KABARBURSA.COM - PT Cardig Aero Services Tbk (CASS) telah menandatangani amandemen perjanjian restrukturisasi utang dengan PT Cardig Asset Management (CAM) sebagai debitur pada 27 Desember 2024.
Corporate Secretary CASS, Purnama Wirya, dalam keterangannya, melalui keterbukaan informasi menjelaskan bahwa CASS sebagai kreditur telah menyetujui restrukturisasi utang bunga sebesar Rp136,49 miliar atau USD1.585.715 dari CAM.
Kesepakatan tersebut mencakup pembayaran seluruh utang pokok oleh CAM senilai Rp177,35 miliar dan USD3.829.947. Dalam amandemen ini, disepakati penghapusan sebagian utang bunga sebesar 20 persen, yaitu Rp27,30 miliar dan USD317.143.
Nilai penghapusan tersebut setara dengan 2,11 persen dari ekuitas Perseroan per 30 November 2024. Sisa utang bunga setelah penghapusan akan dijadwalkan ulang pembayarannya dalam enam cicilan, dimulai dari Januari hingga Juni 2025.
Purnama menegaskan bahwa tidak terdapat hubungan afiliasi antara CASS dan CAM, sesuai dengan regulasi OJK dalam POJK 42/POJK.04/2020. Selain itu, transaksi ini juga bukan merupakan transaksi material berdasarkan POJK 17/POJK.04/2020.
"Amandemen ini tidak berdampak material terhadap operasional, kondisi hukum, keuangan, maupun keberlangsungan usaha CASS," tambah Purnama.
Kesepakatan ini mencerminkan langkah strategis CASS dalam mengelola portofolio utangnya secara efektif, sekaligus memastikan kelancaran operasional bisnis tanpa dampak signifikan terhadap keuangan perusahaan.
Gelar Proses Negosiasi Anak Usaha
PT Cardig Aero Services Tbk (CASS) mengumumkan bahwa anak perusahaannya, PT Arang Agung Graha, saat ini sedang dalam proses likuidasi.
Corporate Secretary CASS, Purnama Wirya, dalam keterangan tertulis, menyampaikan bahwa PT Arang Agung Graha (dalam likuidasi) merupakan anak perusahaan Perseroan dengan kepemilikan sebesar 93,15 persen.
Purnama menjelaskan bahwa pada tanggal 9 Desember 2024, PT Arang Agung Graha telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Dalam RUPSLB tersebut, para pemegang saham menerima dan menyetujui seluruh mata acara rapat, yang meliputi penggunaan sisa kekayaan hasil likuidasi, pertanggungjawaban proses likuidasi, serta pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab (acquit et de charge) kepada likuidator.
Selain itu, permohonan penghentian dan penghapusan status PT Arang Agung Graha sebagai perseroan terbatas juga akan diajukan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Purnama menambahkan bahwa likuidasi PT Arang Agung Graha tidak memiliki dampak material terhadap kegiatan operasional, aspek hukum, kondisi keuangan, atau keberlangsungan usaha CASS.
Negosiasi dengan EMTK
Sebelumnya diberitakan, PT Roket Cipta Sentosa (RCS), anak perusahaan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), tengah menggelar proses negosiasi terkait rencana pengambilalihan PT Cardig Aero Services Tbk (CASS).
Menurut Titi Maria Rusli, Sekretaris Perusahaan EMTK, RCS yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh EMTK sebesar 99 persen, akan melakukan pembelian saham CASS dari PT Cardig Asset Management (CAM) selaku pengendali PT CASS, serta PT Dinamika Raya Swarna (DRS). Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu 27 Maret 2024.
Lebih lanjut, Titi menyatakan bahwa rencana transaksi tersebut akan dilaksanakan melalui proses tender atau lelang. RCS turut serta dalam proses tender/lelang tersebut dan dipilih oleh CAM dan DRS sebagai pemenang tender/lelang terkait rencana transaksi ini.
RCS, CAM, dan DRS telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat. RCS setuju untuk membeli 492.127.268 saham CASS yang setara dengan 23,58 persen kepemilikan dari CAM, dan 366.587.032 saham setara dengan 17,57 persen kepemilikan dari DRS. Totalnya, RCS akan membeli 858.714.300 saham CASS senilai Rp704.145.726.000.
Titi menegaskan bahwa penyelesaian dari rencana transaksi ini masih tergantung pada pemenuhan persyaratan yang diatur dalam perjanjian jual beli saham bersyarat.
Dia menambahkan bahwa transaksi ini akan mempengaruhi saldo kas EMTK dengan nilai akuisisi ditambah arus kas keluar untuk membeli saham dalam penawaran tender wajib CASS. Namun, transaksi ini juga akan meningkatkan saldo investasi jangka panjang EMTK dalam jumlah tertentu, sehingga kondisi keuangan perusahaan tidak akan mengalami perubahan sebagai akibat dari akuisisi ini.
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) atau Grup Emtek mencatatkan kerugian tahun berjalan sebesar Rp 140,07 miliar sepanjang 2023, berbalik dari keuntungan yang tercatat pada 2022 sebesar Rp 5,44 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan melalui Bursa Efek Indonesia, penurunan tajam pada laba bersih emiten milik Keluarga Sariaatmadja ini disebabkan oleh penurunan pada beberapa pos keuangan utama.
Pendapatan bersih EMTK tercatat turun 6,24 persen secara tahunan (YoY), menjadi Rp 9,24 triliun di 2023, sementara pada 2022 perusahaan ini berhasil meraup pendapatan sebesar Rp 9,85 triliun.
Rinciannya, pendapatan dari iklan bersih mengalami penurunan sebesar 7,60 persen YoY, berkontribusi sebesar Rp 5,44 triliun. Di sisi lain, pendapatan dari sektor kesehatan dan rumah sakit naik 8,48 persen YoY, berkontribusi Rp 2,06 triliun. Pendapatan dari layanan VAST, perbaikan, perawatan, dan dukungan teknis berjumlah Rp 198,26 miliar, sementara pendapatan lain-lain tercatat sebesar Rp 1,08 triliun pada 2023. (*)