Logo
>

Demo Driver Ojol, Saham GOTO Sideways Tiga Hari Beruntun

Ditulis oleh KabarBursa.com
Demo Driver Ojol, Saham GOTO Sideways Tiga Hari Beruntun

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pada perdagangan pagi hingga menjelang siang hari Kamis, 29 Agustus 2024, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengalami pergerakan mendatar, tetap bertahan di level yang sama seperti hari sebelumnya. Hal ini terjadi di tengah kabar mengenai aksi mogok dan demonstrasi oleh driver Ojek Online (Ojol) serta kurir online di Jakarta.

    "Sideways" dalam konteks keuangan dan perdagangan, khususnya di pasar saham atau forex, menggambarkan situasi di mana harga suatu aset atau pasar secara keseluruhan tidak bergerak naik atau turun secara signifikan.

    Sebaliknya, harga bergerak dalam rentang yang sempit dan mendatar tanpa arah yang pasti. Fenomena ini kerap terjadi saat pasar mengalami ketidakpastian, ketika pelaku pasar tidak yakin apakah tren akan bergerak naik atau turun.

    Pada grafik harga, pergerakan sideways biasanya terlihat melalui fluktuasi harga antara level dukungan dan resistensi, tanpa menembus salah satu dari kedua level tersebut selama periode waktu tertentu. Kondisi ini sering disebut sebagai "konsolidasi" atau "choppy market."

    Pergerakan sideways bisa berlangsung dalam jangka waktu singkat atau berkepanjangan, tergantung pada kondisi pasar dan faktor-faktor lain yang memengaruhinya.

    Harga saham GOTO tetap stagnan di angka Rp51 per saham, tanpa perubahan signifikan. Harga terendah hari ini juga tercatat di level Rp51 per saham, sedangkan harga tertinggi sempat mencapai Rp52 per saham.

    Hingga pukul 11.50 WIB, volume transaksi saham GOTO mencapai 547 juta saham, dengan nilai transaksi total sebesar Rp28 miliar. Frekuensi transaksi mencapai 6.690 kali, menunjukkan aktivitas pasar yang cukup signifikan meski pergerakan harga tetap datar.

    Pergerakan saham GOTO terjadi bersamaan dengan aksi demonstrasi yang diikuti oleh ratusan hingga lebih dari seribu Ojol dan kurir online di Jakarta. Ancaman mogok oleh para driver ini dapat memengaruhi sejumlah pesanan online yang masuk ke berbagai aplikasi.

    Koalisi Ojek Nasional (KON) dalam pernyataannya mengungkapkan sejumlah tuntutan dalam aksi mereka, termasuk revisi terhadap Permenkominfo No.1/2012 serta penolakan terhadap promosi aplikasi yang dianggap merugikan driver online.

    KON berencana mengerahkan 500 massa untuk berunjuk rasa di sekitar Patung Arjuna Wijaya atau Patung Kuda, dengan sasaran utama Kemenkominfo, yang berjarak sekitar 1,1 km dari lokasi.

    Menanggapi rencana demo, Gojek, bagian dari PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), menyatakan bahwa layanan mereka tetap beroperasi normal. Rosel Lavina, Head of Corporate Affairs Gojek, meminta mitra untuk tetap beroperasi seperti biasa dan tidak terprovokasi oleh aksi tersebut.

    Investor asing juga merespons dengan melakukan aksi jual saham GOTO pada perdagangan kemarin, 28 Agustus. Tercatat, aksi jual bersih mencapai Rp16,63 miliar. Dalam sepekan terakhir, saham GOTO mengalami penurunan nilai yang signifikan, dengan total penjualan mencapai Rp49,78 miliar.

    Prediksi terbaru terkait kinerja keuangan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) untuk kuartal II/2024 kembali menjadi perhatian. Head of Research Sucor Sekuritas, Paulus Jimmy, menyatakan bahwa setelah dekonsolidasi Tokopedia, akan terjadi penurunan dari sisi pendapatan.

    Namun, ia menekankan bahwa beban operasional GOTO juga diprediksi akan menyusut. "Jadi, investor sebaiknya lebih memperhatikan lini bisnis on-demand services (ODS) dan fintech yang kini menjadi andalan utama perusahaan," ujarnya saat dihubungi pada Selasa, 16 Juli 2024.

    Jimmy menyarankan agar GOTO memberikan perbandingan yang sepadan antara kuartal II/2023 dengan kuartal II/2024, karena data kuartal II/2023 perlu disesuaikan dengan mengecualikan kontribusi Tokopedia.

    Dalam hal pendapatan dari bisnis e-commerce, ekspektasi kami tetap rendah, mengingat sejumlah tantangan seperti penurunan daya beli masyarakat serta normalisasi promosi yang telah berlangsung," jelasnya lebih lanjut.

    Sucor Sekuritas menyoroti tantangan yang dihadapi GOTO dalam mengembangkan bisnis ODS sekaligus menjaga pangsa pasar mereka. Hal ini penting mengingat persaingan yang tetap sengit, ditambah dengan kondisi perseroan yang masih merugi, terutama di sektor fintech.

    Meski begitu, Sucor Sekuritas belum mengubah rekomendasinya untuk saham GOTO, tetap "wait and see." Pendapatan GOTO pada kuartal II/2024 diperkirakan mencapai Rp3,43 triliun.

    Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 3,36 persen dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp3,55 triliun. Konsensus juga memproyeksikan kerugian bersih GOTO pada kuartal II/2024 akan membaik menjadi Rp529,78 miliar, dibandingkan dengan kerugian sebesar Rp3,29 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

    GoTo Gojek Tokopedia dijadwalkan akan merilis laporan kinerja keuangan kuartal II/2024 pada 30 Juli 2024, diikuti dengan conference call untuk membahas hasil tersebut. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi