KABARBURSA.COM – PT BUMA Internasional Grup Tbk (DOID) melalui entitas anaknya di Australia mengamankan perpanjangan kontrak jangka panjang bernilai besar di sektor jasa pertambangan.
Anak usaha Perseroan, BUMA Australia Pty Ltd, resmi menandatangani perpanjangan kontrak multi tahun senilai sekitar AUD740 juta dengan Blackwater Operations Pty Ltd hingga Juni 2030. Blackwater Operations merupakan anak perusahaan Whitehaven Coal Mining Limited, salah satu pemain utama batu bara metalurgi di Australia.
Berdasarkan keterbukaan informasi, kontrak ini memastikan keberlanjutan peran BUMA Australia sebagai penyedia layanan penambangan pre-strip di Tambang Blackwater, Queensland. Tambang tersebut merupakan salah satu tambang batu bara metalurgi open-cut terbesar dan paling kompleks di Australia, berlokasi di Bowen Basin, Central Queensland.
Manajemen menyampaikan bahwa perpanjangan kontrak hingga 2030 mencerminkan kepercayaan klien terhadap kapabilitas teknis dan rekam jejak operasional BUMA Australia. Nilai kontrak sekitar AUD740 juta dinilai memberikan kepastian pendapatan jangka panjang bagi grup.
Chief Executive Officer BUMA Australia, Johan Ballot, menegaskan bahwa kontrak ini memperkuat posisi perusahaan sebagai mitra jangka panjang di salah satu operasi tambang terbesar di Australia.
“Perpanjangan kontrak ini menegaskan kepercayaan Whitehaven terhadap BUMA Australia dalam menjalankan operasi secara aman dan efisien dalam skala besar di salah satu operasi tambang batu bara metalurgi terbesar di Queensland,” ujar Johan Ballot.
Ia menambahkan, pemahaman mendalam terhadap kondisi tambang menjadi faktor penting keberlanjutan kerja sama tersebut.
“Pemahaman kami yang mendalam terhadap kondisi site, didukung oleh tim lokal yang solid serta rekam jejak kinerja yang konsisten, memungkinkan kami menjaga produktivitas sekaligus berkontribusi terhadap keberhasilan jangka panjang Tambang Blackwater,” lanjutnya.
BUMA Australia, termasuk entitas pendahulunya, telah menyediakan layanan pertambangan di Tambang Blackwater sejak 2012. Saat ini, operasi di tambang tersebut melibatkan sekitar 390 karyawan tetap dan didukung pengalaman panjang dalam menangani kondisi geologi yang kompleks.
Selain aspek operasional, BUMA Australia juga menjalankan standar keselamatan industri yang ketat serta memanfaatkan sistem pemantauan canggih, baik internal maupun pihak ketiga. Sistem tersebut digunakan untuk mendukung predictive maintenance dan optimalisasi armada secara real-time di area tambang.
Dari sisi grup, Direktur BUMA Internasional Grup Tbk, Iwan Fuad Salim, menyatakan bahwa perpanjangan kontrak ini berdampak strategis terhadap portofolio dan stabilitas keuangan Perseroan.
“Kemitraan yang diperbarui dengan Whitehaven ini memperkuat portofolio operasi Tier-1 kami sekaligus mempertegas reputasi BUMA dalam menghadirkan kinerja berkelas dunia yang berkelanjutan,” ujar Iwan.
Ia menambahkan bahwa kontrak jangka panjang tersebut meningkatkan visibilitas pendapatan grup. “Perpanjangan kontrak ini meningkatkan visibilitas pendapatan dan stabilitas arus kas Grup melalui kemitraan jangka panjang dengan klien-klien berkualitas tinggi, serta mendukung strategi pertumbuhan dan diversifikasi kami yang lebih luas,” katanya.
Dalam laporan fakta material, Perseroan menegaskan bahwa aksi korporasi ini tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kegiatan operasional maupun kelangsungan usaha. Dari sisi keuangan, perpanjangan kontrak diharapkan memberikan kontribusi positif terhadap pendapatan dan memperkuat stabilitas arus kas jangka panjang.
Dengan perpanjangan kontrak hingga 2030 ini, BUMA Internasional Grup Tbk mempertegas eksistensinya sebagai penyedia jasa pertambangan global dengan basis pendapatan jangka panjang dari operasi Australia, sekaligus memperkuat fondasi bisnis dan stabilitas arus kas grup ke depan. (*)