Logo
>

CPIN Bukukan Kinerja Solid di 2Q 2025, Saham Cenderung Netral-Bullish

CPIN catat laba bersih Rp 1,90 triliun di kuartal II 2025, tetap solid meski margin tertekan. Saham menunjukkan sinyal teknikal netral cenderung bullish.

Ditulis oleh Yunila Wati
CPIN Bukukan Kinerja Solid di 2Q 2025, Saham Cenderung Netral-Bullish
PT Charoen Pokphand Indonesia atau CPIN. Foto: Dok CPIN.

KABARBURSA.COM - PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) menutup paruh pertama 2025 dengan catatan positif. Perusahaan agribisnis ini membukukan laba bersih Rp 1,90 triliun, naik 5,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,77 triliun. Capaian tersebut setara dengan laba bersih per saham Rp 115,88, menegaskan konsistensi kinerja di tengah persaingan ketat sektor pangan nasional.

Pendapatan CPIN tercatat Rp 33,1 triliun, relatif stagnan dibanding tahun lalu. Meski demikian, margin laba kotor sedikit tertekan, turun menjadi 14,2 persen atau senilai Rp 4,7 triliun, terkoreksi 6 persen secara tahunan. EBITDA juga mengalami penurunan 6,7 persen menjadi Rp 2,8 triliun, namun margin EBITDA tetap di level sehat, yakni 8,5 persen. Laba bersih yang bertahan di margin 5,7 persen menunjukkan strategi efisiensi perusahaan masih efektif menjaga profitabilitas.

Dari sisi neraca, posisi keuangan CPIN tergolong kuat. Kas perusahaan mencapai Rp 3,38 triliun, dengan total aset Rp 43,1 triliun. Ekuitas sebesar Rp 30,4 triliun jauh di atas total liabilitas. Utang jangka pendek tercatat Rp 8,7 triliun dan utang jangka panjang Rp 3,99 triliun, menghasilkan rasio debt-to-equity hanya 0,42 kali, memberi ruang cukup bagi CPIN untuk ekspansi tanpa tekanan keuangan berlebih.

Di lantai bursa, saham CPIN yang diperdagangkan di kisaran Rp 4.770 per saham mencerminkan kapitalisasi pasar sekitar Rp 78,2 triliun. Secara valuasi, price-to-earnings ratio (PER) berada di 41,16 kali, sedangkan price-to-book value (PBV) di 2,57 kali, mencerminkan optimisme investor terhadap prospek jangka panjang emiten ini.

Dari sisi rasio profitabilitas, return on assets (ROA) berada di 4,40 persen, sementara return on equity (ROE) tercatat 6,24 persen. Selain itu, rasio debt-to-EBITDA sebesar 4,51 kali dan kemampuan membayar bunga 9,79 kali menunjukkan fundamental CPIN yang kokoh. Pembagian dividen Rp 108 per saham juga menambah daya tarik bagi investor yang mengincar kombinasi stabilitas dan potensi pertumbuhan.

Analisis Teknikal: Netral Cenderung Bullish

Secara teknikal, pergerakan saham CPIN selama sepekan terakhir memperlihatkan sinyal campuran dengan kecenderungan positif. Berdasarkan indikator teknikal, mayoritas sinyal menunjukkan “Sangat Beli”, dengan enam indikator memberikan rekomendasi beli, empat netral, dan hanya satu yang memberikan sinyal jual.

Indikator penting seperti MACD (12,26) berada di zona beli dengan nilai 32,028, menunjukkan momentum positif mulai terbentuk. Ultimate Oscillator dan ROC juga mendukung arah penguatan. Namun, RSI (14) berada di level 51, masih netral, menandakan ruang pergerakan harga masih terbuka ke kedua arah.

Sebaliknya, indikator Moving Average (MA) memberikan sinyal yang lebih hati-hati. Dari 12 sinyal MA, delapan di antaranya menunjukkan jual, terutama pada MA5 dan MA10 yang mencerminkan tekanan jangka pendek. Namun, MA20 dan MA50 masih berada di area beli, yang mengindikasikan tren menengah belum berubah signifikan. MA100 dan MA200 yang berada di zona jual menunjukkan bahwa saham masih menghadapi resistance di jangka panjang.

Level pivot juga menjadi perhatian. Harga saat ini berada dekat area pivot klasik di 4.975, dengan support di 4.860–4.925. Jika mampu menembus resistance 5.040–5.090, peluang menuju 5.155 akan terbuka lebar. Sebaliknya, kegagalan menembus level tersebut berpotensi mendorong harga kembali ke area support.

Dari sisi volatilitas, indikator ATR (14) berada di 254, menandakan pergerakan harga relatif stabil—sesuai bagi investor dengan profil risiko moderat.

Rekomendasi untuk Investor

Bagi investor jangka pendek, strategi buy on weakness di area support 4.860–4.925 dapat menjadi pilihan, dengan target kenaikan menuju 5.040–5.090. Sementara itu, untuk investor jangka menengah hingga panjang, akumulasi bertahap masih relevan mengingat fundamental CPIN yang solid dan prospek industri agribisnis yang relatif stabil hingga akhir 2025.

Jika harga gagal bertahan di atas support 4.860, investor disarankan menunggu sinyal teknikal konfirmasi sebelum kembali masuk.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79