Logo
>

Disokong BlackRock, JSMR Singkirkan SRTG dari Indeks LQ45

Ditulis oleh Yunila Wati
Disokong BlackRock, JSMR Singkirkan SRTG dari Indeks LQ45

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Saham JSMR atau PT Jasa Marga Tbk, sedang bersinar. Emiten yang bergerak di bidang jalan tol ini berhasil menjadi konstituen baru, menggantikan PT Saratoga Investama Sedaya (SRTG) pada indeks LQ45. Masuknya JSMR ke indeks top usah Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan evaluasi mayor terhadap indeks LQ45.

    Masuknya PT Jasa Marga Tbk (JSMR) ke dalam indeks LQ45 ternyata membawa dampak positif dengan derasnya aliran dana dari perusahaan asing besar, salah satunya adalah BlackRock.

    Investor asing asal Amerika Serikat (AS) ini sudah mulai mengakumulasi saham JSMR sejak dua pekan terakhir, dengan total akumulasi mencapai 29.203 lembar saham. Pembelian dilakukan secara bertahap selama tiga hari berturut-turut pada 15-17 Juli 2024, lalu dilanjutkan lagi pada 19 Juli 2024.

    Tidak hanya BlackRock, State Street Corp, perbankan kedua tertua asal AS, juga ikut meramaikan pasar saham JSMR. Pada 16 Juli 2024, perusahaan ini membeli sebanyak 30.000 lembar saham JSMR.

    Selain kedua raksasa tersebut, Grace Partners of DuPage LP juga turut mengakumulasi saham JSMR. Dalam dua pekan terakhir, mereka telah membeli sebanyak 14.231 lembar saham.

    Dengan masuknya dana dari investor asing besar ini, prospek JSMR di pasar semakin cerah, memperkuat posisinya dalam indeks LQ45 dan memberikan optimisme bagi para pemegang saham.

    Retail Research Team Leader CGS International Sekuritas, Mino, menjelaskan bahwa perubahan konstituen di suatu indeks biasanya diikuti oleh aksi rebalancing dari manajemen.

    "Itu akan membuat saham-saham yang baru masuk ke suatu indeks bisa bergerak positif. Biasanya fund manager yang indexing tidak terlalu fokus pada prospek," ujar Mino pada Jumat, 26 Juli 2024.

    Para analis sepakat bahwa masuknya JSMR ke dalam Indeks LQ45 akan menjadi katalis positif bagi pergerakan harga sahamnya. Secara fundamental, prospek JSMR juga dinilai masih positif. Adityo Nugroho, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, menjelaskan bahwa sebagai operator tol terbesar di Indonesia, prospek JSMR tetap cerah.

    "Peningkatan pendapatan dari kenaikan lalu lintas setelah semakin terkoneksinya jalan tol di Jawa maupun Sumatra akan berdampak positif dalam jangka panjang," kata Adityo.

    Dari sisi kinerja keuangan, pada kuartal I-2024, JSMR mencatatkan pendapatan sebesar Rp6,04 triliun, meningkat 35,97 persen secara tahunan (YoY) dari Rp4,44 triliun di kuartal I-2023. Pendapatan terbesar berasal dari tol sebesar Rp3,91 triliun, tumbuh 29,95 persen YoY. Selain itu, pendapatan usaha lainnya tercatat Rp293,88 miliar dan pendapatan konstruksi Rp1,82 triliun.

    Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk JSMR pada Maret 2024 naik 17,75 persen YoY menjadi Rp585,92 miliar dari Rp497,56 miliar pada periode yang sama di 2023.

    Adi Wicaksono, Retail Analyst Maybank Sekuritas, menambahkan bahwa pergerakan harga saham JSMR telah naik signifikan karena rencana divestasi.

    "Karena rencana divestasi jalan tol yang dilirik Grup Salim, saham JSMR sudah rally cukup tinggi. Jadi kenaikannya dari ekspektasi investor atas rencana divestasi ini," jelas Adi.

    Pada penutupan perdagangan minggu kemarin, saham JSMR melemah 1,37 persen atau turun 75 poin ke level Rp5.400 per saham. Namun, sepanjang tahun berjalan ini, saham JSMR telah melesat 10,88 persen.

    BlackRock dan State Street Corp Tambah Porsi

    Masuknya PT Jasa Marga Tbk (JSMR) ke dalam indeks LQ45 ternyata membawa dampak positif dengan derasnya aliran dana dari perusahaan asing besar, salah satunya adalah BlackRock.

    Investor asing asal Amerika Serikat (AS) ini sudah mulai mengakumulasi saham JSMR sejak dua pekan terakhir, dengan total akumulasi mencapai 29.203 lembar saham. Pembelian dilakukan secara bertahap selama tiga hari berturut-turut pada 15-17 Juli 2024, lalu dilanjutkan lagi pada 19 Juli 2024.

    Tidak hanya BlackRock, State Street Corp, perbankan kedua tertua asal AS, juga ikut meramaikan pasar saham JSMR. Pada 16 Juli 2024, perusahaan ini membeli sebanyak 30.000 lembar saham JSMR.

    Selain kedua raksasa tersebut, Grace Partners of DuPage LP juga turut mengakumulasi saham JSMR. Dalam dua pekan terakhir, mereka telah membeli sebanyak 14.231 lembar saham.

    Dengan masuknya dana dari investor asing besar ini, prospek JSMR di pasar semakin cerah, memperkuat posisinya dalam indeks LQ45 dan memberikan optimisme bagi para pemegang saham.

    Saham JSMR atau PT Jasa Marga Tbk berhasil menembus Indeks LQ45 setelah dua investor asing, yaitu BlacRock dan State Street Corp menambah porsi saham mereka. Melejitnya saham JSMR mampu menyingkirkan SRTG dari deretan saham di indeks LQ45.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79