Logo
>

Cara Jitu Investasi Emas Supaya dapat Cuan

Ditulis oleh KabarBursa.com
Cara Jitu Investasi Emas Supaya dapat Cuan

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Emas merupakan salah satu instrumen investasi yang menjanjikan. Logam mulia ini disebut-sebut sebagai salah satu jenis investasi safe haven atau stabil.

    Predikat safe haven dibuktikan beberapa waktu lalu saat ekonomi dunia sedang gonjang-ganjing, instrumen ini justru mengalami kenaikan harga.

    Pada 9 April 2024, harga emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam melonjak sebesar Rp17.000 dari Rp1.289.000 per gram menjadi Rp1.306.000 per gram. Angka ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah.

    Senada, harga emas dunia juga terus menanjak hingga menyentuh rekor tertinggi di level USD2.364 per troy ons. Tercatat harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange Comex sebesar USD2.364 per troy ons atau menguat 0,57 persen dari perdagangan sebelumnya.

    Berikut cara mengiventasi emas agar memberikan keuntungan:

    1. Beli emas sesuai kemampuan

    Perencana Keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE) Mike Rini Sutikno mengatakan waktu yang tepat untuk berinvestasi emas bisa berbeda-beda tergantung situasi ekonomi.

    Umumnya, investasi emas dapat dilakukan secara berkala, misalnya setiap bulan atau tahun, untuk mengatur risiko. Ia menilai emas merupakan alternatif diversifikasi aset untuk melindungi nilai aset dari inflasi. Karenanya, emas bisa disimpan untuk jangka panjang.

    Terkait dengan berapa banyak emas yang harus dibeli, Mike mengatakan itu tergantung pada kemampuan Anda.

    "Berapa jumlah emas yang dibeli tergantung pada kemampuan daya beli investor. Sebaiknya jangan sekaligus besar, tapi secara berkala untuk mengantisipasi fluktuasi harga emas," kata Mike.

    2. Simpan emas minimal tiga tahun

    Mike menuturkan investasi emas biasanya untuk jangka menengah hingga panjang, minimal 3 sampai 5 tahun.

    "Emas memang cenderung stabil dalam jangka panjang, meskipun harganya dapat berfluktuasi dalam jangka pendek," katanya.

    Adapun beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan sebelum membeli emas seperti bentuk emas yang akan dibeli (batangan, koin, atau perhiasan), harga emas saat ini dan tren pergerakannya, dan biaya pembelian, juga penyimpanan emas.

    Lalu, risiko kehilangan atau pencurian emas, pajak dan peraturan terkait investasi emas, dan fluktuasi harga emas.

    "Secara umum, investasi emas dapat menjadi pilihan yang baik untuk diversifikasi portofolio, terutama dalam kondisi ekonomi yang kurang stabil. Namun, tetap penting untuk mempertimbangkan tujuan investasi dan profil risiko Anda sebelum memutuskan," kata Mike.

    3. Investasi emas bisa dimulai kapan saja

    Perencana Keuangan OneShildt Financial Planning, Budi Rahardjo, menilai tidak ada waktu khusus dalam berinvestasi emas.

    "Sebab, meskipun dalam jangka pendek harga emas mengalami fluktuasi, namun umumnya dalam jangka panjang atau di atas lima tahun harganya selalu naik," katanya.

    Budi menyebut emas merupakan satu instrumen yang dipercaya masyarakat dapat mengatasi inflasi, terutama untuk jangka panjang.

    4. Pilih emas batangan

    Budi mengatakan investasi emas dalam bentuk logam mulia adalah pilihan investasi emas terbaik dibandingkan emas perhiasan. Apalagi, emas batangan cenderung lebih murah dalam biaya produksi.

    Setelah membeli emas, Anda juga perlu memperhatikan penyimpanannya. Pastikan emas disimpan di tempat yang aman dan tidak mudah dicuri, seperti brankas atau safe deposit box. Atau Anda dapat memilih bentuk emas digital, namun pastikan di lembaga yang sudah berizin dan diawasi oleh lembaga pengawas seperti Bappebti.

    5. Jangan berutang demi beli emas

    Budi mengingatkan agar Anda tidak memilih berutang untuk membeli emas. Sebab, bunga dari pinjaman itu malah bisa merugikan.

    "Jangan berutang untuk berinvestasi emas. Biaya bunga akan menggerus potensiemm keuntungan emas," ujar Budi.

    Tak lupa, pastikan keaslian emas dengan membeli di toko emas yang resmi atau terpercaya dan perhatikan tanda-tanda bukti keaslian sertifikat emas.

    6. Pastikan sudah untung sebelum menjual kembali emas

    Perencana Keuangan Andy Nugroho pun mengingatkan agar Anda menjual kembali emas saat sudah untung. Artinya, harga jual harus lebih besar dibanding saat Anda membeli emas.

    "Sebelum dijual, pastikan kita sudah untung. Karena ada selisih antara harga jual dan beli sekitar 10 persen," ucap Andy.

    Ia pun mengungkapkan salah satu keuntungan dari menjual kembali emas adalah lebih tinggi untuk dalam bentuk batangan, karena harga jual kembalinya bisa lebih rendah dibandingkan bentuk perhiasan akibat adanya unsur biaya peleburan.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi