Logo
>

Didorong Ekosistem Digital, Saham ARTO Tampilkan Perbaikan?

Ditulis oleh Syahrianto
Didorong Ekosistem Digital, Saham ARTO Tampilkan Perbaikan?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Bank Jago Tbk atau ARTO membukukan kinerja positif pada semester pertama tahun 2024 setelah membukukan kenaikan laba dan menumbuhkan bisnis. Namun, apakah sahamnya menunjukkan pergerakan positif?

    ARTO berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp49,96 miliar, meningkat 23,32 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp40,51 miliar.

    Adapun Bank Jago sebenarnya mengalami penurunan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 14,94 persen yoy menjadi Rp708,07 miliar pada kuartal II 2024. Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) bank ini juga turun dari 10,46 persen pada Juni 2023 menjadi 7,32 persen pada Juni 2024.

    Meskipun demikian, bank mampu menurunkan beban operasional dari Rp787,74 miliar pada Juni 2023 menjadi Rp643,05 miliar pada Juni 2024. Akibatnya, rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) menurun dari 95,86 persen pada Juni 2023 menjadi 93,78 persen pada Juni 2024. Penurunan rasio BOPO ini menunjukkan peningkatan efisiensi dalam operasional perbankan.

    "Bank Jago menjaga pertumbuhan bisnis yang positif dengan tetap mempertahankan kualitas yang baik," kata Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung dalam keterangan tertulis pada Jumat, 26 Juli 2024.

    Dari sisi intermediasi, Bank Jago telah menyalurkan kredit sebesar Rp15,7 triliun pada kuartal II 2024, meningkat 40 persen secara tahunan (yoy). Aset bank digital dengan kode emiten ARTO ini juga meningkat menjadi Rp24,2 triliun per kuartal II 2024, tumbuh 29 persen yoy.

    Bank Jago juga menunjukkan perbaikan kualitas aset, terlihat dari penurunan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross dari 1,2 persen pada Juni 2023 menjadi 0,38 persen pada Juni 2024. Selain itu, NPL net menurun dari 0,19 persen menjadi 0,01 persen.

    Dari sisi pendanaan, Bank Jago telah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp14,8 triliun per kuartal II 2024, tumbuh 47 persen yoy. Sebanyak 61 persen dari DPK, yaitu sebesar Rp9,1 triliun, merupakan dana murah atau current account and savings account (CASA).

    Ekosistem GOTO-Bibit

    Adapun, performa impresif ARTO ditopang oleh ekosistem PT GoTO Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Bibit, yang mampu berkontribusi pada pertumbuhan bisnis.

    Arief Harris Tandjung menegaskan kedua ekosistem tersebut telah menopang kinerja perseroan dalam 6 bulan terakhir. "Ekosistem GoTo serta platform reksadana online Bibit yang terhubung secara seamless dengan Aplikasi Jago, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan bisnis Bank jago. Ini terlihat salah satunya dari jumlah nasabah funding Aplikasi Jago yang sebanyak 66 persen berasal dari mitra ekosistem,” ungkapnya.

    Menurutnya model bisnis yang menggunakan kolaborasi dengan ekosistem digital menjadi kunci pertumbuhan Bank Jago dalam meningkatkan kinerja. Sampai dengan Juli 2024 Bank Jago telah memiliki nasabah funding melalui aplikasi Jago lebih dari 10 juta dan jika dihitung termasuk nasabah lending, total nasabah Bank Jago mencapai 12,5 juta.

    Arief melanjutkan, pihaknya menggabungkan cara-cara digital dengan fundamental keuangan yang kuat. Cara ini dianggap mampu menjaga konsistensi pertumbuhan yang positif dan berkualitas.

    “Ini semakin memperkuat keyakinan kami bahwa inovasi dan kolaborasi dalam ekosistem digital merupakan model bisnis yang tepat buat Bank Jago,” tandasnya.

    Dengan terjaganya pertumbuhan kredit yang berkualitas, Bank Jago sukses membukukan laba bersih setelah pajak (net profit after tax) sebesar Rp50 miliar atau tumbuh 23 persen dari perolehan semester I 2023 sebesar Rp41 miliar.

    “Sebagai bank berbasis teknologi Bank Jago tidak akan berhenti melakukan inovasi dan kolaborasi dengan ekosistem digital. Kami percaya kombinasi kedua hal tersebut dengan manajemen risiko dan tata kelola yang baik, merupakan landasan yang kuat bagi Bank Jago untuk bertumbuh lebih tinggi lagi,” ujar Arief.

    Saham Bank Jago

    Saham PT Bank Jago Tbk mengalami kenaikan pada Rp2.430 per saham pada penutupan perdagangan sebelumnya, Kamis, 26 Juli 2024. Saham bank digital ini ditutup pada level tertinggi hari tersebut.

    Adapun saham Bank Jago dibuka pada level Rp2.440 dan sempat melemah ke Rp2.380 sebelum akhirnya melambung. Berdasarkan data RTI, saham ARTO ditransaksikan pada 6.785 kali yang meliputi 13,39 juta saham. Nilai transaksi saham Bank Jago pada perdagangan kemarin diperkirakan mencapai Rp36,16 triliun.

    Sebagai informasi, saham ARTO dalam sebulan terakhir menunjukkan tren penguatan sebanyak 13,18 persen atau 7,33 persen pada seminggu belakangan. Dalam setahun kalender berjalan, harganya merosot 15 persen atau kehilangan 440 poin. Investor asing pun tercatat melakukan pembelian bersih sebesar Rp93,2 miliar dalam sebulan atau Rp8,6 miliar dalam sepekan. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.