KABARBURSA.COM - BPJS Ketenagakerjaan menetapkan target ambisius untuk mencapai total kepesertaan aktif sebesar 53,9 juta pekerja pada tahun 2024. Fokus utama mereka adalah pada pekerja informal.
Menurut Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan, Oni Marbun, target ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang (RJP) 2021-2026. Hingga 31 Januari 2024, tercatat 40,9 juta kepesertaan aktif, dan BPJS Ketenagakerjaan optimis dapat mencapai target tersebut pada tahun ini.
Oni menegaskan bahwa BPJS Ketenagakerjaan memiliki berbagai strategi untuk mencapai target tersebut, termasuk meningkatkan kepesertaan di sektor pekerja informal dan UMKM. Strategi retensi, intensifikasi, dan ekstensifikasi tetap menjadi fokus dalam menjangkau segmen yang ditargetkan, termasuk desa, pasar, e-commerce, UKM, dan pekerja rentan.
Salah satu strategi yang ditekankan adalah Kampanye Kerja Keras Bebas Cemas, yang akan menjadi dasar komunikasi dan literasi BPJS Ketenagakerjaan dalam beberapa tahun mendatang.
Meskipun demikian, Oni menekankan bahwa BPJS Ketenagakerjaan bukanlah organisasi mencari untung, melainkan bertujuan untuk melindungi hak konstitusi semua peserta atau calon peserta. Manfaat yang diberikan diharapkan dapat menjaga kesejahteraan pekerja dan keluarganya agar tetap terhindar dari kemiskinan.
Hingga akhir Februari 2024, BPJS Ketenagakerjaan telah membayarkan 805 ribu klaim manfaat dengan total mencapai Rp 9 triliun, menunjukkan komitmen mereka dalam memberikan perlindungan kepada peserta.