KABARBURSA.COM - PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), anak usaha dari PIK2 (PANI), tengah berada di momen penting pasca melantai di Bursa Efek Indonesia. Manajemen berupaya menegaskan fundamental yang kuat, sejalan dengan komitmen untuk menghadirkan kawasan properti terintegrasi berskala besar.
Aksi korporasi yang dilakukan tahun ini, mulai dari pengembangan Nusantara International Convention & Exhibition (NICE) hingga pembukaan Hotel Hilton Jakarta PIK2, memperlihatkan strategi diversifikasi yang agresif.
Kedua proyek ini bukan hanya menambah portofolio aset, tetapi juga diposisikan sebagai katalis utama pertumbuhan jangka panjang.
Secara kinerja, CBDK membuktikan diri sebagai emiten baru dengan performa keuangan impresif. Hingga Juni 2025, pendapatan usaha tercatat Rp1,2 triliun, tumbuh 23 persen secara tahunan, dengan laba bersih mencapai Rp517 miliar dan margin 43 persen. Angka ini menunjukkan efisiensi tinggi.
Lebih menonjol lagi, pada kuartal II, pendapatan melonjak 80 persen YoY menjadi Rp769 miliar, sementara laba bersih melesat hampir tiga kali lipat menjadi Rp387 miliar. Pertumbuhan ini memperlihatkan bahwa CBDK berhasil menangkap momentum permintaan properti di kawasan PIK2.
Namun, dari sisi teknikal harian, kondisi saham CBDK justru memberi sinyal yang lebih hati-hati. Rangkuman indikator menunjukkan kecenderungan “jual”, dengan 9 moving average mengarah ke sinyal negatif dan hanya 3 yang mendukung beli.
Osilator seperti Stochastic, Stochastic RSI, Williams %R, dan CCI berada di area oversold, mengindikasikan tekanan jual masih dominan. MACD dan ROC memang masih memberi sedikit ruang optimisme, tetapi belum cukup kuat untuk menegaskan pembalikan tren.
RSI berada di level 47, yang menunjukkan momentum netral dan belum ada tanda akselerasi naik yang signifikan.
Level pivot point menempatkan Rp6.100 sebagai titik kunci. Selama harga bergerak di bawah level ini, tren jangka pendek akan tetap tertekan dengan support kuat di kisaran Rp5.775–Rp5.900.
Resistance berada di area Rp6.175–Rp6.300, yang jika berhasil ditembus dapat membuka ruang bagi pemulihan teknikal. Namun, kegagalan menjaga support bisa memperpanjang fase koreksi meski fundamental perusahaan tetap terjaga.
Kesimpulannya, aksi korporasi CBDK jelas memberi sentimen positif bagi kinerja keuangan jangka menengah hingga panjang. Proyek strategis di PIK2 berpotensi meningkatkan pendapatan berulang sekaligus memperkuat daya tarik perusahaan sebagai pengembang kawasan premium.
Namun, untuk jangka pendek, teknikal harian menunjukkan adanya tekanan yang perlu diwaspadai investor. Strategi yang bijak adalah menunggu konfirmasi penguatan di atas Rp6.175 sebelum melakukan akumulasi agresif.
Koreksi menuju area support bisa dipandang sebagai peluang masuk yang lebih aman, dengan tetap disiplin menjaga batas risiko.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.
 
      