Logo
>

Dapat Peringkat idAAA, Prospek Saham MTEL Kuat di 2025

Salah satu tonggak penting dalam penguatan kredibilitas MTEL adalah diraihnya peringkat tertinggi dari lembaga pemeringkat nasional.

Ditulis oleh Yunila Wati
Dapat Peringkat idAAA, Prospek Saham MTEL Kuat di 2025
Pencatatan saham perdana PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto: Dokumentasi BEI

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk, dengan kode saham MTEL, kembali menarik perhatian pelaku pasar dan analis dengan sejumlah pencapaian strategis dan fundamental yang mengesankan sepanjang 2024 hingga awal 2025. 

    Dalam lanskap industri infrastruktur telekomunikasi yang kompetitif, anak usaha dari PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) ini terus menunjukkan perbaikan kinerja operasional, penguatan posisi pasar, serta pengakuan atas ketahanan finansialnya. 

    Salah satu tonggak penting dalam penguatan kredibilitas MTEL adalah diraihnya peringkat tertinggi dari lembaga pemeringkat nasional.

    Pada 9 April 2025, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idAAA dengan prospek stabil bagi MTEL, berlaku hingga 1 April 2026. Peringkat ini merupakan level tertinggi dalam sistem pemeringkatan di Indonesia dan mencerminkan keyakinan penuh terhadap kemampuan MTEL dalam memenuhi seluruh kewajiban keuangannya secara superior dibanding perusahaan lain di pasar domestik. 

    Pefindo menyampaikan, penilaian ini didasarkan pada posisi pasar MTEL yang kuat, pendapatan yang stabil dari kontrak sewa menara jangka panjang, dan profil keuangan yang solid. Hal ini memperlihatkan bahwa secara fundamental, MTEL memiliki struktur modal yang sehat, arus kas yang stabil, serta risiko kredit yang sangat rendah.

    Di sisi lain, Pefindo juga memberikan catatan bahwa meskipun MTEL memiliki banyak keunggulan, terdapat beberapa faktor risiko yang harus diperhatikan. Penurunan peringkat dapat terjadi apabila terjadi pelemahan signifikan terhadap posisi pasar MTEL, pertumbuhan utang yang tidak diimbangi oleh peningkatan pendapatan, atau pencapaian EBITDA yang jauh dari target. 

    Meskipun begitu, dengan prospek stabil yang disematkan, kondisi MTEL saat ini dianggap cukup kuat dan tidak menunjukkan tanda-tanda potensi penurunan dalam waktu dekat.

    Tidak hanya pada tingkat korporasi, peringkat idAAA juga disematkan kepada instrumen utang MTEL, termasuk Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2024 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahun 2024 yang mendapatkan peringkat idAAA(sy). 

    Lagi-lagi fakta ini menunjukkan bahwa setiap kewajiban pembayaran dari instrumen-instrumen tersebut juga memiliki prospek yang sangat baik, dan MTEL dinilai mampu menjaga kepercayaan investor jangka panjang.

    Dari sisi pasar modal, saham MTEL juga menunjukkan pergerakan positif. Pada Rabu, 16 April 2025, harga saham MTEL naik sebesar 5,56 persen atau 30 poin ke level Rp570 per lembar. 

    Dalam seminggu, saham ini melesat 13,91 persen, meskipun secara bulanan masih mengalami penurunan sebesar 1,72 persen. Kinerja ini menggambarkan respons pasar yang antusias terhadap berita positif mengenai rating kredit dan prospek bisnis perusahaan.

    Lebih jauh, MTEL juga terus menegaskan posisinya di pasar modal dengan keberhasilannya masuk ke dalam berbagai indeks bergengsi. Per 1 Februari 2024, MTEL resmi menjadi anggota indeks LQ45, menggantikan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). Keanggotaan ini tidak hanya memperkuat visibilitas saham MTEL di mata investor institusi, tetapi juga membuka peluang likuiditas yang lebih besar. 

    Selain itu, MTEL juga telah terdaftar dalam dua indeks berbasis prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), yakni ESG Quality 45 IDX KEHATI dan ESG Sector Leaders IDX KEHATI, yang akan berlaku mulai 3 Juni 2024 hingga 29 November 2024. Keikutsertaan ini mencerminkan komitmen MTEL terhadap prinsip-prinsip keberlanjutan dalam operasional bisnisnya.

    Secara operasional, MTEL terus mencatat pertumbuhan yang sehat. Hingga pertengahan 2024, perusahaan memiliki 38.581 menara dengan pertumbuhan tahunan sebesar 5,1 persen, serta jaringan fiber optic sepanjang 37.602 kilometer. Inisiatif untuk memperluas bisnis ke area Fiber To The Home (FTTH) juga menunjukkan langkah strategis dalam memperluas portofolio dan menciptakan aliran pendapatan baru. 

    Analis memproyeksikan bahwa dengan fokus pada monetisasi aset dan diversifikasi layanan, MTEL akan terus menjadi salah satu pemain utama dalam infrastruktur digital Indonesia.

    Dengan struktur kepemilikan saham yang mayoritas dipegang oleh TLKM sebesar 71,83 persen, serta dukungan dari investor institusi seperti Pemerintah Singapura dan Maleo Investasi Indonesia, MTEL menunjukkan kekokohan dalam tata kelola dan kesinambungan bisnis. Sejak IPO pada 2021, perusahaan ini menunjukkan pertumbuhan bertahap yang konsisten.

    Secara keseluruhan, peringkat idAAA dari Pefindo, didukung dengan kinerja operasional yang stabil, ekspansi bisnis yang terukur, serta penerimaan pasar yang membaik, menegaskan posisi MTEL sebagai salah satu aset strategis di sektor infrastruktur telekomunikasi nasional. 

    Ke depan, dengan komitmen terhadap efisiensi, inovasi, dan keberlanjutan, MTEL berada dalam jalur yang tepat untuk mempertahankan momentum pertumbuhan dan menarik minat investasi jangka panjang secara berkelanjutan.

    Menarik untuk Dibeli

    Saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) diperdagangkan pada harga Rp575 per lembar pada 23 April 2025, mencatat penurunan tipis sebesar 0,86 persen dibanding sesi sebelumnya. 

    Meskipun demikian, berdasarkan analisis teknikal terkini, saham MTEL masih menunjukkan kecenderungan yang cukup kuat menuju tren positif. Hal ini ditopang oleh kekuatan beli yang mendominasi sejumlah indikator teknikal utama.

    Secara keseluruhan, indikator teknikal memberikan sinyal "sangat beli". Ada enam indikator yang memberikan sinyal beli, satu berada dalam posisi netral, dan hanya dua yang menunjukkan sinyal jual. 

    Relative Strength Index (RSI) berada di level 52,4 yang masih menunjukkan kondisi netral, tetapi cukup mendekati wilayah overbought tanpa mengindikasikan tekanan jual yang kuat. 

    Stochastic Oscillator dan Williams %R justru berada di area beli berlebih (overbought), yang biasanya menunjukkan bahwa saham telah menguat cukup cepat dan bisa saja memasuki fase konsolidasi atau koreksi ringan dalam waktu dekat. 

    Namun, dalam konteks tren menengah, indikator ini sering kali menjadi penanda kekuatan momentum yang sedang berlangsung.

    MACD (Moving Average Convergence Divergence) masih berada di wilayah negatif dengan nilai -9,983, mengindikasikan tekanan jual jangka pendek masih membayangi. Akan tetapi, ini diimbangi oleh Average Directional Index (ADX) yang sangat kuat di angka 47,28, menandakan bahwa tren saat ini—meskipun disertai koreksi kecil—masih memiliki kekuatan arah yang besar. 

    Commodity Channel Index (CCI) berada di atas 100, memperkuat sinyal bahwa saham berada dalam momentum naik yang cukup kuat. Rate of Change (ROC) yang positif dan indikator Bull/Bear Power menunjukkan dominasi kekuatan beli, menambah sentimen optimis bahwa harga masih memiliki potensi penguatan lebih lanjut.

    Dari sisi volatilitas, Average True Range (ATR) mencatat nilai 28,78 yang menandakan volatilitas tinggi. Ini berarti harga saham MTEL bisa berfluktuasi secara signifikan dalam jangka pendek, yang relevan untuk trader jangka pendek yang ingin mengambil keuntungan dari pergerakan harian. 

    Sementara itu, Ultimate Oscillator berada di angka 40,99, memberikan sinyal jual, yang dapat dipahami sebagai bentuk peringatan bagi investor untuk mengantisipasi potensi penurunan jangka sangat pendek di tengah penguatan harga sebelumnya.

    Sinyal yang muncul dari pergerakan Moving Average memperlihatkan dinamika menarik. Moving Average jangka pendek seperti MA5, MA10, dan MA20—baik yang sederhana maupun eksponensial—masih memberikan sinyal beli. Ini menunjukkan bahwa harga jangka pendek berada di atas tren rata-rata, menandakan kekuatan tren naik yang masih aktif. 

    Namun, indikator Moving Average jangka menengah hingga panjang seperti MA50, MA100, dan MA200 semuanya memberi sinyal jual. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun tren jangka pendek sedang naik, secara historis harga MTEL masih belum berhasil menembus titik-titik resistensi penting yang sebelumnya ditetapkan oleh tren harga jangka panjang.

    Pivot points juga memberikan gambaran menarik tentang potensi pergerakan harga. Titik pivot utama berada di Rp577, dan saat ini harga sedikit di bawahnya. Ini menunjukkan bahwa harga MTEL sedang menguji level keseimbangan. Jika mampu menembus dan bertahan di atas Rp577, maka target harga berikutnya berdasarkan resistance pertama dan kedua berada di Rp589 dan Rp597. 

    Sebaliknya, bila harga kembali melemah, support terdekat berada di kisaran Rp569 hingga Rp557. Perhitungan Fibonacci dan Woodie's Pivot Point memperkuat level-level tersebut sebagai titik teknikal penting yang akan memandu pergerakan harga dalam waktu dekat.

    Dalam gambaran umum, MTEL saat ini berada dalam fase akumulasi teknikal yang cukup kuat dengan dukungan momentum jangka pendek yang sehat. Namun, tekanan jangka menengah hingga panjang masih membayangi, yang terlihat dari sinyal jual pada MA50 hingga MA200. 

    Oleh karena itu, investor jangka pendek dan menengah dapat memanfaatkan momentum teknikal yang sedang menguat ini untuk mengambil posisi, sembari tetap waspada terhadap resistensi teknikal dan potensi konsolidasi harga yang wajar setelah reli jangka pendek.

    Dan, bisa dikatakan di sepanjang 2025, prospek saham MTEL dinilai positif dengan potensi kenaikan yang menarik, terutama bagi investor jangka menengah dan panjang yang mencari eksposur di sektor infrastruktur digital yang defensif namun bertumbuh. 

    Dukungan fundamental yang kokoh, prospek bisnis yang berkembang, dan sentimen pasar yang membaik menjadikan MTEL sebagai salah satu pilihan menarik di Bursa Efek Indonesia tahun ini.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79