Logo
>

Dividen Mini DADA, Kecil namun Menarik untuk Jangka Pendek

Diamond Citra (DADA) bagi dividen Rp1,04 miliar atau Rp0,14 per saham, namun valuasi mahal dan fundamental tipis, sinyal teknikal masih sangat bullish.

Ditulis oleh Yunila Wati
Dividen Mini DADA, Kecil namun Menarik untuk Jangka Pendek
Salah satu properti garapan PT Diamond Citra Propertindo Tbk. Foto: Dok DADA.

KABARBURSA.COM – Emiten properti PT Diamond Citra Propertindo Tbk. (DADA) kembali menyapa investor dengan kebijakan bagi dividen tunai. Perseroan mengalokasikan Rp1,04 miliar untuk dibagikan kepada pemegang saham, setara 83 persen dari laba bersih tahun buku 2024 yang sebesar Rp1,26 miliar. Dengan demikian, setiap investor akan menerima Rp0,14 per saham. 

Jadwal pembagian dividen ini telah ditetapkan dalam RUPS Tahunan pada 4 September 2025, dengan cum dividen di pasar reguler dan negosiasi jatuh pada 15 September 2025 serta pembayaran dijadwalkan pada 9 Oktober 2025.

Secara sederhana, bagi pemegang saham yang menguasai 1 juta lembar DADA, dividen tunai yang masuk ke rekening mencapai Rp140 ribu. Jika kepemilikan saham hanya 100 ribu lembar, maka nilai dividen yang diterima sebesar Rp14 ribu. 

Angka riil tersebut memang terbilang kecil, apalagi jika dibandingkan dengan total aset perusahaan yang mencapai Rp352 miliar. Namun, di tengah tren emiten kecil yang kerap menahan laba demi ekspansi, keputusan DADA untuk tetap mengucurkan dividen dapat dibaca sebagai sinyal menjaga loyalitas pemegang saham.

Fundamental Penuh Catatan

Dari sisi fundamental, kinerja DADA sebenarnya menyimpan sejumlah catatan. Laba bersih tahun 2024 hanya Rp1,26 miliar, dengan return on equity (ROE) sangat tipis di level 0,36 persen. Rasio price to earnings (PE) perseroan juga terbilang ekstrem, mencapai lebih dari 300 kali, jauh di atas median IHSG yang hanya 8,78 kali. 

Earnings yield hanya 0,31 persen, sehingga secara valuasi, saham ini tidak tergolong murah. Solvabilitas juga perlu dicermati, dengan current ratio hanya 0,60, quick ratio 0,05, dan Altman Z-Score yang rendah di 0,59, mengindikasikan kerentanan jika terjadi tekanan likuiditas.

Namun, sentimen pasar belakangan justru berpihak pada DADA. Harga saham melonjak signifikan hingga menutup perdagangan di level 55 per saham, mencatatkan kenaikan lebih dari 400 persen dalam satu bulan terakhir. 

Secara teknikal, hampir seluruh indikator memberikan sinyal “sangat beli”. Relative Strength Index (RSI) berada di level 97, menandakan saham ini dalam kondisi overbought. 

Moving average harian hingga jangka panjang kompak menunjukkan tren bullish, sementara indikator MACD, ADX, hingga CCI semuanya mengarah ke sinyal beli. Dengan volatilitas yang tinggi, wajar bila investor ritel memburu saham ini dalam jangka pendek.

Apakah Layak untuk Dikoleksi?

Pertanyaannya kemudian, apakah DADA layak dikoleksi untuk jangka panjang? Jika menimbang fundamental yang lemah, margin tipis, arus kas negatif, dan valuasi yang kelewat mahal, saham ini belum menawarkan daya tarik fundamental yang solid. 

Dividen Rp0,14 per saham pun pada dasarnya lebih bersifat simbolik daripada memberikan imbal hasil menarik. 

Payout ratio yang mencapai 245 persen memperlihatkan bahwa pembagian dividen bahkan lebih besar daripada laba bersih, suatu praktik yang jarang dilakukan dan menimbulkan pertanyaan soal keberlanjutan kebijakan dividen di tahun-tahun mendatang.

Namun, bagi trader jangka pendek, momentum harga DADA bisa saja tetap menarik, terutama dengan sinyal teknikal yang kuat dan antusiasme pasar terhadap saham berkapitalisasi kecil yang bergerak liar. 

Investor yang mempertimbangkan masuk tentu perlu menyadari risiko tingginya volatilitas dan potensi koreksi tajam ketika euforia mulai mereda. Singkatnya, dividen DADA memang menambah daya tarik berita, tetapi dari sisi yield dan fundamental, manfaatnya relatif kecil. 

Daya pikat saham ini lebih bersumber dari pergerakan teknikal yang sedang panas ketimbang kekuatan fundamentalnya.

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79