Pesawat Boeing 737 Max 9 sekali lagi nyaris menciptakan situasi berbahaya yang mengancam keselamatan penumpang. Dalam video yang beredar di media sosial, panel jendela pesawat dengan nomor penerbangan 1282 tampak terlepas saat berada di ketinggian 16.000 kaki (4.876 m), dalam perjalanan dari Portland, Oregon, menuju Ontario, California.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, insiden ini merupakan pukulan berat bagi Boeing, berdampak signifikan pada penurunan nilai sahamnya. Maskapai penerbangan AS juga mengalami kerugian besar akibat perlu menjadwalkan ulang penerbangan, dengan 171 pesawat jenis Max harus menjalani inspeksi ketat pasca-insiden tersebut.
Boeing, raksasa penerbangan Amerika Serikat, menghadapi tantangan besar dalam beberapa tahun terakhir. Perusahaan ini mengalami krisis akibat insiden kecelakaan pesawat 737 Max yang mengakibatkan penurunan tajam dalam nilai saham dan penurunan kepercayaan pasar.
Pada 2023, Boeing berusaha keras untuk pulih dari dampak krisis tersebut. Dengan meluncurkan model 737 Max terbaru dan melakukan perbaikan signifikan pada proses produksinya, Boeing berharap dapat memperbaiki citra dan kinerja finansialnya. Meskipun begitu, perusahaan ini masih menghadapi tantangan, termasuk kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya operasional.
Namun, Boeing tetap mempertahankan posisinya sebagai salah satu produsen pesawat terbesar di dunia dengan fokus pada inovasi teknologi dan pengembangan model pesawat yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Program-program seperti Boeing 787 Dreamliner dan 777X menunjukkan komitmen mereka untuk masa depan penerbangan dengan teknologi canggih dan desain yang lebih efisien.
Airbus, pesaing utama Boeing, terus menunjukkan kinerja yang mengesankan dengan pertumbuhan yang konsisten. Perusahaan ini berhasil mempertahankan pangsa pasar yang kuat melalui portofolio produk yang inovatif dan efisien.
Model-model seperti Airbus A350 dan A320neo merupakan contoh dari komitmen Airbus terhadap efisiensi bahan bakar dan pengurangan emisi karbon. Airbus terus mengembangkan teknologi baru untuk memenuhi tuntutan industri penerbangan yang semakin ketat terhadap standar lingkungan dan efisiensi operasional.
Pada 2024, Airbus juga mengumumkan rencana untuk meluncurkan pesawat berbasis hidrogen, yang menandai langkah besar menuju penerbangan yang lebih berkelanjutan. Keberhasilan Airbus dalam mengadopsi teknologi mutakhir dan memenuhi permintaan pasar akan sangat berpengaruh pada posisinya dalam industri penerbangan global.
Perbedaan Boeing vs Airbus
Boeing dan Airbus adalah dua raksasa dalam industri penerbangan yang dikenal dengan inovasi dan kecanggihan pesawat mereka. Hampir semua maskapai di dunia memiliki pesawat dari kedua produsen ini. Meskipun tampak serupa secara sekilas, masing-masing pesawat memiliki karakteristik unik yang membedakan keduanya.
1. Sejarah Berdirinya
Airbus, perusahaan penerbangan asal Eropa, didirikan pada akhir tahun 1960-an. Berawal dari inisiatif Menteri Transportasi Prancis, Jean Chamant, dan Menteri Ekonomi Jerman Barat, Karl Schiller, perusahaan ini didirikan pada Juli 1967. Pesawat pertama mereka, A300, menandai awal kesuksesan Airbus di industri penerbangan.
Sebaliknya, Boeing, yang berbasis di Amerika Serikat, didirikan pada tahun 1910. Awalnya merupakan galangan kapal milik Edwards Heath, perusahaan ini dibeli oleh William Boeing pada tahun 1916 untuk memproduksi pesawat pertamanya, Boeing Model 1, di Lake Union, Seattle.
2. Desain Pesawat
Secara visual, Boeing dan Airbus memiliki desain pesawat yang berbeda. Airbus umumnya memiliki moncong pesawat yang membulat dengan ujung sayap yang lebih runcing. Sebaliknya, Boeing dikenal dengan desain hidung pesawat yang meruncing dan ujung pesawat yang melengkung ke atas.
3. Sistem Kemudi
Perbedaan mencolok lainnya terletak pada sistem kemudi. Airbus menggunakan joystick atau Sidestick Controller yang terletak di sisi kanan kursi pilot. Sebaliknya, Boeing menggunakan yoke berbentuk seperti huruf “U” atau “W”, yang menjadi ciri khas model kemudi mereka.
4. Inovasi dan Teknologi
Airbus adalah pelopor teknologi Fly by Wire, yang diperkenalkan melalui pesawat Airbus A320 pada tahun 1980-1987. Teknologi ini meningkatkan kontrol penerbangan dan mengurangi berat pesawat, serta memperkenalkan sistem Flight Envelope Protection untuk mencegah manuver di luar batas kinerja.
Boeing, di sisi lain, memiliki pesawat 737 yang telah terbang sejak tahun 1967. Untuk bersaing, Boeing melakukan riset dan pengembangan teknologi terbaru, dan 737 Max merupakan contoh penerapan teknologi mutakhir dengan lower engine thrust, yang membuat pesawat ini lebih hemat biaya.
5. Suara Khas
Terakhir, perbedaan yang dapat didengar adalah suara khas dari kedua pesawat. Airbus sering kali menimbulkan suara mirip anjing menggonggong, hasil dari sistem Power Transfer Unit (PTU), pompa hidrolik yang menjaga tekanan sistem hidrolik pesawat. Suara ini menandakan bahwa sistem hidrolik dalam kondisi baik.
Sebaliknya, Boeing dikenal dengan suara hidrolik yang lebih tenang. Meskipun menggunakan PTU, sistem kerja hidrolik Boeing berbeda sehingga menghasilkan suara yang lebih minim dan tidak mengganggu kenyamanan penumpang. (*)