Logo
>

Catatkan Kinerja Baik di 2024, ini Target SRTG Selanjutnya

Ditulis oleh Yunila Wati
Catatkan Kinerja Baik di 2024, ini Target SRTG Selanjutnya
Ilustrasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk atau SRTG.

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk atau SRTG mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam Nilai Aset Bersih (Net Asset Value/NAV) sepanjang tahun 2024. Dalam laporan kinerja keuangannya, SRTG mencatatkan NAV yang naiksebesar 10,5 persen. NAV SRTG meningkat dari Rp48,9 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp53,9 triliun pada tahun 2024. 

    Peningkatan ini mencerminkan keberhasilan strategi investasi perusahaan dalam memanfaatkan peluang di sektor-sektor strategis yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi.

    Kinerja positif SRTG didukung oleh optimalisasi portofolio investasi utamanya, termasuk PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). Ketiga perusahaan ini berkontribusi dalam menciptakan nilai keberlanjutan serta memperkuat fundamental bisnis SRTG di tengah kondisi pasar yang dinamis.

    Direktur Investasi SRTG Devin Wirawan, menyatakan bahwa strategi investasi yang diterapkan berhasil memberikan tiga pencapaian utama, penghasilan dividen yang signifikan, peningkatan valuasi perusahaan portofolio yang mendorong pertumbuhan NAV, serta investasi pada portofolio perusahaan baru. 

    Keberhasilan ini menegaskan posisi SRTG sebagai perusahaan investasi yang terus menciptakan nilai tambah jangka panjang bagi para pemangku kepentingan.

    Sepanjang tahun 2024, SRTG berhasil mencatatkan perolehan dividen sebesar Rp3,8 triliun, meningkat 36 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pencapaian ini didorong oleh arus kas yang kuat dari berbagai perusahaan portofolio, termasuk ADRO, TBIG, dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX). 

    Selain dari dividen, SRTG juga berhasil memonetisasi beberapa portofolio investasi dan memperoleh tambahan arus kas sebesar Rp712 miliar. Dengan demikian, total tambahan arus kas yang dikumpulkan SRTG sepanjang tahun 2024 mencapai Rp4,5 triliun. 

    Devin menegaskan bahwa kondisi arus kas yang solid memberikan fleksibilitas bagi SRTG untuk terus melanjutkan strateginya dalam memperluas portofolio investasi dan menangkap peluang di berbagai sektor.

    Salah satu langkah strategis yang dilakukan SRTG di tahun 2024 adalah akuisisi mayoritas saham Brawijaya Healthcare, sebuah jaringan rumah sakit umum terkemuka di Indonesia. Akuisisi ini dilakukan berdasarkan fundamental bisnis Brawijaya yang solid serta potensinya untuk terus berkembang dan memperluas layanan kesehatan di beberapa wilayah Indonesia. 

    Saat ini, Brawijaya Healthcare telah mengoperasikan lima rumah sakit dan dua klinik yang tersebar di Jakarta, Depok, Bandung, dan Tangerang. SRTG optimistis bahwa ekspansi bisnis Brawijaya akan semakin kuat dengan dukungan tim manajemen yang berpengalaman di sektor kesehatan. 

    Kolaborasi ini diharapkan mampu memperkuat operasional rumah sakit, meningkatkan layanan medis, dan mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

    Dari sisi keuangan, Direktur Keuangan SRTG Lany D Wong, mengungkapkan bahwa Loan-to-Value (LTV) perusahaan mengalami kenaikan menjadi 3,1 persen pada tahun 2024, meningkat dari 0,5 persen pada tahun sebelumnya. 

    Kenaikan ini merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam mengoptimalkan struktur permodalannya untuk mendukung peluang investasi berkualitas tinggi. Meski mengalami peningkatan, tingkat LTV ini tetap berada dalam batas yang sehat, memungkinkan perusahaan untuk menjaga fleksibilitas keuangan yang kuat. 

    Dengan struktur keuangan yang efisien, SRTG mampu mengoptimalkan setiap peluang investasi yang ada di Indonesia.

    Strategi di 2025

    PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) terus memperkuat strategi investasinya dengan fokus pada tiga sektor utama pada tahun 2025, yaitu energi terbarukan, infrastruktur digital, dan layanan kesehatan. 

    Langkah ini mencerminkan komitmen Saratoga dalam menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham melalui diversifikasi dan investasi yang berkelanjutan.

    Head of Corporate Communications Saratoga Investama Sedaya Catharina Latjuba, menegaskan bahwa perusahaan tetap berpegang pada strategi investasi jangka panjang dengan pendekatan aktif dalam mengembangkan portofolio. Saratoga berupaya memperkuat fundamental perusahaan-perusahaan yang telah diinvestasikan guna memastikan pertumbuhan berkelanjutan.

    Seiring dengan dinamika pasar, SRTG secara rutin mencari dan mengevaluasi peluang investasi maupun divestasi. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari strategi pengelolaan portofolio dengan tujuan utama menciptakan nilai yang berkelanjutan bagi pemegang saham. 

    Meskipun belum mengungkapkan secara detail rencana investasi spesifik, Saratoga tetap melihat sektor-sektor dengan fundamental kuat dan prospek pertumbuhan yang menjanjikan.

    Untuk mendukung rencana investasi di tahun 2025, Saratoga telah menyiapkan dana sebesar USD100 juta hingga USD150 juta. Anggaran ini tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya, yang mencapai sekitar USD150 juta. 

    Saratoga akan menerapkan strategi diversifikasi dan investasi aktif untuk menjaga stabilitas portofolio serta memanfaatkan momentum pertumbuhan di sektor-sektor strategis.

    Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan, mengungkapkan bahwa investor asing cenderung menahan diri untuk berinvestasi di pasar saham Indonesia saat ini. Banyak investor global masih tertarik terhadap aset berbasis dolar Amerika Serikat (AS), sehingga peluang investasi di Indonesia menjadi lebih menarik bagi Saratoga. 

    Menurut Devin, kondisi ini memungkinkan perusahaan untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan berkualitas dengan valuasi yang masuk akal, sehingga SRTG lebih aktif dalam mencari kesempatan investasi yang menguntungkan.

    Portofolio Investasi

    Saat ini, Saratoga memiliki portofolio investasi yang beragam, mencakup berbagai sektor mulai dari energi hingga komoditas. Beberapa perusahaan dalam portofolio SRTG di antaranya adalah PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), PT Adaro Indonesia Tbk (AADI), dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR). 

    Saratoga juga berinvestasi di sektor pertambangan melalui PT Merdeka Copper & Gold Tbk (MDKA) dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), serta di sektor infrastruktur melalui PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan PT Samator Indo Gas Tbk (AGII). 

    Selain itu, Saratoga masih memiliki investasi di PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), yang bergerak di sektor otomotif dan layanan keuangan.

    Tak hanya di perusahaan yang telah melantai di bursa saham, Saratoga juga melakukan investasi di beberapa perusahaan swasta yang memiliki potensi besar. Di sektor logistik, Saratoga berinvestasi di MGM Bosco Logistics. Sementara di bidang energi terbarukan, perusahaan mendukung pertumbuhan Xurya, sebuah perusahaan energi yang berfokus pada solusi energi surya. 

    Di sektor layanan kesehatan, Saratoga telah mengakuisisi mayoritas saham Brawijaya Healthcare, jaringan rumah sakit yang kini mengoperasikan lima rumah sakit dan dua klinik di berbagai wilayah Indonesia. Selain itu, Saratoga juga berinvestasi di Zap, perusahaan layanan kecantikan yang berkembang pesat.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79