Logo
>

Daya Beli Masyarakat Masih Rendah tapi Astra Cuan Besar, Rahasianya?

Ditulis oleh Yunila Wati
Daya Beli Masyarakat Masih Rendah tapi Astra Cuan Besar, Rahasianya?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Daya beli masyarakat masih rendah, namun Astra International Tbk berkode saham ASII, justru mengaku cuan besar.

    ASII mencatatkan kinerja yang kuat pada kuartal III-2024, dengan pendapatan mencapai Rp86,4 triliun, meningkat 9,7 persen secara kuartalan (qoq) dan 10 persen secara tahunan (yoy).

    Pertumbuhan ini terutama didukung oleh segmen otomotif yang menyumbang Rp34,5 triliun dan segmen alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi (HEMCE) sebesar Rp35 triliun.

    Laba bersih Astra juga melonjak 19,1 persen qoq atau 21,3 persen yoy menjadi Rp 10 triliun, dengan margin yang menguat menjadi 12 persen.

    Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christopher Rusli, menyebut bahwa hasil kuartalan Astra sangat positif. Sektor jasa keuangan Astra tumbuh 5,6 persen qoq dan 11,2 persen yoy, dengan pendapatan mencapai Rp8,6 triliun pada kuartal III.

    Total pendapatan jasa keuangan sepanjang Januari hingga September 2024 mencapai Rp24,5 triliun, naik 11,5 triliun yoy, yang didorong oleh peningkatan penjualan unit sepeda motor baru serta pasar mobil bekas.

    Lini HEMCE Astra, yang dijalankan melalui PT United Tractors Tbk (UNTR), juga menunjukkan peningkatan. Pendapatan bersih UNTR selama Januari-September 2024 naik 2 persen yoy menjadi Rp 99,6 triliun.

    Pertumbuhan ini terutama didorong oleh peningkatan bisnis kontraktor penambangan sebesar 11 persen dan penambangan emas serta mineral lainnya sebesar 57 persen.

    Peningkatan ini berhasil menutupi penurunan pada bisnis alat berat (-8 persen) dan penambangan batu bara (-14 persen). Laba bersih UNTR juga mengalami kenaikan 2 persen menjadi Rp 15,6 triliun, meskipun penjualan alat berat Komatsu turun 24 persen menjadi 3.321 unit.

    Di sektor otomotif, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan wholesales mobil nasional pada Oktober 2024 sebesar 77.191 unit, turun 3,9 persen yoy namun naik 6,2 persen mom.

    Ini merupakan penjualan bulanan tertinggi sejak awal 2024. Secara kumulatif, penjualan wholesales mobil nasional selama Januari-Oktober 2024 mencapai 710.408 unit, atau turun 15 persen yoy, namun mencakup 83,6 persen dari target revisi Gaikindo sebesar 850.000 unit.

    Meski demikian, Astra berhasil mencatatkan kinerja yang relatif lebih baik dibandingkan industri. Penjualan mobil Astra turun 1,9 persen yoy pada Oktober 2024, lebih rendah dibandingkan penurunan industri sebesar 3,9 persen. Ini meningkatkan pangsa pasar Astra menjadi 56,5 persen, dibandingkan 55,3 persen pada Oktober 2023.

    Sepanjang Januari-Oktober 2024, Astra mencatat penjualan mobil wholesales sebanyak 401.398 unit, turun 13,8 persen yoy, tetapi masih lebih baik dari penurunan industri secara keseluruhan.

    Prospek Saham Astra dan Industri Otomotif

    Seiring dengan perbaikan kinerja penjualan mobil, harga saham emiten otomotif di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai merefleksikan tren positif ini.

    Stockbit Sekuritas dalam analisisnya, Kamis, 14 November 2024, mengatakan bahwa prospek penjualan mobil dalam dua bulan ke depan akan menjadi penentu apakah target pemulihan tahunan ke level 1 juta unit pada 2025 dapat tercapai atau justru akan direvisi turun.

    Jika penjualan mobil di kisaran 75.000-80.000 unit per bulan dapat dipertahankan atau meningkat, ini akan menjadi sinyal positif bagi industri otomotif nasional.

    Sementara itu, Mirae Asset Sekuritas optimis terhadap dominasi pangsa pasar Astra ke depan, serta memperbarui target harga saham ASII menggunakan valuasi sum of the parts (SOTP) dan revisi laba per saham (EPS) sebesar +6 persen/+5,5 persen.

    Mereka merekomendasikan buy untuk saham ASII dengan target harga Rp6.200, yang memberikan potensi kenaikan sebesar 24 persen.

    Penjualan Sepeda Motor Tumbuh Stabil

    Berbeda dengan penjualan mobil yang mengalami tekanan, penjualan sepeda motor justru stabil dan bahkan tumbuh. Selama Januari-September 2024, penjualan sepeda motor di Indonesia mencapai 4,87 juta unit, naik 3,19 persen yoy.

    PT Astra Honda Motor (AHM) sebagai pemimpin pasar di segmen roda dua optimis bahwa sepeda motor akan terus menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia, terutama di tengah kondisi ekonomi yang lebih berdampak pada kelas menengah. Dengan target penjualan sepeda motor nasional sebesar 6,2 juta unit, pabrikan hanya perlu menjual 1,33 juta unit lagi untuk mencapai target tersebut.

    Vice President Director PT AHM Thomas Wijaya, menjelaskan bahwa permintaan motor Honda di Indonesia terus meningkat, dan pihaknya berharap angka penjualan akan terus meroket pada tahun 2025. AHM memperkirakan dapat menjual antara 4,9 hingga 5 juta unit sepeda motor pada akhir tahun.

    Pergerakan Saham Hari ini

    Pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu, 13 November 2024, saham PT Astra International Tbk (ASII) mengalami kenaikan sebesar 1,11 persen, ditutup pada harga Rp5.025 per saham.

    Volume perdagangan mencapai 24,48 juta saham, lebih rendah dibandingkan rata-rata volume harian sebesar 49,09 juta saham.

    Kenaikan harga saham ASII ini sejalan dengan laporan keuangan kuartal III-2024 yang menunjukkan peningkatan pendapatan dan laba bersih.

    Pendapatan tercatat sebesar Rp86,4 triliun, naik 9,7 persen secara kuartalan (qoq) dan 10 persen secara tahunan (yoy). Laba bersih juga meningkat 19,1 persen qoq dan 21,3 persen yoy menjadi Rp10 triliun, dengan margin laba mencapai 12 persen.

    Segmen otomotif dan alat berat, pertambangan, konstruksi, serta energi (HEMCE) menjadi kontributor utama pendapatan, masing-masing menyumbang Rp34,5 triliun dan Rp35 triliun.

    Pertumbuhan ini mencerminkan kinerja operasional yang solid dan efisiensi biaya yang efektif.(*)

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79