Logo
>

DATA Siapkan Ekspansi Jaringan Broadband Pasca Akuisisi Grup Djarum

Ditulis oleh Pramirvan Datu
DATA Siapkan Ekspansi Jaringan Broadband Pasca Akuisisi Grup Djarum

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Remala Abadi Tbk (DATA) menyusun strategi agresif usai Grup Djarum resmi menjadi pemegang kendali baru. Perseroan berkomitmen memperluas layanan jaringan broadband guna menjawab lonjakan kebutuhan digital di Indonesia.

    Verah Wahyudi Singgih Wong dan Jimmi Anka, pemegang saham pengendali DATA, telah menjual 40 persen kepemilikan mereka kepada PT Iforte Solusi Infotek (iForte). Transaksi ini dilakukan melalui perjanjian pengikatan jual beli yang ditandatangani pada 23 Desember 2024. iForte sendiri merupakan anak usaha tidak langsung PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), bagian dari Grup Djarum.

    Direktur Utama DATA, Richard Kartawijaya, menilai masuknya iForte sebagai momentum untuk mempercepat pembangunan infrastruktur broadband. "Keberadaan iForte memberikan peluang besar bagi masyarakat untuk menikmati layanan broadband berkualitas dengan harga terjangkau," jelas Richard seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin 20 Januari 2024.

    Richard optimis pasar iForte yang belum tergarap maksimal akan dimanfaatkan secara optimal. "Kami siap mempercepat ekspansi jaringan broadband. Ini akan mendukung kinerja finansial perusahaan, baik untuk DATA maupun iForte," tambahnya.

    Langkah lain yang direncanakan perseroan adalah pengembangan layanan broadband berbasis sistem waralaba (franchise). Kolaborasi dengan masyarakat di sekitar wilayah yang dilalui jaringan DATA dan iForte menjadi salah satu pendekatannya.

    "Inisiatif ini tidak hanya mempercepat pembangunan infrastruktur, tetapi juga memberdayakan komunitas lokal. Dengan konsep ini, kesenjangan akses teknologi digital dapat diminimalkan, dan masyarakat tidak akan tersisih di tanah kelahirannya sendiri," pungkas Richard.

    Perubahan Susunan Anggota Dewan

    Direktur Utama Remala Abadi Richard Kartawijaya mengatakan, RUPST yang akan dilaksanakan pada Jumat, 24 Januari 2025, juga membahas perubahan susunan anggota dewan komisaris dan direksi perusahaan.

    Pemegang saham, kata Richard, akan diminta untuk memberikan persetujuan atas perubahan alokasi dana yang tidak sepenuhnya digunakan sesuai dengan rencana awal. Hal ini berkaitan dengan sisa dana hasil IPO yang seharusnya digunakan untuk membeli teknologi Dense Wavelength-Division Multiplexing (DWDM) yang hingga saat ini belum sepenuhnya terserap.

    “Rencana perubahan ini bertujuan untuk mengarahkan dana tersebut ke kebutuhan operasional lain yang lebih mendesak untuk mendukung kegiatan usaha perusahaan,” imbuh Richard, Kamis, 2 Januari 2025.

    Pada awalnya, dana hasil IPO DATA diharapkan dapat digunakan untuk pembelian DWDM, sebuah teknologi yang penting untuk meningkatkan kapasitas jaringan komunikasi fiber optic. Namun, dengan adanya perubahan rencana bisnis, sebagian dana tersebut kini akan dialihkan untuk tujuan lain.

    Sebagian besar dana yang diperoleh, yakni sebesar Rp19,98 miliar, akan digunakan untuk transaksi akuisisi saham PT Fiber Media Indonesia (FMI), yang mana perusahaan ini akan menjadi anak usaha PT Remala Abadi Tbk. Akuisisi tersebut mencakup 85 persen dari saham FMI, yang diharapkan dapat memperkuat posisi perusahaan di industri telekomunikasi.

    Selain itu, sejumlah dana akan dialokasikan untuk pembelian berbagai aset tetap yang mendukung pengembangan infrastruktur. Di antaranya adalah Rp15,99 miliar untuk pembelian teknologi DWDM (Dense Wavelength-Division Multiplexing) yang sangat penting dalam meningkatkan kapasitas jaringan fiber optic, meskipun anggaran yang digunakan sedikit lebih rendah dari rencana awal.

    Perangkat Optical Network Terminal

    Selanjutnya, Rp6,23 miliar akan digunakan untuk pembelian tiang jaringan fiber optic, yang mendukung pembangunan infrastruktur jaringan secara lebih luas. Rp2,77 miliar dialokasikan untuk pembelian kabel fiber optic, serta Rp976,7 juta untuk pembelian tanah dan bangunan di Ciputat dan Cibinong. Sedangkan, Rp919,7 juta akan digunakan untuk pengadaan perangkat Optical Network Terminal (ONT), yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas layanan internet.

    Setelah mengalokasikan dana untuk pembelian aset-aset tersebut, sisa dana IPO akan digunakan untuk berbagai kebutuhan modal kerja, termasuk pemasaran dan promosi yang diperlukan untuk memperkenalkan layanan perusahaan.

    Agenda RUPST yang kedua adalah mengenai perubahan dan penegasan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. “Agenda ini berfokus pada penyesuaian susunan jajaran pengurus perusahaan yang dapat mempengaruhi arah kebijakan strategis serta operasional perusahaan di masa depan,” terang Richard.

    Adapun RUPST ini akan diselenggarakan secara fisik di Aston Hotel TB Simatupang, Jakarta Selatan, dan juga dapat dihadiri secara elektronik melalui aplikasi eASY.KSEI. Dengan demikian, pemegang saham yang tidak dapat hadir secara langsung tetap dapat memberikan suara dan berpartisipasi dalam rapat ini.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.