KABARBURSA.COM - Musim pembagian dividen belum berakhir. Para pelaku pasar masih memiliki kesempatan mencermati sejumlah emiten yang memasuki periode cumulative date (cum date) pada pekan terakhir Mei ini.
Beberapa di antaranya adalah saham big caps. Contohnya, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) yang akan cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 27 Mei 2024.
Pada tanggal yang sama, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) juga akan cum date.
Emiten lain yang akan cum date pada 27 Mei 2024 termasuk PT ABM Investama Tbk (ABMM) dengan dividen Rp 295 per saham, PT Elnusa Tbk (ELSA) dengan dividen Rp 27,57 per saham, dan PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) dengan dividen Rp 30 per saham.
Selanjutnya, PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) akan menebar dividen Rp 312 per saham dan PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) yang akan membagikan dividen tunai dan saham bonus.
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) akan membayar dividen Rp 28,68 per saham dengan cum date 28 Mei 2024. Emiten lain yang cum date di hari yang sama termasuk PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) dengan dividen Rp 281 per saham dan PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) dengan dividen Rp 232,21 per saham.
Berikutnya, emiten yang akan cum date pada 29 Mei 2024 adalah PT IMC Pelita Logistik Tbk (PSSI) dengan dividen Rp 48 per saham dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dengan dividen Rp 18,54 per saham. Lalu, PT Indosat Tbk (ISAT) akan membagikan dividen Rp 268,4 per saham dengan cum date pada 31 Mei 2024.
Selain itu, beberapa emiten lain yang akan cum date pada akhir Mei ini termasuk PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA), PT Kurniamitra Duta Sentosa Tb (KMDS), dan PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC).
Kepala Literasi dan Edukasi Pelanggan Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi mengamati bahwa pembagian dividen dari kinerja keuangan tahun buku 2023 sejalan dengan laba bersih emiten. "Emiten sektor energi yang tetap konsisten membagikan dividen meskipun laba menurun akibat normalisasi harga komoditas," katanya dikutip Minggu 26 Mei 2024.
Meskipun begitu, pelaku pasar cenderung merespons positif pengumuman pembagian dividen usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Namun, harga saham biasanya kembali tertekan saat memasuki masa ex-date. "Pelaku pasar perlu mewaspadai aksi profit taking menjelang ex-date. Kami harapkan investor sudah memiliki perhitungan yang matang. Jika baru masuk saat pengumuman dividen, kami sarankan hanya memanfaatkan trading hingga cum-date saja," ujar Audi.
Kepala Riset Panin Sekuritas Nico Laurens menambahkan bahwa saham pembagi dividen masih menarik dari sisi capital gain, terutama saham yang valuasinya relatif murah. Nico menyarankan agar investor memilih saham pembagi dividen yang memiliki fundamental kuat dan valuasi menarik.
Analis Stocknow.id Emil Fajrizki menyarankan untuk memilah saham yang memiliki prospek kinerja positif tahun ini. Pelaku pasar bisa memanfaatkan momen ini untuk trading jangka pendek atau koleksi dengan strategi buy on weakness saat terjadi pelemahan usai momentum dividen.
Emil menyarankan untuk memperhatikan peluang buy on weakness pada saham BRIS di harga Rp 2.100 dengan target resistance di Rp 2.400. Juga ELSA di harga Rp 430 untuk target resistance di Rp 450 - Rp 460 per saham.
Audi merekomendasikan saham ADRO, ELSA, dan ABMM dengan yield dividen yang cukup besar dan menarik untuk trading jangka pendek. Sementara itu, Analis Ekuitas Kanaka Hita Solvera William Wibowo mengunggulkan saham ELSA, KLBF, SGER, dan SRTG.
{
"width": "100 persen",
"height": "480",
"symbol": "IDX:ADRO",
"interval": "D",
"timezone": "Etc/UTC",
"theme": "light",
"style": "1",
"locale": "en",
"hide_top_toolbar": true,
"allow_symbol_change": false,
"save_image": false,
"calendar": false,
"hide_volume": true,
"support_host": "https://www.tradingview.com"
}
William merekomendasikan buy on weakness saham ELSA (support Rp 392 & resistance Rp 464), SGER (support Rp 1.815 & resistance Rp 2.350), dan SRTG (support Rp 1.350 & resistance Rp 1.650). Ia juga menyarankan buy saham KLBF dengan memperhatikan support di Rp 1.375 dan resistance di Rp 1.735 per saham.
{
"width": "100 persen",
"height": "480",
"symbol": "IDX:ELSA",
"interval": "D",
"timezone": "Etc/UTC",
"theme": "light",
"style": "1",
"locale": "en",
"hide_top_toolbar": true,
"allow_symbol_change": false,
"save_image": false,
"calendar": false,
"hide_volume": true,
"support_host": "https://www.tradingview.com"
}
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.