Logo
>

Cimory (CMRY) Masuki Pola Historis Jelang Pembagian Dividen

CMRY bergerak datar di 5.125 jelang pembagian dividen. Aksi akumulasi institusi masih terlihat, sementara investor ritel cenderung menahan diri di tengah konsolidasi harga.

Ditulis oleh Yunila Wati
Cimory (CMRY) Masuki Pola Historis Jelang Pembagian Dividen
Ilustrasi PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. Foto: Dok CMRY.

KABARBURSA.COM – Saham PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) kembali melemah tipis pada perdagangan Senin, 27 Oktober 2025. CMRY sempat berupaya menjaga momentumnya di atas area psikologis 5.100, namun tekanan jual Kembali menguat di pertengahan sesi.

Harga saham dibuka di level 5.150, dan sempat menyentuh level tertinggi harian di 5.175, namun di pertengahan sesi harga turun hingga ke 5.025, sebelum akhirnya ditutup di 5.125, terkoreksi 25 poin atau 0,49 persen. 

Nilai transaksi tercatat sebesar Rp1,42 miliar dengan volume 2.780 lot. Rata-rata harga transaksi harian berada di 5.113, sebuah pergerakan yang cenderung datar menjelang potensi pembagian dividen.

Jika dilihat dari orderbook, ada kecenderungan pasar bertahan di area bawah dengan konsentrasi bid yang cukup solid, di kisaran 5.100–5.025. Lapisan tebal pembeli mulai tampak di 5.000. Antrian terbesar muncul di 5.025 dengan lebih dari 1.900 lot. Ini memperlihatkan bahwa tersebut menjadi support dinamis yang dijaga oleh pelaku pasar. 

Sementara itu, sisi offer mulai menumpuk di area 5.150–5.200. Secara teknikal, pola ini merepresentasikan kondisi “konsolidasi menjelang berita fundamental”, di mana harga bergerak sempit sambil menunggu kepastian arah setelah euforia sebelumnya yang sudah mengangkat saham ini hampir 12 persen sejak pertengahan Oktober.

Ada Net Foreign Buy Rp3,48 Miliar: Harga Aman

Jika menengok ke historical data, pergerakan CMRY sepanjang dua pekan terakhir memang memperlihatkan perubahan karakter dari volatil menjadi lebih tenang. Setelah lonjakan tajam pada 15 Oktober 2025 sebesar 9,89 persen ke Rp5.000 dengan nilai transaksi luar biasa mencapai Rp33,82 miliar, saham ini terus bergerak naik stabil hingga Rp5.150 di tanggal 23 Oktober. 

Kenaikan tersebut juga disertai dengan net buy asing sebesar Rp3,48 miliar. Di sini tampak betul kalau pasar menaruh kepercayaan jangkah menengah hingga panjang terhadap CMRY. Apalagi, emiten ini rutin membagikan dividen dengan rasio payout tinggi. 

Namun sejak sesi 24 Oktober, minat beli terlihat berkurang, transaksi menurun drastis lebih dari Rp10 miliar, menjadi hanya Rp1,4 miliar hari ini. Fenomena ini menandakan investor mulai bersikap menunggu. Hal ini bisa jadi, karena ekspektasi dividen sudah mulai “terdiskon” di harga. Atau, karena sebagian investor melakukan profit taking ringan menjelang tanggal cum-dividen.

Dari broker summary, distribusi transaksi juga memperlihatkan pola yang khas menjelang periode pembagian dividen. Pada perdagangan 24 Oktober, beberapa broker besar seperti BY dan RX terlihat aktif di sisi beli dengan nilai transaksi masing-masing Rp5,3 miliar dan Rp3,5 miliar.

Sementara tekanan jual justru tersebar pada banyak broker ritel yang cenderung melepas posisi di area 5.100–5.150. Rata-rata harga eksekusi yang terbentuk di sekitar Rp5.099–Rp5.109. Hal ini  memperkuat indikasi bahwa investor institusional mencoba mengakumulasi di level aman menjelang kepastian jadwal dividen. 

Sedangkan investor jangka pendek memilih mengamankan keuntungan terlebih dahulu. 

RHB Rekomendasi Buy on Support

Secara teknikal, area 5.050 menjadi titik krusial untuk strategi “buy on support”, sebagaimana tercantum dalam rekomendasi teknikal saat ini. Selama harga mampu bertahan di atas level tersebut, struktur pergerakan higher low masih utuh.

Tidak hanya membentuk pola pergerakan demikian, CMRY juga membuka ruang pantulan ke 5.400 sebagai target pertama (TP1) dan bahkan ke 5.875 (TP2) apabila momentum pascadividen positif menguat. 

Potensi imbal hasil yang terbuka dari posisi saat ini berada di kisaran 6,93 persen hingga 16,34 persen, sementara batas risiko wajar berada di bawah 4.700, yang akan menjadi titik pembatalan skenario teknikal jangka pendek.

Dengan kondisi volume yang menurun dan harga bergerak datar, tekanan jual yang muncul hari ini tampaknya bukan cerminan dari aksi keluar besar-besaran, melainkan lebih kepada penyesuaian posisi menjelang dividen. 

Biasanya, investor institusional akan menahan posisi hingga setelah tanggal cum-dividen untuk kemudian melakukan rotasi portofolio. Hal ini sesuai dengan perilaku historis CMRY, di mana pergerakan harga cenderung landai menjelang pembagian dividen, lalu berbalik menguat dalam dua hingga tiga sesi setelah tanggal ex-dividen, seiring investor baru mulai masuk kembali memanfaatkan momentum yield tinggi.

Dengan demikian, CMRY saat ini tengah berada pada fase “tenang sebelum keputusan”, di mana tekanan jual ringan belum cukup untuk mematahkan struktur kenaikan yang sudah terbentuk sejak pertengahan Oktober. 

Selama level 5.050–5.000 tetap terjaga, peluang pantulan tetap terbuka lebar. Pasar tampaknya hanya menunggu kepastian jadwal dividen dan besaran pembayarannya untuk menentukan arah berikutnya, apakah melanjutkan kenaikan menuju 5.400–5.875, atau terkoreksi lebih dalam apabila sentimen fundamental tidak sekuat yang diharapkan.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79