekati area support, sebuah pola yang cukup konsisten terlihat dalam pergerakan teknikal MEDC selama ini.

Koreksi dalam satu bulan terakhir yang mencapai sekitar 7 persen tampaknya lebih bersifat teknikal dibanding fundamental. Apalagi mengingat sebelumnya saham ini sempat naik signifikan dan menyentuh level Rp1.525. 

Dengan kata lain, pelemahan yang terjadi lebih mirip jeda atau fase konsolidasi setelah reli cepat di kuartal sebelumnya.

Jika menengok performa tiga bulan ke belakang, MEDC justru tampil impresif. Saham ini tercatat menguat 26 persen sejak April, sementara dalam enam bulan terakhir kenaikannya hampir menyentuh 11 persen. 

Dari awal tahun, MEDC sudah menguat sekitar 20 persen. Kinerja tersebut mengindikasikan bahwa saham ini secara umum masih berada dalam tren positif meskipun sesekali mengalami tekanan jangka pendek.

Yang paling menarik adalah catatan jangka panjangnya. Dalam lima tahun terakhir, harga saham MEDC sudah naik lebih dari 220 persen. Jika dilihat dari titik sepuluh tahun lalu, kenaikannya mencapai 170 persen. 

Sejarah panjang ini menunjukkan bahwa setiap kali harga MEDC tertekan, dalam waktu tertentu saham ini mampu memulihkan diri dan bahkan mencetak rekor baru.

Melihat pola tersebut, strategi buy on weakness masih layak dipertimbangkan. Ketika saham ini mengalami koreksi namun tetap berada di atas area support penting seperti Rp1.300 atau Rp1.210, sinyal teknikal cenderung berpihak pada mereka yang masuk dengan perhitungan. 

Tapi tentu saja, pendekatan ini memerlukan disiplin. Investor perlu tetap menyiapkan batas risiko dan tidak sekadar terpancing oleh harga murah.

Dengan fluktuasi harga minyak dunia yang masih menjadi variabel penting, serta potensi pertumbuhan permintaan energi di tengah pemulihan ekonomi global, MEDC masih menyimpan daya tarik. 

Performa historisnya mendukung pendekatan jangka menengah hingga panjang, terutama bagi investor yang memahami risiko sektor energi namun tetap ingin memanfaatkan peluang saat harga sedang terdiskon.

Singkatnya, strategi buy on weakness pada MEDC bukan sekadar relevan. Strategi tersebut seolah menjadi bagian dari karakter saham ini sendiri. Namun seperti biasa, keputusan investasi tetap membutuhkan kombinasi antara analisa data, pemahaman tren, dan manajemen risiko yang konsisten.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79