Logo
>

Ditutup Rp15.499/USD, Rupiah Menunggu Powell di Jackson Hole

Ditulis oleh Yunila Wati
Ditutup Rp15.499/USD, Rupiah Menunggu Powell di Jackson Hole

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada Rabu, 21 Agustus 2024, akibat tekanan penguatan indeks dolar AS, seiring dengan kewaspadaan pelaku pasar terhadap pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang akan disampaikan pada simposium Jackson Hole mendatang.

    Pada pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup di level Rp15.499 per dolar AS, melemah 64 poin atau 0,41 persen dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin sore yang berada di level Rp15.435 per dolar AS.

    Ibrahim Assuaibi, Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka, menjelaskan bahwa penguatan indeks dolar AS hari ini dipicu oleh kehati-hatian pasar menjelang pidato utama Powell yang akan berlangsung pada Jumat, 23 Agustus 2024 di simposium ekonomi Jackson Hole, Kansas City.

    "Pidato Powell akan diawasi dengan seksama oleh pelaku pasar untuk mencari petunjuk tentang kemungkinan adanya pemotongan suku bunga acuan bulan depan. Pasar juga menanti apakah suku bunga acuan akan terus diturunkan pada setiap pertemuan The Fed berikutnya," ujar Ibrahim dalam keterangan tertulisnya.

    Selain itu, Ibrahim juga menyoroti perkembangan di Timur Tengah, di mana Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, baru saja menyelesaikan perjalanan diplomatiknya. Kunjungan tersebut bertujuan untuk menengahi gencatan senjata di Gaza, di tengah konflik Israel-Hamas yang kembali memanas, yang telah menimbulkan ketidakpastian di pasar keuangan global.

    "Namun, Blinken serta mediator dari Mesir dan Qatar telah memberikan harapan untuk proposal perdamaian AS, yang berpotensi mempersempit kesenjangan antara kedua belah pihak dalam konflik yang telah berlangsung selama 10 bulan," jelas Ibrahim.

    Di samping itu, pelaku pasar juga menantikan sesi khusus parlemen Jepang pada hari Jumat, di mana Gubernur Bank of Japan (BOJ), Kazuo Ueda, akan bersaksi. Perhatian akan tertuju pada nada kebijakan Ueda, terutama setelah wakilnya, Shinichi Uchida, menunjukkan sikap yang lebih dovish awal bulan ini guna menenangkan pasar.

    Di dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di level 6,25 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan Agustus 2024. Keputusan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stabilitas.

    Ibrahim mencatat bahwa ketidakpastian global, termasuk ketegangan geopolitik dan prospek pertumbuhan ekonomi dunia, masih menjadi faktor yang mengkhawatirkan. Situasi ini memberikan tekanan pada pergerakan rupiah, meskipun kondisi ekonomi domestik Indonesia cukup kuat.

    "Perlambatan ekonomi global ini bisa memberikan tekanan pada sektor eksternal Indonesia, sehingga meningkatkan risiko pelebaran defisit neraca transaksi berjalan di tengah tren ekspansi defisit fiskal," pungkas Ibrahim.

    Simposium Jackson Hole

    Simposium Ekonomi Jackson Hole adalah acara penting dalam dunia keuangan yang telah diadakan sejak tahun 1982. Acara ini menarik perhatian para bankir sentral, pembuat kebijakan, akademisi, dan jurnalis dari seluruh dunia. Setiap tahun, simposium ini berlangsung di Jackson Lake Lodge, Taman Nasional Grand Teton, Wyoming, dan menjadi platform utama untuk membahas isu-isu ekonomi global, terutama kebijakan moneter.

    Simposium ini memiliki pengaruh besar terhadap pasar keuangan global, terutama karena pidato Ketua Federal Reserve AS sering kali mengandung petunjuk penting tentang kebijakan suku bunga dan moneter di masa depan. Dengan inflasi yang mulai mereda dan pasar kerja AS yang melambat, para pelaku pasar sangat menantikan sinyal dari simposium ini, terutama mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga.

    Pasar saat ini memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 100 basis poin pada akhir tahun, dengan penurunan pertama sebesar 25 basis poin mungkin terjadi pada September.

    Namun, Ketua Fed Jerome Powell kemungkinan tidak akan memberikan arahan langsung mengenai seberapa besar penurunan suku bunga tersebut. Sebaliknya, ia mungkin akan menekankan pendekatan Fed yang bergantung pada data ekonomi, seperti laporan ketenagakerjaan AS yang akan dirilis pada 6 September 2024

    Risiko terbesar adalah jika pidato Powell menunjukkan bahwa pemangkasan suku bunga tidak akan sebesar yang diharapkan pasar. Hal ini bisa memperkuat dolar AS dan memicu aksi jual di pasar saham.

    Selain Powell, Gubernur Bank Jepang Kazuo Ueda juga dijadwalkan berpidato pada Jumat, 23 Agustus 2024. Mengingat volatilitas nilai tukar USD/JPY, komentar Ueda sangat penting. Jepang baru-baru ini mulai menaikkan suku bunga, dan petunjuk lebih lanjut tentang kebijakan ini dapat menyebabkan pergerakan pasar yang signifikan.

    Selain itu, penting untuk memperhatikan pernyataan dari para gubernur Federal Reserve AS regional. Mereka memiliki peran dalam proses pemungutan suara mengenai suku bunga, dan komentar mereka dapat memengaruhi pasar. Untuk mengelola risiko selama simposium ini, para pedagang disarankan untuk menggunakan perintah stop-loss dan menetapkan target keuntungan yang lebih besar dari biasanya.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79