KABARBURSA.COM – PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) memperkuat ekspansi bisnis logistik maritimnya dengan menambah dua kapal pengangkut bahan kimia berstandar internasional.
Masing-masing kapal tersebut memiliki kapasitas angkut 9.000 deadweight tonnage (DWT) dan dirancang untuk melayani rute domestik maupun internasional mulai semester I 2026.
Saat ini, kedua kapal tersebut tengah dibangun di Jepang. Dirancang khusus untuk mengangkut bahan kimia cair, kapal-kapal ini akan mengusung teknologi emisi rendah dan spesifikasi teknis yang memenuhi standar global.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar CDI Group, anak usaha Chandra Asri Group, dalam membangun jaringan logistik maritim yang terintegrasi dari hulu ke hilir.
Satu kapal akan menggunakan bendera Indonesia dan diproyeksikan mendukung jalur distribusi dalam negeri. Sementara kapal satunya lagi berbendera internasional untuk menjangkau pasar ekspor, khususnya negara-negara di Asia Tenggara dan Eropa.
“Penambahan dua kapal chemical vessel ini dapat memperkuat CDI Group dalam membangun rantai pasok bahan kimia yang andal dan berkelanjutan,” ujar Suryandi, Direktur Chandra Asri Group, dikutip Senin, 21 Juli 2025.
Ia menambahkan, kehadiran armada baru ini juga mendukung peran Indonesia sebagai pusat distribusi regional di sektor kimia.
Kebutuhan terhadap pengangkutan bahan kimia memang terus meningkat. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor bahan kimia Indonesia pada 2024 mencapai USD9,6 miliar atau tumbuh 5,4 persen dibanding tahun sebelumnya.
Sebagian besar berasal dari kawasan industri di Banten dan Jawa Timur, wilayah yang telah terhubung dengan rute logistik CDI Group.
Demi memastikan keamanan dan standar operasional tinggi, kapal-kapal ini akan memenuhi persyaratan International Maritime Organization (IMO) untuk pengangkutan bahan kimia berbahaya, yakni kategori Type II dan III. Selain itu, seluruh unit akan dilengkapi sistem monitoring digital untuk efisiensi bahan bakar.
Ekspansi logistik ini juga sejalan dengan roadmap hilirisasi petrokimia Chandra Asri Group. Setelah fase pertama pabrik di Cilegon mulai beroperasi, penguatan jalur distribusi menjadi fokus berikutnya. Dengan tambahan dua kapal tersebut, kapasitas angkut CDI Group akan meningkat menjadi lebih dari 18.000 DWT pada 2026.
Tak hanya menambah armada, CDI Group juga terus mengembangkan infrastruktur pendukung. Pada 2023, perusahaan mengakuisisi fasilitas penyimpanan cairan di Pelabuhan Banten senilai Rp380 miliar untuk memperkuat ekosistem distribusi.
Total investasi yang telah dialokasikan untuk pengembangan armada dan sistem logistik CDI Group kini melebihi Rp1,2 triliun. Dana tersebut mencakup pengembangan teknologi ramah lingkungan dan pemanfaatan Internet of Things (IoT) untuk manajemen operasional. Strategi ini juga dirancang agar sejalan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang semakin menjadi perhatian utama investor institusi.
“Dengan kapal baru ini, kami ingin memastikan tidak hanya keandalan rantai pasok, tapi juga kepatuhan terhadap regulasi lingkungan,” kata Suryandi.
Ia menyebut, CDI Group menggandeng mitra teknologi asal Jepang untuk merancang sistem energi efisien yang mampu menurunkan emisi karbon hingga 20 persen dibanding kapal konvensional.
Konstruksi dan pengujian kedua kapal dijadwalkan selesai pada kuartal IV 2025. Setelah fase uji coba dan penyesuaian, kapal akan resmi beroperasi pada semester I 2026.
Kehadiran armada baru ini diharapkan meningkatkan daya saing Chandra Asri Group di pasar petrokimia kawasan. Dengan rute langsung menuju pelabuhan industri di Vietnam, Thailand, dan Singapura, volume ekspor bahan kimia olahan diproyeksikan tumbuh signifikan sepanjang 2026.
Langkah CDI Group mencerminkan kecenderungan pelaku industri kimia untuk memperkuat integrasi dari produksi hingga pengiriman. Di tengah ketidakpastian rantai pasok global dan ketegangan geopolitik, kontrol terhadap logistik menjadi aspek kunci bagi keberlanjutan bisnis. (*)