KABARBURSA.COM - Para pemain kunci dalam proyek kripto Donald Trump sedang sibuk. Kali ini, mereka bertolak ke Abu Dhabi untuk menghadiri Konferensi Bitcoin terbesar di wilayah Teluk. Acara ini digadang-gadang bakal jadi panggung besar untuk memamerkan ambisi Trump dan keluarganya di dunia kripto.
Dilansir dari Reuters, konferensi yang berlangsung pada Selasa, 10 Desember 2024, ini bakal dihadiri oleh lebih dari 6.000 orang. Eric Trump, putra kedua mantan Presiden AS, dijadwalkan menjadi pembicara utama. Selain itu, ada juga sesi obrolan khusus “para paus” — istilah untuk investor Bitcoin kakap yang katanya bisa bikin pasar goyang. Tapi jangan kaget dengan eksklusivitasnya, tiket masuk ke sesi ini dibanderol US$9.999 atau setara Rp158 juta.
Salah satu pembicara di sesi paus ini adalah Steve Witkoff, utusan Gedung Putih untuk Timur Tengah dan pendiri World Liberty Financial (WLF). Witkoff juga akan berbicara di forum lain yang tak kalah eksklusif. Sebagai informasi, WLF adalah platform kripto besutan Trump dan keluarganya, yang diluncurkan pada September lalu.
[caption id="attachment_104808" align="alignnone" width="1179"] Harga Bitcoin per 9 Desember 2024. Sumber: Coin Market Cap[/caption]
Trump, yang pernah skeptis terhadap kripto, kini menjelma menjadi advokat utama WLF. Bahkan, ia mengklaim memiliki 22,5 miliar token WLF, lengkap dengan pembagian pendapatan dari proyek itu. Anak-anaknya, Eric Trump, Donald Trump Jr., dan Barron Trump, didapuk sebagai duta besar platform tersebut.
Bitcoin di Titik Balik Industri Kripto
Konferensi ini datang di saat Bitcoin mencetak sejarah baru, dengan harga melampaui USD100.000 (Rp1,59 miliar) minggu lalu. Momen ini dianggap sebagai titik balik industri kripto, terutama karena Trump telah bersumpah untuk menjadikan Amerika sebagai “ibu kota kripto di planet ini.”
Tak hanya itu, Trump juga menunjuk David Sacks, mantan eksekutif PayPal, untuk memimpin Gedung Putih di bidang kecerdasan buatan dan kripto. Sacks adalah teman dekat Elon Musk, yang menjadi penasihat dan megadonor Trump. Musk sendiri kabarnya telah menggelontorkan lebih dari seperempat miliar dolar untuk kampanye Trump pada 2024.
Di konferensi ini, Paul Manafort, mantan manajer kampanye Trump, juga akan berbicara tentang kehidupan politik di lingkaran dalam Trump. Sementara itu, pendiri Binance, Changpeng Zhao, juga akan memimpin sesi paus yang dijamin bakal ramai.
Nama besar lain yang ikut berpartisipasi adalah Justin Sun, pendiri platform blockchain Tron. Sun, yang pernah didakwa atas kasus penipuan kripto di bawah pemerintahan Joe Biden, kini menjadi investor terbesar WLF setelah membeli token senilai USD30 juta (Rp475 miliar).
Tapi di tengah gegap gempita ini, kritik tetap ada. Baik Trump, keluarganya, maupun para pembicara lain, enggan memberikan komentar saat dimintai tanggapan oleh Reuters. Meski begitu, Konferensi Bitcoin Abu Dhabi tetap jadi panggung besar, bukan hanya untuk dunia kripto, tapi juga untuk menunjukkan ambisi besar Trump sebagai “presiden kripto.”
Menuju Keuangan Mainstream
Perjalanan Bitcoin dari aset pinggiran menuju arus utama keuangan telah mencetak jutawan baru, menciptakan kelas aset baru, dan memopulerkan konsep keuangan terdesentralisasi (DeFi). Setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilu, Bitcoin melonjak lebih dari 50 persen dalam empat minggu terakhir, didukung oleh kebijakan pro-kripto dan optimisme pasar.
Saat harga Bitcoin menembus USD100.000, momentum terus berlanjut hingga menyentuh puncak tertinggi di USD103.619 (Rp1,95 miliar). CEO Galaxy Digital, Mike Novogratz, menyebut ini sebagai pergeseran paradigma, di mana Bitcoin dan aset digital lainnya sedang menuju masuk ke dalam sistem keuangan mainstream.
“Bitcoin dan seluruh ekosistem aset digital berada di ambang masuk ke arus utama keuangan. Momentum ini didorong oleh adopsi institusional, kemajuan dalam tokenisasi dan sistem pembayaran, serta jalur regulasi yang semakin jelas,” kata Novogratz, dikutip dari Reuters, Kamis, 5 Desember 2024.
Kemenangan Trump memberikan dorongan besar, termasuk janji menjadikan AS sebagai pusat kripto dunia. Penunjukan Paul Atkins sebagai calon Ketua SEC, yang dikenal ramah terhadap kripto, juga menjadi katalis positif bagi pasar. Kristin Smith dari Blockchain Association bahkan optimistis ini akan memicu gelombang inovasi baru di sektor kripto Amerika.
Bagian dari Lanskap Keuangan
Bitcoin tetap bertahan meski menghadapi gejolak besar, termasuk kejatuhan FTX pada 2022 yang sempat menurunkan harga hingga di bawah USD16.000 (Rp301 juta). Namun, masuknya investasi institusional besar-besaran sepanjang 2024 menjadi kunci pemulihan.
Geoff Kendrick dari Standard Chartered mengatakan, tiga persen dari total pasokan Bitcoin tahun ini dibeli oleh institusi. Ia memproyeksikan dalam beberapa tahun ke depan, aset digital akan menjadi bagian normal dari trading floor bersama FX, komoditas, dan obligasi.
Tidak hanya itu, peluncuran ETF berbasis Bitcoin dari BlackRock dan meningkatnya penggunaan opsi di pasar juga menjadi tanda semakin terintegrasinya Bitcoin dalam ekosistem keuangan global. Bahkan, saham perusahaan terkait seperti Coinbase dan Microstrategy mengalami lonjakan tajam, masing-masing naik 65 persen dan 542 persen tahun ini.(*)